Tiga

576 142 38
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.


Sohyun membereskan dokumen yang berada di atas mejanya dan menatanya dengan rapi, gadis itu lalu meregangkan otot-otot tangannya. Akhirnya setelah berjam-jam menghabiskan waktu di kantor Yoongi sampai pantatnya pegal karena duduk terus, ia bisa pulang juga.

"Ternyata mendapatkan uang butuh kerja keras, tapi...aku menikmatinya." Gumamnya kala mengingat dulu ia selalu meminta uang pada orang tuanya tanpa bekerja sendiri.

Cklek.

Sohyun langsung menghentikan peregangannya dan membenarkan kemejanya, ia menatap kearah pintu ruangan Yoongi yang terbuka. Ia lalu membungkukkan tubuhnya kala pria Min itu menatap kearahnya.

"Untuk hari pertamamu bekerja lumayan, pertahankan kinerjamu itu." Ujar Yoongi.

Sohyun tersenyum, "Ne, Daepyonim."

Apa dia sedang memujiku? Kenapa wajahnya biasa saja? Cih! Batinnya sedikit kesal melihat ekspresi Yoongi yang tidak pernah berubah.

"Sohyun-ssi,"

Sohyun dan Yoongi menoleh bersama, mereka melihat sosok Hyungwoon yang sepertinya baru mau pulang. Hyungwoon yang menyadari ada Yoongi, langsung membungkukkan tubuhnya sekilas lalu tersenyum lebar kearah Sohyun.

"Ada apa, Hyungwoon-ssi?" Tanya Sohyun sedikit heran melihat pria itu menghampirinya.

Hyungwoon menggaruk tengkuknya, "Tadi setelah makan siang, aku berunding dengan teman-temanku. Kami sepakat akan mengadakan pesta penyambutan untuk karyawan baru," jawabnya. "Kau mau ikut? Karena ini pesta untukmu," tanyanya kemudian.

Sohyun menatap Yoongi sejenak, lalu kembali menatap Hyungwoon. "Emm...akan tidak enak kalau aku menolaknya, baiklah aku ikut." Jawabnya.

Hyungwoon tersenyum, "Kajja, kau berangkat bersamaku."

Sohyun tersenyum dan mengangguk.

"Eo, apa...Min Daepyonim juga mau ikut?" Tawar Hyungwoon sedikit sungkan pada Yoongi, karena ia tidak sedekat itu dengan atasannya itu.

"Tidak," tolak Yoongi dingin.

"Kalau begitu...kami pergi dulu," pamit Hyungwoon membungkuk kearah Yoongi, begitu pula dengan Sohyun.

Yoongi melihat arloji silver yang melingkari pergelangan tangannya, sudah pukul 8 malam. Dan Sohyun malah mau di ajak pergi oleh karyawan pria padahal baru mengenalnya? Tunggu, kenapa juga ia peduli? Toh, Sohyun hanya mantannya. Ya, untuk apa mempedulikannya, kan?

Drrtt... Drrtt...

Yoongi merogoh saku celananya, ada panggilan telepon dari babysitter Jena. Tanpa menunggu lagi, ia pun langsung mengangkatnya.

"Halo, ada apa?"

"Anu Tuan...ini sudah malam, putri saya di rumah sendirian, jadi saya harus cepat pulang. Tuan...masih di kantor?"

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang