Part16~ Perhatian Alex Pada Syifa ~

31 36 1
                                    


Happy Reading!!


“Mayda! Kamu nggak apa-apa?!” tanya Alex khawatir sama keadaan Mayda dan menjadi penengah antara Mayda dan Revan.

“Nggak apa-apa,” jawab Mayda cuek.

Bugh!

Mendengar suara orang jatuh Mayda, Revan, dan Alex menoleh ke arah Syifa. Mayda, Revan, juga Alex kaget saat melihat Syifa sudah tidak sadarkan diri tempatnya jatuh dari gendongan Alex.

“Syifa?!” teriak Alex lalu menghampiri Syifa yang sudah tidak sadarkan diri itu.

“Syifa,” ucap Mayda khawatir. “Lex! Kita harus bawa Syifa ke Villa. Kayaknya dia kecapean?!” ucap Mayda khawatir sambil menepuk pipi Syifa lembut.

“Iya, Kak. Kita harus bawa Kak Judes ke Villa,” ujar Revan setuju.

“Iya, ayo kita pulang ke Villa sekarang,” ucap Alex yang juga ikut khawatir dengan keadaan Syifa. “Maafin gue, Fa! Seharusnya tadi gue nggak lepasin lo dari gendongan gue,” ucap Alex menyesal.

“Lex! Lo masih ingat’ kan jalan pulang ke Villa?” tanya Mayda pada Alex.

“Iya, gue masih inget kok,” jawabnya lalu jalan mendahului Mayda dan Revan yang mengikuti Alex di belakang.

“Nih, makan apelnya,” ucap Mayda sambil mengulurkan tangannya memberi buah apel ke Revan.

***

Saat sampai tenda, Devian langsung menghampiri Alex saat melihat Syifa digendong sama Alex dalam ke adaan tidak sadarkan diri.

“Kak Alex, Kak Judes kenapa, kok pingsan?” tanya Devian khawatir.

“Nggak tahu, mungkin dia kecapean. Lebih baik kita pergi ke Villa sekarang,” ucapnya menidurkan Syifa dibrankar.

“Pak, tolong bantu saya bawa teman saya ke Villa, ya. Pak?!” titah Alex pada petugas Tim Sar.

“Baik, Mas,” jawabnya.

“Maaf gue, Fa. Nggak seharusnya tadi gue jatuhin lo saat masih digendong sama gue,” ucap Alex merasa bersalah dengan keadaan Syifa yang tidak sadarkan diri.

Tim Sar membawa Syifa yang tak sadarkan diri dengan tandu. Alex, Revan, Devian, dan Mayda mengikuti Tim Sar dari belakang.

***

Sesampainya di Villa, Revan disuruh Alex untuk ke Puskesmas terdekat untuk memanggil Dokter yang ada di Puskesmas tersebut.

“Pak, tolong tidurkan teman saya di kamar saya saja,” titahnya saat melihat kamar kelompok Syifa dipenuhi oleh adik-adik kelas yang pastinya akan mengganggu istirahat Syifa.

“Kak, dokternya,” ucap Revan saat melihat Devian datang dengan seorang pria muda mengenakan jas putih.

“Hmm, itu beneran dokternya. Gue berharap itu jodoh gue,” ucap Fathia yang terpesona dengan ketampanan Dokter muda tersebut.

“Apaan sih, Thi. Udah tahu sahabat lagi sakit malah mentingin mata jelalatan lo itu.” Ucap Mayda tidak suka.

“Iya-iya maaf,” ucap Fathia cemberut.

“Dok,” panggil Alex menghampiri dokter muda tersebut. “Dok, tolong teman saya, tadi dia pingsan saat saya sengaja jatohin dia dari gendongan saya,” ucap Alex membuat semua orang yang ada disana menatap dia tajam.

“Jadi, kak Syifa pingsan karena kak Alex,” ucap salah satu siswi sambil melipat kadua tangannya.

Alex hanya menatap siswi tersebut sekilas. “Ya, itu karena gue nggak  suka melihat kedekatan Mayda sama Revan,” ucap Alex jujur.

Dasar Bocil NgeselinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang