Part13~ Mengenang masa kecil ~

33 35 0
                                    


Happy Reading!!

Malam pun tiba saat semua sedang asik dengan segala aktivitasnya masing-masing. Tiba-tiba saja perjalanan menuju ke pedesaan itu menjadi gelap karena mati lampu.

“Aaaah,” teriak seorang perempuan yang tak lain adalah Syifa sambil memeluk Alex erat karena ketakutan.

Semua orang yang merasa kaget pun menyalakan senter hp mereka untuk melihat siapa yang berteriak.

“Kakak Judes kenapa? Kok teriak-teriak?” tanya salah satu siswa yang melihat Syifa bersembunyi didada bidang Alex.

“Dia! Judes-judes kayak gini. Takutnya sama kegelapan?!” jelas Alex yang langsung mendapatkan cubitan dari Syifa.

Alex melihat ke arah kirinya, ia melihta Devian yang tidak suka melihat Syifa memeluk Alex erat. Alex pun tersenyum evil.

“Cups, cups, ya. Sayangku! Kamu nggak usah takut, ada Bebep Alex yang selalu setia menemani kamu?” ucap Alex sambil melihat Devian yang tambah cemburu karena ulahnya yang menyebut Syifa sayang.

“Woy! Tolong dong, yang bawa senter! Nyalain senternya ada yang takut sama kegelapan nih, KASIHAN!” ucap Devian sedikit berteriak seemua yang mendengar itu pun menyalakan senter yang dibawa agar Syifa nggak ketakutan lagi.

Saat sudah terang, Devian melirik ke arah Syifa yang masih setia memeluk Alex erat. “Heh, cewek Judes udah terang nih, lo nggak usah takut lagi!” ucapnya nyolot.

Syifa pun melepaskan pelukannya dan beralih menggenggam tangan Alex erat. “Hmm, lo mau modus sama gue, ya. Fa?” tanya Alex sambil mengukir senyuman bahagia saat melihat Devian cemburu padanya.

Syifa melepaskan genggamannya. “Yaudah, kalo lo nggak suka. Minggir! Biar Devian aja yang duduk deket gue!” ucap Syifa masih ketakutan.

“Dih ngambek! Dev! Lo duduk disini!” ucap Alex dan Devian pun dengan senang hati duduk di dekat Syifa.

“Sini!” ucap Devian lalu menggenggam tangan Syifa dan memegangi kepalanya agar bisa bersender di pundaknya.

“Iiih, apaan sih. Cukup pegang tangan doang!” ucap Syifa sewot.

“Yaelah, yaudah deh. Nggak apa-apa,” ucapnya sambil mengelus tangan Syifa sayang.

‘Perasaan apa nih, kok jantung gue deg-degan sih?’ ucap Syifa bertanya-tanya pada hatinya.

‘Kok hati gue sakit, ya?’ ucap salah seorang pria dalam hati sambil menundukkan kepalanya.

“Gue harap, gue bisa kayak gini sama lo. Des!” ucap Devian pelan namun masih bisa terdengar oleh Syifa dan Alex.

“Tapi, gue berharap. Kalo gue nggak akan pernah ketemu lo lagi!” ucap Syifa yang membuat hati Devian tersayat.

***

Sesampainya di Desa. Syifa, Mayda, Fathia, dan Alana sudah turun mendahului yang lain. Setelah semua orang sudah turun, Abqary pun mengumumkan kelompok yang  akan diberi tugas besok sore.

“Ok, semuanya tugas kalian akan dilaksanakan besok sore! Dan sekarang Kakak, akan mengumumkan siapa saja yang akan sekelompok dengan siapa!” ucap Abqary dan semuanya pun mulai mendengarkan apa yang Abqary ucapkan.

“Untuk kelompok biru, yang akan menjadi anggotanya adalah Rani, Wiwi, Gilang, Fadli, dan Oji. Dan yang akan menjadi ketuanya adalah Fadli. Syifa dan Daniel akan ikut bersama kalian!” ucap Abqary.

“Gue juga mau ikut kelompok biru!” ucap Devian semangat.

“Untuk kelompok Merah, anggotanya adalah Hani, Astrid, Bian, dan Revan. Anggota OSIS yang akan ikut sama kelompok Merah adalah Mayda dan Alex.” Ucapnya lagi.

Dasar Bocil NgeselinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang