Waktunya bahagia

658 112 7
                                    

Hari ini Jennie telah siap dengan seragam sekolahnya, ia menatap dirinya dari pantulan kaca.

"Lo bisa Jen, lo bisa." Ucap Jennie lalu segera keluar kamar untuk berangkat menuju sekolah.

Hari ini Jennie berangkat sekolah dari rumah Bundanya, mungkin kedepannya Jennie akan selalu berangkat dari rumah ini. Bukan artinya ia pindah dari Apartementnya tapi ia akan lebih sering menemani bundanya disini.

"Sayang udah siap? Jaemin udah dilua nunggu kamu." Ucap sang bunda.

"Jaemin?" Bingung Jennie.

"Iya udah sana samperin." Ucap Bunda.

"Yaudah bun aku berangkat ya." Pamit Jennie lalu pergi keluar rumah. Senyumannya tercetak saat melihat kekasihnya yang berdiri di depan mobil dengan senyum manis di bibirnya.

"Kenapa gabilang mau jemput?" Tanta Jennie.

"Kejutan." Kekeh Jaemin.

"Yaudah ayo berangkat." Ajak Jennie.

"Morning kiss." Goda Jaemin.

"Aku pukul mulut kamu ya." Gerutu Jennie membuat Jaemin tertawa.

"Galak amat si mba, masih pagi." Ejek Jaemin.

"Buruan Jaem!!" Rengek Jennie.

"Iya sayang." Ucap Jaemin lembut membuat pipi Jennie bersemu merah.

"Kok merah pipinya? Kan udah biasa di panggil sayang." Goda Jaemin.

"Jaemin ih!! Sana ah aku berangkat sendiri aja." Kesal Jennie.

"Iya iya maaf, ayo berangkat."
Kekeh Jaemin.

Sepanjang jalan Jaemin terus menggoda kekasihnya itu, menurutnya menggoda Jennie adalah hobby baru baginya.

"Gemes banget sih pacar aku." Ucap Jaemin yang terus memainkan pipi bulat Jennie.

"Aku emang lucu." Ucap Jennie.

"Iyadeh kan pacar aku." Gemas Jaemin.

"Udah buruan turun udah sampe jaem." Ajak Jennie lalu mereka segera menuju ke kelas.

Semua pandangan tertuju pada Jennie dan Jaemin apalagi semenjak kasus Jena terbongkar. Semua bersimpati pada Jennie dan juga Jenna.

"Kamu gapapa?" Tanya Jaemin.

"It's okay." Jawab Jennie.

"Aduh aduh ini dua sejoli masih pagi udah berpacaran! Tidak baik untuk konsumsi jomblo." Omel Haechan yang menatap Jennie dan Jaemin yang sibuk berduaan.

"Jiwa iri Jomblo gue terguncang nih." Tambah Renjun.

"Ya makanya cari cewek jangan berduaan mulu sama Haechan udah kaya homo kan lo berdua." Ejek Jaemin.

"Kurang belajar kayanya mulut lo ya jaem." Dengus Haechan.

"Neng Jennie, sebenernya aa potek, tapi gapapa aa ikhlas kamu bahagia sama anak buaya ini." Ucap Haechan menatap sendu Jennie dan mendapat sentilan dari Jaemin.

"Enak aja lo! Muka lo yang kaya buaya."
Omel Jaemin.

"Sakit bajing!!" Gerutu Haechan.

"Malah berantem! Buruan masuk kelas." Ujar Chenle.

Jennie yang melihat kelakuan Haechan dan Jaemin hanya terkekeh. Tanpa ia sadari Jeno terus menatapnya yang sedang menertawakan Haechan dan Jaemin.

"Setidaknya gue masih bisa lihat lo ketawa, meskipun bukan karena gue." Batin Jeno.

"Woy jeno! Bengong mulu lo! Buruan masuk." Panggil Renjun membuat Jeno tersadar.

"Ayo masuk kelas." Ajak Jaemin pada Jennie.

"Selamat pagiii everybody." Teriak Haechan rusuh.

"Duh pagi gue mulai gak terntram kalau ada lo chan." Gerutu Lisa.

"Neng lisa jangan gitu, gak ada aku kamu kangen. Ada aku kamu gengsi." Goda Haechan.

"Pengen gua tonjok dah tuh mulutnya." Ucap Jaehwan yang siap siap dengan posisinya.

"Ngajak bertengker lo pagi-pagi!" Ucap Haechan.

"Bertengker bapak kau! Bertengkar sialan!!" Omel Renjun.

"Iya itu! Sini lo mundur!!!" Pekik Haechan.

"Wah wah-

"Lo bedua berhenti kagak?! Gua buang juga lu pada!" Omel Seulgi.

"Iya ampun neng." Ucap Haechan ciut.

"Jennie kangenn!!" Ucap Rose langsung memeluk sahabatnya itu.

"Pelan pelan anju- pengap nih." Gerutu Jennie.

"Heheh iya iya sorry."

"Lo udah bener bener sehat?" Tanya Seulgi memastikan sahabatnya.

"Iya , gue baik baik aja." Jawab Jennie.

"Aduhh gue kebelet, gue ke toilet bentar." Ucap Jennie terburu buru.

"Mau di anter?" Tawar Lisa.

"Gausah." Jawab Jennie lalu langsung bergegas menuju toilet.

"Jennie kemana?" Tanya Jaemin pada Lisa.

"Ke toilet." Jawab Lisa singkat.

***

"Hampir aja pipis dicelana." Gumam Jennie.

"Gue gabisa! Gue bilang gua gabisa!!!"

Jennie menghentikan langkah saat mendengar percakapan seseorang yang berada di belakang taman.

"Jeno?" Gumam Jennie saat melihat siapa yang berdiri di belakang taman.

Jeno yang mengetahui keberadaan Jennie langsung mematikan ponselnya dan berjalan kearah Jennie.

"Ngapain lo natap gue gitu?" Tanya Jeno.

"Gapapa, lagian siapa yang liatin lo." Elak Jennie.

Ctakk

"Awwss sakit Jeno!!" Pekik Jennie saat jidatnya di sentil oleh Jeno.

"Jelas-jelas lo liatin gue." Ucap Jeno.

"Lagian lo telponan keras amat suaranya." Dengus Jennie.

"Yaudah ayo buruan ke kelas." Ucap Jeno sambil mengacak rambut Jennie dan pergi mendahului Jennie.

"Ihh rambut gue!!" Kesal Jennie.

Jaemin menatap kekasihnya yang berjalan bersama Jeno. Ia bahkan menatap tajam Jeno
Yang berani berduaan dengan kekasihnya.

Jeno yang melihat Jaemin yang sedang menatap tajam kearahnya hanya acuh, ia bahkan melewati Jaemin dengan santai.

"Darimana?" Tanya Jaemin pada kekasihnya itu.

"Toilet." Jawab Jennie seadanya.

"Sama Jeno?" Ketus Jaemin.

"Ish ya enggaklah! Aku sama dia gak sengaja ketemu terus kesini bareng." Gerutu Jennie.

"Aku cemburu." Rengek Jaemin membuat Jennie terkekeh.

"Masa sama sahabat sendiri cemburu." Ucap Jennie menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan kekasihnya.

"Yamasalahnya dia suka sama kamu." Dengus Jaemin.

"Gila ya enggaklah Jaem, aku aja sama dia berantem mulu. Kamu ini ngaco mulu. Buruan ah ke kantin aku laper." Ucap Jennie lalu meninggalkan Jaemin yang masih cemberut.

"Sayang! Malah ninggalin." Gerutu Jaemin.







Bagaimana dengan kapel ini?sabar ya untuk kapal kapal yang karam😭😭😭😭
Terus komen sama vote ya kalo kalian suka:( atau ada saran atau ide silahkan kasih tau di komentar ya😘😘❤️❤️

Black And WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang