Berbeda

460 93 25
                                    

Pagi Ini Jennie berangkat sekolah sendirian, Jaemin tak bisa menjemput Jennie lagi dan lagi dengan alasan yang tak jelas.

Jennie menghela nafasnya menunggu bus menuju sekolahnya, sudah lama ia tak memakai mobilnya karena semakin sini ia merasa malas membawa mobil.

"Buruan naek." Lamunan Jennie buyar saat seseorang berhenti dihadapannya.

"Jeno? Ngapain lo?" Tanya Jennie.

"Lo mau kesiangan? Buruan naek." Suruh Jeno.

"Yaudah deh mayan gratis." Ucap Jennie lalu naik ke motor Jeno.

Sepanjang perjalan Jennie hanya terdiam, pikirannya terus tertuju pada Jaemin yang semakin berbeda padanya.
Sorot mata Jennie tertuju pada sebuah mobil yang jelas ia tahu itu milik siapa.

"Jaemin? Itu Jaeminkan?" Gumam Jennie melihat Jaemin tapi disampingnya ada seorang wanita yang tak terlihat jelas oleh Jennie.

"Jen, gue liat Jaemin." Pekik Jennie.

"Jaemin? Dimana?" Tanya Jeno.

"Tadi kelewat."

"Bukan Jaemin kali." Ucap Jeno.

"Tapi kayak Jaemin." Keluh Jennie.

"Lo cuma kangen sama dia, jadi Halu." Ejek Jeno dan mendapat toyoran dari Jennie.

Tak butuh waktu lama Jennie dan Jeno sampai di sekolah, Jeno membukakan Helm Jennie.
Disisi lain Jaemin yang baru sampai memicingkan matanya melihat kekasihnya bersama dengan pria yang tak lain adalah sahabatnya.

"Jennie." Panggil Jaemin lalu menatap datar kearah mereka.

Senyum Jennie mengembang melihat Jaemin yang sudah beberapa hari jarang menemuinya.

"Ayo ikut aku." Ucap Jaemin lalu menarik tangan Jennie.

"Jeno makasih." Ucap Jennie dan diacuning Jempol oleh Jeno.

Jaemin menarik Jennie menuju belakang perpustakaan membuat Jennie semakin bingung.

"Jaem kita ngapain disini?" Tanya Jennie.

"Kenapa berangkat sama Jeno?" Tanya Jaemin dingin.

"Aku nungguin bus tapi gak ada,kebetulan ada Jeno jadi ak-

"Kamu ada mobil! Gausah sama Jeno!" Ucap Jaemin sedikit membentak Jennie membuat Jennie terkejut.

"Jaem lagian aku sama Jeno searah kita satu kelas lo." Ucap Jennie mencoba memberi pengertian pada Jaemin.

"Aku gasuka kamu terlalu deket sama Jeno! Aku gak bisa jemput atau anter kamu bukan berarti kamu bisa sama cowok lain!" Bentak Jaemin membuat Jennie semakin mematung.

"Maaf." Lirih Jennie , Jaemin yang menyadari kekasihnya ketakutan itu langsung memeluk tubuh Jennie.

"Maaf udah bentak kamu." Bisik Jaemin.

"Aku takut." Isak Jennie.

"Maaf, aku cuma lagi pusing terus liat kamu sama Jeno." Bisik Jaemin pelan.

"Aku takut kamu berpaling ke yang lain." Lirih Jaemin.

"Jaem , aku gak pernah berpikir sedikitpun buat ninggalin kamu." Ucap Jennie menatap lekat bola mata Jaemin.

"Kiss me." Pinta Jaemin.

"Jaem ini sekolah!" Tolak Jennie.

"Gak ada siapapun disini." Ucap Jaemin.

"Kiss me." Ucap Jaemin dengan pandangan sendunya.

Cupp

Jennie mengecup singkat bibir kekasihnya itu membuat senyuman Jaemin tercetak jelas.

Black And WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang