Happy Reading!!Pagi sudah tiba, Syifa sudah berada di kelasnya saat pukul 05.30 pagi. Syifa selalu datang lebih awal dari murid dan guru lainnya. Dia selalu menghabiskan waktu untuk belajar di rumah dari pukul 20.30 sampai 22.30 malam, dan pagi pukul 05.30 sampai 06.30 pagi di sekolah.
Itulah alasan kenapa Syifa selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolah. Merasa terganggu dengan pesan di Handphone-nya Syifa menghentikan aktivitas belajarnya dan beralih melihat kiriman pesan di Hp-nya.
Pesan Online:
For Cowel:
{Hay Judi, lo lagi ngapain? Hari ini, hari ulang tahun lo'kan. Gimana kalau sepulang sekolah kita jalan berdua,}
{Hello Judi, lo ada di dunia'kan,}
{Judi!}
{Judi ...!}
{Judi, setidaknya lihat ke, pesan gue. Biar gue tahu kalau lo itu masih hidup?!}>Dilihat👀
"Akhirnya di lihat pesan gue," ucap seorang pria yang sedang memperhatikan Syifa di luar kelas.
To Cowel:
{Nggak, gue nggak mau ngerayain ulang tahum gue. Gue juga nggak mau jalan berdua sama cowok bawel kayak lo,}
>Dilihat👀Syifa hendak kembali menyimpan Handphone-nya namun diurungkan saat Handphone-nya kembali berbunyi.
For Cowel:
{Gue tunggu lo di parkiran setelah sepulang sekolah!}
{Dan nggak ada PENOLAKAN!?}
>Dilihat👀Pesan Offline.
"Yaaah, dasar rese," ucap Syifa kesal lalu kembali fokus belajar.
Pria itu tersenyum kecil. "Nggak apa-apa rese yang penting lo suka," ucap pria tampan itu pelan lalu pergi menuju ke arah kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Syifa.
Pria tampan itu sudah duduk di bangkunya. Ia masih setia tersenyum saat mekihat wajah kesal sahabat kecilnya.
"Gue kangen sama lo, Fa. Gue masih berharap kalau kita bisa bersama lagi kayak dulu," ucap pria tampan tersebut sambil tersenyum kecil dan mengingat kembali masa lalunya dengan Syifa.
>Flahs back on<
Terlihat seorang gadis berusia 12 tahun sedang duduk di kelasnya sambil membaca buku pelajarannya. Pria tampan yang seumuran dengan gadis yang bername-tag itu merasa bosan dengan sahabatnya yang tidak pernah berhenti membaca buku pelajarannya.
"Aiish, apa mata dia tidak karakan karena terus membaca." Ucap pria itu pelan.
Pria itu tersenyum kecil lalu ia berjalan pelan agar Syifa tidak mendengar langkah kakiny. Masih dengan langkah kaki yang sangat pelan hampir saja ia berhasil, tapi nyatanya ia ketahuan.
"Ada apa?" tanya Syifa dengan tatapan mata yang masih fokus pada buku pelajarannya.
"Yaaah, kok lo tahu gue udah datang sih, Fa?" ucap pria itu kesal karena nggak berhasil mengerjai Syifa.
"Bau parfum lo, dari jarak 20 langkah gue udah bisa cium bau parfum lo," ucap Syifa masih fokus pada buku pelajarannya.
"Ooh, jadi lo udah sangat mengenal gue ya," ucap pria tersebut sambil mendudukkan pantatnya di samping Syifa.
Syifa tidak membalas ucapan pria yang ia sebut cowel itu, ia hanya fokus pada buku yang ia baca.
"Huuhf, Jud, jadi orang itu jangan terlalu dingin napa!?" ucap pria itu kesal.
"Terus gue harus jadi apa, jadi super hero?" ucap Syifa sambil menatap sahabatnya.
"Gue juga nggak tahu," ucap pria cowel itu sambil menyenderkan kepalanya di pundak Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasar Bocil Ngeselin
Teen FictionMengisahkan tentang seorang cewe yang di pertemukan oleh seorang cowok bin ngeselin yang selalu menguji kesabaran si cewek. Dipersilahkan untuk Follow akun Author♡~ ~~~ "WHAT? GUE DIGENDONG SAMA LO!!" "Astagfirullah, ini Mak Lamfir kambuh lagi, bisa...