Sudahkah?

569 111 22
                                    

Jennie melangkah gontai menuju apartemennya, ia mengerutkan keningnya melihat sepatu Jaemin yang ada didalam apartemenya.
Dan benar saja, pria itu ada di apart Jennie sedang duduk disofa dan fokus pada televisi yang ia tonton.
Jennie yang merasa lelah dan moodnya yang hancur mengacuhkan Jaemin.
Jennie berniat untuk langsung pergi masuk ke kamarnya tanpa mengatakan sepatah katapun pada Jaemin.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin tanpa menatap sedikitpun kearah Jennie.

"Tidur, aku cape. Lanjut aja nontonya." Ucap Jennie.

"Cape habis apa? Habis main sama mantan?" Tanya Jaemin sambil menatap Jennie dengan senyum remehnya.

"Maksud kamu apa? Aku lagi males berantem ya Jaem." Ucap Jennie lalu pergi meninggalkan Jaemin.

Jaemin yang melihat itu langsung mengikuti Jennie ke dalam kamarnya dan mencekal tangan Jennie.

"Gak ada yang mau kamu jelasin sama aku?" Tanya Jaemin menatap dingin Jennie.

"Jelasin? Apa yang harus aku jelasin sama kamu?" Tanya Jennie malas.

"Tentang kamu yang main di cafe sama mantan kamu gitu." Kekeh Jaemin membuat Jennie terdiam.

"Terus urusannya sama kamu apa? Lagian aku emang gak sengaja ketemu terus dia nyamperin aku udah itu doang." Jawab Jennie seadanya.

"Wow sampe harus pegang pegang tangan? Jangan pikir aku gak tau jennie." Kekeh Jaemin.

"Terserah kamu, aku capek mending sekarang kamu pulang." Ucap Jennie.

"Mau kamu apa sih? Seneng banget menel sama laki-laki lain. Mau aja dipeluk laki-laki lain. Bercanda sama laki-laki lain, kamu mau di cap murahan?!" Ucap Jaemin yang mulai menaikan suaranya.

"Wah aku gak nyangka seorang Na Jaemin ngomong kayak gitu ke aku." Ucap Jennie menatap tak percaya Jaemin.

"AKU ITU PACAR KAMU! Bener kata
orang-orang sifat friendly kamu itu terkesan kaya cewek murahan tau gak!" Bentak Jaemin membuat Jennie terkejut.

"Iya, aku emang murahan! Aku emang suka kesana kesini sama cowok lain! Kenapa?! Kamu gak suka?!" Ucap Jennie yang sudah terbawa emosi.

"Kamu gak ngerhargain aku sebagai cowok kamu?! Bisa gak sih jadi pacar penurut jadi cewek ya gak ganjen kesana-sini!" Ucap Jaemin menatap Jennie tajam.

"kenapa gak suka?! Lo pikir lo siapa ngatur-ngatur gue?!"

"KIM JENNIE!" bentak Jaemin.

"APA MAU MARAH? Marah aja!!! GUE EMANG MURAHAN GUE EMANG CEWEK GAK BENER! GAK KAYAK LO SUCI!! KALAU GITU KITA PUTUS AJA!!" Teriak Jennie pada Jaemin membuat Jaemin terkejut.

"Ka-kamu? Ngomong apa kamu!!! Aku pernah bilang sama kamu jangan asal ngomong! Yang harus kamu lakuin cuma jujur sama minta maaf bukan malah minta putus!" Tegur Jaemin

"Kenapa? Lo juga tadi bilang gue murahan kan?" Kekeh Jennie.

"Jujur kata lo? Terus lo jujur gak tentang hubungan gelap lo sama Seulgi?" Ucap Jennie tersenyum miris.

Jaemin semakin membeku mendengar ucapan Jennie.

"Kamu-

"JUJUR GAK LO SELAMA INI APA YANG LO LAKUIN DI BELAKANG GUA?! GUA TANYA JUJUR GAK LO?! BUNDA BUNDA BUNDA ALASAN LO KLASIK TAU GAK!" Bentak Jennie.

"Jennie aku aku bisa jelasin." Ucap Jaemin menatap cemas Jennie.

"Gak ada yang harus lo jelasin! Lo harus tau! Lo cowok terbrengsek yang pernah gue temuin!" Ucap Jennie menatap tajam Jaemin.

Black And WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang