Part22 ~Awal Penderitaan Mayda~

24 32 0
                                    


Happy Reading!


🍀🍀🍀


Di Taman yang luas, ada seseorang gadis manis yang sedang termenung memikirkan kejadian siang kemarin, yang tak lain adalah Mayda. Mayda memikirkan kejadian manis dengan pujaan hati yang tak lain cowok tampan nan dingin, yang bernama Abqary.

>Flahs back on<

"Naik."

Mayda yang menunduk pun mendongakkan kepalanya.

"Naik."

"Eh, i-iya. Ta-tapi gimana cara naiknya, 'kan gue pendek," ucap Mayda malu sekaligus gugup.

Abqary yang melihat tingkah Mayda pun hanya terkekeh kecil, lalu Abqary pun menggendong Mayda dan mendudukan Mayda ke jok motornya.

"E-em, makasih" ucap Mayda gugup.

"Sama-sama," ucap Abqary dingin.

Abqary pun melajukan motornya dengan kecepatan standar.

Mayda dan Abqary pun sudah sampai ke tempat tujuannya yaitu ke sebuah cafe yang sangat indah dan nyaman. Cafe yang memperlihatkan kekreatifan barang bekas dan bunga-bunga yang menggugah kenyamanan pelanggan. Seketika Mayda yang menyukai bunga-bunga itu pun seolah-olah terkejut dan takjup dengan suasana dan keindahan cafe ini.

"Wahh, bagus banget cafenya," ucap Mayda takjup.

"Hemm." Abqary hanya menjawab dengan berdehem.

"Mas dan Mbak mau pesan apa?" tanya pelayan cafe.

"Aku pesan pasta sama salad dan minumannya jus alpukat," ucap Mayda.

"Kalau Masnya mau apa?" tanya pelayan lagi.

"Gue samain, tapi gak pake pasta," ucap Abqary dingin.

"Iya, mohon tunggu sebentar," ucap pelayan.

Sudah menunggu pesanan hampir lama, pelayan pun datang dengan makanan yang mereka pesan tadi.

"Silahkan, dinikmati makanannya," ucap pelayan

"Terimakasih," ucap Mayda kepada pelayan sambil tersenyum.

Dua sejoli pun, mulai sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Setelah makanan mereka sudah habis, hanya ada keheningan diantara mereka.

"May, mau gak jadi pacar gue?" ucap Abqary yang jengah dengan keheningan.

"Uhuk-uhuk, lo bilang apa tadi. Gue nggak dengar?" ucap Mayda tersedak.

"Mau gak jadi pacar gue?" ucap Abqary mengulang pertanyaan sebelumnya.

Mayda yang mendengar pertayaan Abqary pun hanya melongo.

'Hah, apa? Abqary nembak gue, gue nggak salah denger 'kan? Oway waw, gue gak nyangka," ucap Mayda dalam hati.

"May, jawab," ucap Abqary tidak sabar karena kelemotan Mayda.

"E-em, gue pikir-pikir lagi deh. Soalnya bingung mau jawab apa," ucap Mayda gugup.

"Hem, gue tunggu jawaban lo," ucap Abqary dingin.

"Iya," ucap Mayda.

"Ayo gue anter pulang," ucap Abqary sambil berdiri dari duduknya.

Mereka berdua pun pulang dari cafe yang indah nan nyaman itu.

>Flahs back off <

"Aaa, gue nggak nyangka ditembak sama si es batu," ucap Mayda berseri-seri.

Dasar Bocil NgeselinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang