Dua puluh delapan

424 88 12
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Maaf ngaret lagi ya readers-nim, lagi-lagi masalah ide dan waktu, maaf sekali lagi, tolong di maklumi🙏

.
.
.

"Yoongi, tunggu!" Sohyun berusaha mencegah Yoongi tapi pria itu sudah keburu masuk ke dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoongi, tunggu!" Sohyun berusaha mencegah Yoongi tapi pria itu sudah keburu masuk ke dalam rumahnya. "Vernon, terima kasih tumpangannya, ya!" ujarnya pada Vernon lalu masuk ke dalam rumah Yoongi.

"Ck, ck, ck, baru pacaran saja sudah sering bertengkar. Bagaimana kalau sudah menikah coba?" gumam Yoojung geleng-geleng kepala.

Vernon sempat mendengar gumaman Yoojung, ia tersenyum kecut. "Menikah, ya?"

"Yoongi!"

Yoongi tak memperdulikan teriakan Sohyun, pria itu pergi ke dapur.

"Hei, Yoon!"

"Sayang!"

Yoongi tiba-tiba berhenti di depan pintu kulkas, dan sontak membuat Sohyun menabrak punggung kokohnya cukup keras.

Duk!

"Aww!" pekik Sohyun mengelus-elus dahinya.

Yoongi menoleh, "Apaan sayang-sayang? Aku sudah sabar soal ciuman itu, ya? Tapi untuk pulang bersama, aku tidak bisa sabar lagi. Kenapa kau tidak pacaran saja dengan si bule itu?!"

Sohyun terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tertawa. "Pfffttt...HAHAHAHAHA!"

Yoongi mengerutkan dahinya tak terima, pria itu lalu memutar tubuhnya kearah Sohyun. "Kenapa malah tertawa? Apanya yang lucu, hah?"

"Cemburu itu bukan gayamu tahu, lucu sekali kalau lihat orang dengan sikap dingin tiba-tiba cemburu begini. Haduh...," ujar Sohyun menyeka air matanya yang sedikit keluar di sudut matanya. "Tunggu, tadi soal ciuman, memang ciuman apa? Aku dan Vernon ciuman? Kapan? Seingatku aku tidak pernah ciuman dengan Vernon, kok." tanyanya terlihat bingung.

"Dasar bodoh," maki Yoongi menyentil dahi Sohyun.

Sohyun mengelus-elus dahinya, "Serius, aku tidak pernah---"

"Itu...bibirmu...kau tak sengaja menabrak tiang listrik saat keluar dari kedai, jadi...bibirmu terluka."

Sohyun melotot kala mengingat jawaban Vernon saat di bus, "Jangan-jangan...,"

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang