Empat belas

467 113 36
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

"Ngghh...,"

Yoongi melenguh saat merasakan kehangatan dari sinar mentari yang mengenai kelopak matanya, ia perlahan membuka matanya dan sontak sinar mentari itu mengenai pupil matanya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan menguap, ia merasakan tubuhnya terbungkus oleh selimut tebal. Padahal semalam ia ingat betul ia tidur tanpa selimut, pandangannya lalu terarah pada ranjang di depan sofa yang di tidurinya. Rapi, tapi tidak ada selimutnya. Sudah bisa di tebak, bahwa yang menyelimutinya adalah Sohyun. Lagi, tanpa sadar senyumnya langsung mengembang.

Plak.

Yoongi menampar pipinya sendiri karena senyam-senyum tidak jelas, ia lalu beranjak dari sofa dan melipat selimutnya kemudian menaruhnya di atas ranjang, dahinya berkerut saat melihat ada setelan bajunya beserta---ekhem---celana dalam dan celana boksernya di ujung ranjang.

"Sepertinya Eomma yang sudah mengajarinya," gumamnya dengan pipi yang sedikit merona.

Hei, ayolah...siapa yang tidak akan malu jika seorang perempuan yang bukan 'siapa-siapanya' itu menyiapkan pakaian dalamnya!

Cklek.

Yoongi keluar dari kamar dengan dandanan rapi, tadi ia langsung pergi mandi. Ia mencium aroma harum yang berasal dari dapur, pun dengan suara dentingan alat masak.

"Eo, kau sudah bangun?" Tanya Sohyun kala menyadari kehadiran Yoongi.

"Hn," jawab Yoongi.

"Sebelum pergi sarapan dulu, jangan biarkan perutmu kosong." Ujar Sohyun seraya mengangkat panci berisi sup iga setelah ia mematikan kompornya, lalu membawanya ke meja makan.

"Akukan menyuruhmu untuk liburan di sini, kenapa kau malah repot-repot seperti ini?" Tanya Yoongi dengan wajah datar khasnya.

"Karena kalau aku tidak seperti ini, nanti kau bisa sakit. Kaukan suka melewatkan sarapanmu, aku juga tidak enak karena sudah ikut ke sini." Jawab Sohyun menarik kursi lalu mendudukinya.

"Benarkah? Bukan karena hal lain?" Tanya Yoongi lagi.

Sohyun mengerutkan dahinya, kenapa pria itu seperti sedang memancingnya?

"Kenapa? Apa kau ingin aku punya alasan lain agar bisa membuat hatimu senang?" Tanya balik Sohyun menggoda.

Yoongi menghela napasnya, "Lupakan saja."

Sohyun mengedikan bahunya lalu menyantap sarapannya, begitu juga dengan Yoongi. Hening, mereka tak mengeluarkan sepatah katapun sampai mereka selesai sarapan.

"Aku akan meninjau lokasi pembangunan hotel dulu, nanti kalau ada kabar apa-apa dari Yoonji Noona telepon saja aku." Ujar Yoongi setelah selesai sarapan.

"Oke," balas Sohyun sibuk membereskan meja makan.

"Dan...hati-hati di rumah," ujar Yoongi lirih.

"Apa?" Tanya Sohyun samar-samar mendengar ucapan Yoongi barusan.

Yoongi berdehem, "Tidak, bukan apa-apa."

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang