Dua puluh empat

444 107 25
                                    

Tekan bintang dulu sebelum mebaca :)

.
.
.

Maaf ya baru sempet up, soalnya setiap mau up ga jadi-jadi, semoga kalian masih setia di lapakku ini :')

.
.
.

Setelah menangis sampai berkepanjangan, Jena akhirnya tertidur berkat Sohyun yang menemaninya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menangis sampai berkepanjangan, Jena akhirnya tertidur berkat Sohyun yang menemaninya sedari tadi. Gadis Kim itu turun dari atas tempat tidur dan menyelimuti Jena sampai ke dada, gadis itu mengusap-usap dahi Jena dengan lembut.

Yoongi yang sedari tadi bersedekap seraya bersandar di kusen pintu kamar Jena tersenyum, bisa di lihat bahwa Sohyun menyukai putrinya. Gadis itu terlihat ke-Ibuan sekali, sudah cocok menjadi istrinya---eh.

"Sudah selesai?" tanyanya menghapus kesunyian.

"Sudah, Jena sudah tertidur pulas." jawab Sohyun.

"Ayo kita kembali ke kantor," ajak Yoongi.

Kruyuuuuk.

Hening untuk beberapa saat setelah terdengar suara bunyi perut kelaparan.

Itu bukan suara perut Jena, apalagi Sohyun. Kalau begitu kalian bisa menebaknya-kan itu suara perut siapa? Ya, tentu saja suara perut Yoongi. Hilang sudah kesan dingin yang melekat padanya hanya karena sebuah suara yang berasal dari perut kosongnya.

Double shit, batin Yoongi.

Sohyun menahan tawanya, gadis itu menutupi mulutnya dengan punggung tangannya.

"Ekhem, aku sedang lapar. Itu wajar, kan?" bela Yoongi dengan wajah berusaha biasa saja, padahal dalam hati ia merasa malu sekali.

Sohyun mengangguk, "Ya, wajar, kok. Aku akan buatkan roti panggang dulu sebentar, aku juga lapar sekali."

Yoongi mengekori Sohyun sampai ke dapur, pria itu menggulirkan matanya kesana-kemari mengikuti kemanapun Sohyun melangkah, kedua sudut bibirnya terangkat melihat betapa lihainya Sohyun kala membuat roti panggang. Padahal biasanya kalau ia sendiri yang membuatnya, hasilnya akan gosong dan rasanya pahit.

"Sudah jadi, ini untukmu...dan ini untuk'ku!" seru Sohyun memberikan roti panggang yang sudah di beri selai kepada Yoongi, dan sisanya untuk dirinya sendiri.

Yoongi menggigit roti panggangnya, "Hm, rasanya enak."

Sohyun tersenyum dengan bangganya, "Tentu saja, jika semua makanan sudah di tanganku maka akan menjadi enak."

Cold DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang