Tiga puluh satu

304 80 39
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Sohyun menatap pantulan dirinya di depan cermin riasnya, gadis itu memoleskan make up di wajahnya secara teliti seolah-olah kalau salah sedikit saja bisa membuat usahanya sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohyun menatap pantulan dirinya di depan cermin riasnya, gadis itu memoleskan make up di wajahnya secara teliti seolah-olah kalau salah sedikit saja bisa membuat usahanya sia-sia.

"Sudah satu jam kau dandan, tapi belum selesai juga? Astaga," ujar Yoojung masuk ke dalam kamar Sohyun yang kebetulan pintunya terbuka.

"Ya...kan harus sempurna, soalnya hari ini itu hari penting." balas Sohyun.

"Iya-iya deh yang mau fitting baju pernikahan," ledek Yoojung.

Sohyun tersenyum lebar. Ya, memang hari ini ia akan fitting baju pernikahan bersama Yoongi, karena hari ini sudah hari ketiga dari hari H pernikahannya. Semuanya sudah siap 90%, hanya tinggal fitting baju dan katering makanan saja. Sesuai permintaan orang tua, ia menerima jika pernikahannya di adakan secara mewah.

"Eh, tapi ngomong-ngomong...kenapa kau malah mengundang si Soeun itu? Bukankah dia rivalmu dalam merebut hati Yoongi?" tanya Yoojung heran.

"Iya sih, tapikan tetap saja dia Ibu dari Jena dan mantan istri Yoongi, jadi ya...aku mengundangnya." jawab Sohyun.

"Kalau itu sih aku tahu, tapi kalau dia nanti melakukan hal yang aneh-aneh bagaimana? Diakan terobsesi ingin mendapatkan Yoongi kembali," ujar Yoojung merasa khawatir.

"Aku tidak berpikir sampai ke sana, karena aku yakin dia tidak akan berbuat hal seperti itu." balas Sohyun.

Yoojung menghela napasnya, "Aku harap sih begitu."

Tin. Tin.

"Tuh, calon suami sudah di depan." ujar Yoojung menyenggol pelan lengan Sohyun dengan sikunya.

Sohyun berdecih lalu tersenyum, "Iya-iya, aku sudah selesai, kok."

Yoojung mendengus tawa.

"Kalau begitu...," Sohyun membereskan alat-alat make up-nya lalu beranjak dari duduknya dan meraih tas tangannya. "Aku pergi dulu, ya." pamitnya.

Yoojung mengangguk, "Hm, hati-hati."

Sohyun lalu pergi keluar.

"Vernon sedang apa, ya?" gumam Yoojung mengambil ponselnya, ia lalu mengirim pesan pada pria bule itu.

Yoojung : Apa kau bisa keluar sebentar? Aku bosan, ingin jalan-jalan.

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang