Black And White

Jenna and Jennie

Gadis manis dengan rambut hitam
Panjangnya. Jennata Kim , panggil saja dia Jenna.  Jenna adalah gadis manis dan penurut berbeda dengan kembarannya yang sangat nakal namun pemberani. Meskipun nakal tapi Jenna sangat mencintai kembarannya karena ia tahu Bahwa Jennieta Kim yang tak lain kembarannya yang sangat identik dengannya adalah sosok yang sangat mencintainya juga, Jennie bahkan tak segan segan melakukan hal berbahaya demi Jenna.

Kalau menurut Bunda mereka. Jika Jenna adalah putih maka Jennie adalah Hitam.
Bukan artinya Jennie jahat.
Namun artinya Jennasangat lugu dan polos sedangkan Jennie pemberani dan tegas.

Wajah mereka memang tak begitu sama. Dan juga karakter mereka berbeda dan jauh berbeda. Jika Jenna menyukai Romance maka Jennie akan menyukai Thriller. Mereka berbeda namun saling melengkapi.

Jenna tinggal bersama bunda mereka di Indonesia sedangkan Jennie ikut dengan Ayah mereka di Amerika. Bunda dan Ayah mereka telah berpisah karena kebrengsekan ayah mereka.

Jenna lahir dilingkungan yang damai dengan penuh kasih sayang. Berbeda dengan Jennie yang hidup di lingkungan yang sunyi. Menurut Jennie , Jenna berada di keindahan sedangkan dirinya di dalam kegelapan.

Jennie tumbuh dewasa tanpa perhatian dari keluarga. Ayahnya sibuk bekerja dan menuntut Jennie untuk selalu belajar dengan baik tanpa menuntun Jennie bagaimana menjadi baik.

Jennie dan Jenna hanya berkomunikasi lewat ponsel mereka. Bahkan bisa dibilang mereka bisa bertemu dalam 1 tahun sekali.
Meskipun jarang bertemu namun Jennie sangat menyayangi Jenna meskipun dengan penyampaian yang aneh. Tapi bagi Jennie penyampaian sayang Jennie adalah penyampaian yang sangat ia suka.

****

Jennie memandang wajah Jenna yang tertidur atas kasur rumah sakit. Wajah Jenna sangat terlihat damai.

Sudah sebulan Jenna berada dirumah sakit karena kejadian tragis menimpanya. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Hanya saja Jenna tiba-tiba ditemukan terjatuh dari atas gedung sekolah dengan penuh darah.

Lebih tragisnya adalah Jenna kehilangan penglihatannya. Sampai saat Jenna belum sadarkan diri bahkan penyelidikan kasus Jenna di berhentikan dan disembunyikan pihak sekolah.

Jennie menghela nafas gusar, hatinya sakit melihat saudaranya yang sangat tak bedaya. Jika bisa ia ingin menggantikan Jenna disana.

"Ayo bangun, gua bakalan terus disamping lo. Gua bakalan nurutin kemauan lo termasuk buat pake dress cantik didepan lo sesuai yang lo mau." Lirih Jennie.

"Jangan tidur terus, gua kangen."

"Jennie?"

"Kamu bener bener mau pindah kesini?" Tanya  Bunda dengan terus membelai rambut Jennie lembut.

"Jennie bakalan disini, sampe Jena bangun." Jawab Jennie.

"Ayah udah ngurus semua berkas pindahan Jennie. Meskipun ayah marah besar tapi Jennie gapeduli. Jenna lebih butuh Jennie."

"Bunda jennie yakin ada penyebab dari semua ini." Ucap Jennie.

"Jennie ikhlaskan aja, ini kecelakaan." Ujar bunda menatap nanar Jenna.

"Gamungkin bun, bun masukin Jennie kesekolah jenna." Pinta Jennie.

"Tapi jen-

"Bunda aku mohon." Pinta Jennie.

"Baiklah, tapi janji. Jangan bikin masalah dan belajar dengan benar. Jangan masuk kesana demi balas dendam." Nasihat sang bunda.

Jennie mengangguk kecil dan kembali menggenggam lengan Jenna.