Part8~Most Pertama~

52 44 2
                                    

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

Dua minggu kemudian. Ujian sudah berakhir. Hari ini Mayda, Syifa, Fathia dan Alana mengambil penilaian ulangan mereka di kelas mereka yang sudah dititipkan di Ketua Kelas..

“Panci!” panggil Mayda.

“Panci! Panci! Nama gue Panji bukan Panci!” kesalnya pada Mayda.

Laki-laki yang di ejek Mayda pun marah tak terima dengan ejekan Mayda, dia adalah Panji Prasetyo orang medok yang kesasar ke Bandung.

“Heheh, sebelas duabelaslah!” ucapnya terkikik geli. “Nilai ujian gue mana!” tanyanya pada Mayda.

“Nih, punya lo. Fa!” ucap Panji sambil tersenyum manis.

“Hmm,”

“Punya gue mana!” kesal Mayda pada Panji yang selalu mengutamakan Syifa.

“Iya-iya sabar napa. May!” ucapnya lalu memberikan nilai ujiannya pada Mayda, Alana dan Fathia.

“Al! Nilai kamu berapa?” tanya Fathia.

“Sembilan puluh,” jawab Alana setelah itu Alana dan Fathia melirik Mayda dan Syifa.

“Delapan pulus sembilan,” ucap Mayda santuy.

“Lo, Fa?!” ucap Mayda dan Fathia secara bersamaan.

“Sembilan puluh sembilan.” ucapya dingin.

“Beda jauh banget!” ucap Fathia, “gue tujuh puluh tujuh,” lanjutnya menyebutkan nilai ujiannya.

“Ya, Alhamdulillah Thi, dari pada dapet enam puluh kan, berabe.” ucap Mayda sambil merangkul Fathia sayang.

“Fa! Bentar lagi kan, kita mau naik kelas. Nanti lo sebangku sama gue, ya. Nggak bosen apa sebangku sama Alana mulu?” tanyanya.

“Nggak, kalo sama lo berisik!” ucap sinis lalu pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

“Astaghfirullah, kok bisa sih. Kalian punya sahabat kayak Syifa?” tanya Panji.

“Gitu-gitu juga dia mah, sahabat terbaik gue!” ucap Alana lalu pergi menyusul Syifa.

“Haaah, May!” panggil Fathia melongo.

“Ya, Thi! Gue tau. Ini adalah yang pertama kalinya Alana nyambung, tapi kan apa yang diomongin sama dia bener. Gitu-gitu juga Syifa teman terbaik kita?!” ucapnya lalu menatap Fathia. “yaudah, yuk!” lanjutnya sambil menarik tangan Fathia menuju keluar.

***

“Woy! Sekreteris Judes!” panggil seorang laki-laki sambil melangkahkan kakinya menghampiri Syifa.

Syifa memutar bola matanya malas. “Mau apa lo?!” tanya Syifa dingin.

“Pujaan hati gue mana?” tanya laki-laki itu sinis.

Dasar Bocil NgeselinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang