Lima

496 132 33
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.


Sohyun menatap televisi dengan pandangan kosong, matanya terlihat sembab karena tadi ia menangis selama satu jam. Ia masih belum terima karena di bentak oleh Yoongi, apalagi bukan sepenuhnya salahnya.

"Ini, minum dulu." Ujar Yoojung kembali dari dapur sambil membawa secangkir cokelat panas dan memberikannya pada Sohyun.

Sohyun bergumam 'terima kasih' setelah menerima secangkir cokelat panasnya, gadis itu lalu menyesapnya sedikit.

"Jadi...Yoongi membentakmu karena Jena mengalami alergi saat makan bersamamu?" Tanya Yoojung duduk di sebelah Sohyun.

"Iya." Jawab Sohyun seraya mengangguk.

"Ya...itu salahmu, dong. Seharusnya kau langsung mengajak Jena ke kantor saja," kata Yoojung enteng.

Sohyun menatap Yoojung tak terima, "Mwo? Hya, Jena lapar dan mengajakku ke restoran, mana tega aku menolak ajakannya? Lagipula aku juga tidak tahu kalau dia punya alergi, jadi tidak seharusnya Yoongi menghakimiku seperti itu!"

Yoojung menghela napasnya, ia heran kenapa dulu Sohyun dan Yoongi bisa berpacaran dengan sifat mereka yang bertolak belakang seperti itu.

"Yasudahlah, mungkin Yoongi hanya khawatir pada putrinya, jadi tanpa sadar membentakmu." Ujarnya berusaha mengambil sisi positif dari cerita Sohyun.

"Kau ini sebenarnya temanku atau teman Yoongi, sih? Kenapa malah memihaknya?!" Kesal Sohyun.

Yoojung mengurut pelipisnya yang berdenyut, "Aku tidak memihak Yoongi, aku hanya mengatakan gambaran dari kecemasan Yoongi. Kau tahu sendiri, kan? Yoongi itu seorang Ayah, jadi ia merasakan cemas berlebihan kepada anaknya yang sedang sakit. Kalau kau punya anak, kau juga akan merasakan hal yang sama."

Sohyun mendengus dan melipat tangannya, "Tetap saja kau memihaknya!"

Yoojung mengedikan bahunya acuh, ia pasrah menghadapi kekeras kepalaan Sohyun. Gadis itu lalu mengambil remot dan menyalakan tv-nya.

Ding Dong~

"Sana buka pintunya, siapa tahu itu Ibumu." Ujar Yoojung masih sibuk menggonta-ganti channel di tv.

Sohyun menurut, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu utama flat-nya. Ia membuka pintu flat-nya, ia langsung terdiam saat melihat siapa tamunya---Yoongi dan Jena.

"Hai, Aunty." Sapa Jena melambaikan tangannya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Sohyun hanya tersenyum, wajahnya kembali terlihat kesal saat bertatapan dengan Yoongi.

"Ini," Yoongi memberikan paper bag mini pada Sohyun.

Sohyun mengerutkan dahinya dan menerimanya, ia membuka paper bag mini itu dan ternyata isinya sekotak kue cokelat.

"Ayo minta maaf pada Aunty, Daddy." Pinta Jena mengayunkan tangan Yoongi.

Yoongi menatap Sohyun tapi diam saja, ia sebenarnya gengsi kalau harus meminta maaf pada Sohyun. Kan gadis itu memang bersalah, tapi...memang bukan sepenuhnya salahnya, sih.

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang