Part15~ Sisi baiknya Syifa ~

35 38 0
                                    


Happy Reading!!

“Horee, kita menang!” ucap Tim Merah besorak kesenangan.

“Huuhhf, berat amat sih. Lo Kak Judes,” ucap Devian yang baru datang dan menjadi pemenang kedua dan susul oleh tim kuning juga seterusnya.

Devian menurunkan Syifa dari gendongannya. “Akhirnya, tangan gue bisa gue istirahatkan setelah menggendong Kakak Judes yang beratnya ngalahin kuda liar,” ucap Devian meledek Syifa.

“Dih, lagian siapa suruh lo gendong gue!” ucap Syifa sinis.

“Fa! Emang lo kenapa sampe di gendong sama Devian?” tanya Alex penasaran.

“Kaki gue terkilir, tapi sekarang udah nggak apa-apa,” ucap Syifa memberi tahu keadaannya.

“Ooh, gue nggak nanya keadaan lo. Mau lo terluka mau nggak, gue mah nggak peduli!” ucap Alex semua orang yang ada di sana menertawakan Syifa.

Syifa melihat sekelilingnya. “Mayda sama Revan, mana?” tanya Syifa mencari keberadaan Mayda dan Revan.

“Oh ya, perasaan mereka ada di belakang gue,” ucap Alex yang ikut mencari keberadaan Mayda dan Revan.

“Tadi, aku lihat Kak Mayda sama Revan lagi berantem gara-gara rebutan peta sampe petanya robek,” ucap Bian menjelaskan.

“Haahh, apa jangan-jangan Mayda sama Revan tersesat di hutan!” ucap Fathia menerka-nerka.

Syifa bangun dari duduknya. “Kok bisa sih, Lex! Lo nggak jagain Mayda sama Revan!” ucap Syifa yang mulai khawatir dengan keadaan Mayda dan Revan.

“Gue nggak tahu, kalo mereka ketinggalan di belakang,” ucap Alex sambil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal.

“APA? Lo gila apa, ninggalin mereka di hutan!” ucap Syifa kesal.

“Ya, sorry,” ucap Alex minta maaf.

Syifa menatap Alex tajam dan membalikkan badannya. Sebelum Alex mencekal tangan Syifa untuk menahan Syifa.

Syifa menoleh ke arah Alex. “Apa?!” tanya Syifa emosi.i

“Kita serahin tugas ini sama Tim Sar,” ucap Alex mencoba menahan Syifa yang ingin pergi mencari Mayda dan Revan.

“Ok, tapi gue mau kita bikin tenda di sini sampai Mayda dan Revan ditemukan!” ucap Syifa memutuskan.

“Ok, tapi adik-adik kalian pergi ke Villa saja, biar ini jadi tugas kita!” titah Alex kepada adik-adik kelasnya.

Mereka pun menuruti apa yang di perintahkan Alex untuk pergi pulang ke Villa. Sedangkan yang lainnya ikut dengan adik-adiknya untuk mengambil tenda dan lainnya lagi memanggil Tim Sar.

***

Malam sudah berlalu, bahkan hujan pun tak mau berhenti dari jam lima sore tadi. Saat ini Syifa, Fathia, dan Alana sedang diam di tenda mereka sambil menunggu kabar Mayda dan Revan dari Tim Sar.

“Fa!” panggil Fathia, Syifa pun menoleh ke arah Fathia dan Alana. “Kita ambil makan malam dulu, ya. Lo tunggu di sini!” ucap Fathia dan di balas anggukan oleh Syifa. Mereka pun pergi mengambil makanan di tenda yang dikhususkan untuk menyimpan makanan.

“Mayda sama Revan udah makan belum, ya. Gue khawatir sama mereka berdua,” ucap Syifa memikirkan keadaan Mayda dan Revan.

Lima belas menit sudah berlalu, Fathia dan Alana sudah kembali membawakan makan malamnya. “Fa! Nih, lo makan dulu, ya,” ucap Fathia lalu duduk dan mengulurkan tangan kanannya untuk memberi makan malam Syifa.

Alana menatap Fathia cemas. “Thi! Syifa nggak ada,” ucap Alana. Fathia pun menoleh ke arah kirinya, dan benar saja Syifa tidak ada.

“Syifa kemana, Al?” tanya Fathia pada Alana.

Dasar Bocil NgeselinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang