Tujuh

504 127 27
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Tok.

Tok.

Sohyun mengetuk pintu ruangan Yoongi.

"Masuk," sahut Yoongi dari dalam.

Sohyun lalu membuka pintunya dan masuk ke dalam ruangan Yoongi, ia berdiri di depan meja Yoongi lalu membungkuk sekilas.

"Ada apa?" Tanya Yoongi menatap datar Sohyun.

Aku ingin mencolok matanya, batin Sohyun kesal melihat tatapan datar Yoongi.

"Ada pimpinan dari Kingdom Group berkunjung ke sini, Daepyonim. Beliau ada di lantai bawah," jawab Sohyun.

Yoongi mengerutkan dahinya, tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi ia langsung berdiri dan keluar dari ruangannya. Sohyun juga ikut keluar, tapi gadis itu kembali ke meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Ting!

Pintu lift terbuka, Yoongi keluar dari lift membuat beberapa karyawan yang berdiri di depan lift membungkuk. Ia lalu pergi ke kantin perusahaannya, di sana terlihat ada seorang pria tampan tengah duduk seraya menikmati makanannya. Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya, mereka heran kenapa orang penting sepertinya mau makan di kantin dengan menu sederhana.

"Ada apa?" Tanyanya setelah sampai di meja pria itu.

"Uhuk...uhuk!" Pria itu tersedak dan langsung meminum segelas air putih sampai tandas.

"Kau itu seperti hantu saja, kalau muncul setidaknya tampakkan diri dulu jangan main berbicara saja." Omel pria tampan itu yang tidak lain adalah teman lama Yoongi, Park Chanyeol.

Yoongi menatap Chanyeol malas, "Ada apa?"

Chanyeol menaruh sebuah undangan ulang tahun di atas meja kantinnya, "Wendy ulang tahun, kau harus datang."

Yoongi menghela napasnya, ia kira ada urusan penting apa ternyata hanya sebuah undangan ulang tahun, menyia-nyiakan waktunya saja.

"Sekalian ajak mantanmu itu---eh, maksudku Sekretarismu karena Wendy sangat ingin bertemu dengannya." Ujar Chanyeol dengan kedua alisnya yang bergerak naik-turun, menggoda Yoongi.

"Aku tidak punya waktu untuk acara seperti itu," tolak Yoongi.

"Inilah yang membuatmu tidak bisa membuka hatimu lagi untuk wanita lain, lebih memilih berkencan dengan dokumen-dokumen daripada dengan wanita cantik yang mengantri di luaran sana." Ujar Chanyeol sedikit kesal dengan sikap Yoongi. "Ayolah, Yoon. Semua teman-teman kita juga akan datang, sekalian reunian juga, kan?" Bujuknya.

"Terserahlah," ujar Yoongi lalu pergi dan kembali ke ruangannya di lantai 40.

Chanyeol menghela napasnya, ia beranjak dari duduknya dan berlari mengejar Yoongi. Ia menahan pintu lift yang akan tertutup, lalu menaruh undangan ulang tahunnya di saku jas pria Min itu, ia tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kala pintu lift mulai tertutup.

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang