Chapter 10

138 12 2
                                    

Siang itu Elsyra telah selesai membantu Damian membungkus goody bag sehingga Damian menyuruhnya kembali ke kelas lebih awal dari biasanya. Biasanya Elsyra langsung pulang habis bantu Damian. Tapi sekarang bel pulang belum berbunyi sehingga dia memutuskan untuk tidur di kelas.

Saat melewati lorong kelas Echa, Elsyra melihat Echa yang sedang asyik nonton Youtube di hpnya. Dari pada tidur sendirian di kelas mending dia tidur di kelasnya Echa aja. Elsyra pun masuk ke kelas Echa dan langsung duduk di sebelahnya.

"Echa," Panggilnya. "Pasti lagi asik nontonin BTS ni."

"Eh cumi ngapain lo di sini?" Echa kaget pas nengok ada Elsyra di sebelahnya. "Dalam nama Roh Kudus pergilah roh jahat!!"

Elsyra manyun, belom apa-apa ini anak uda ngajak ribut aja heran.

"Bawel lo Cha, males ah."

"Dihhh kok gitu aja baper sih Ra." Balas Echa sambil melepas earphonenya.

"Lagian cantik gini dibilang roh jahat."

Echa bergidik. "Tuh kan doa pengusiran gue kurang kenceng nih."

Elsyra tidak mau repot-repot menanggapi celetukan Echa. Tujuan dia ke sini kan buat tidur, oleh karena itu tanpa aba-aba lagi Elsyra langsung melaksanakan tujuannya.

✨✨✨

"Raa, bangunnnn!!" Echa mengguncang-guncang tubuh ramping Elsyra. Yang dibangunin pun mau gak mau langsung melek.

"Apa sih Cha?" Jawab Elsyra kesel. Doi masi ngantuk banget tuh.

"Itu lo dicari Josep." Ujar Echa cuek.

Seketika mendengar nama Josep dipanggil, ngantuknya Elsyra langsung hilang. Benar aja di depan pintu kelasnya Echa uda ada Josep yang lagi bertengger manis sambil ngeliatin Elsyra. Begitu pandangan mereka berdua bertemu, Josep langsung tersenyum.

"Dari tadi aku cariin ternyata kamu di kelasnya Echa." Ujar Josep lembut sambil menghampiri Elsyra. "Dari kemarin juga kamu gak pernah di kelas ya."

Elsyra diam sebentar. Josep memang kelihatannya baik banget kalau di depan teman-temannya Elsyra atau di depan umum. Oleh karena itu Elsyra gak pernah cerita apa-apa ke teman-temannya. Dia takut temen-temennya gak percaya sama dia.

"Kenapa Josep?" Tanya Elsyra hati-hati. Elsyra memutuskan gak mau menanggapi perkataan Josep yang tadi.

"Kangen Ra," Josep duduk di depan Elsyra. "Mau ngobrol."

Masalahnya Elsyra gak mau ngobrol sama Josep. Doi uda tau arah pembicaraan mereka kemana.

Tapi masa iya sih dia sembarangan nolak Josep di depan Echa? Kasian juga kan si Josep jadi ngenes keliatannya.

Elsyra menghela napas pelan. "Mau ngomong apa emangnya?"

"Ehem, mas mba kalo mau pacaran jangan di kelas gue gih. Cari tempat lain sana." Potong Echa yang langsung disambut pake tatapan horror Elsyra. Duh Echa! Peka dikit dong!! Elsyra kan sengaja menghindari tempat-tempat sepi sama Josep. Entah apa yang akan Josep lakuin kalau mereka cuma berdua.

Lagi-lagi Josep tersenyum kemudian dia menggandeng tangan Elsyra. "Yuk Ra, ngobrol bentar sama aku."

Percayalah Elsyra pengen banget lari. Tapi kalau masalah antara dia dan Josep gak secepatnya diselesain, Josep akan terus-terusan mengganggunya kayak gini.

Elsyra mengumpulkan keberanian yang tersisa sedikit di hatinya. Kali ini harus menjadi kali terakhir dia berurusan sama Josep dan keluar dari toxic relationship mereka.

✨✨✨

"Gimana Ra? Hampir 1 bulan uda cukup kan aku kasih kamu waktu buat mikir?" Ujar Josep mengawali pembicaraan. Sekarang Josep sama Elsyra lagi berada di lorong belakang sekolah. Tempat ini memang jarang dilalui siswa karena lorongnya adalah lorong buntu yang mengarah pada gudang. Suasana di sana benar-benar sepi.

"Josep, gue uda yakin sama keputusan gue buat udahin semuanya sama lo. Gak ada lagi yang-"

Brakkk!!

Elsyra memekik kaget. Omongan dia belum selesai tapi kepotong sama Josep yang tiba-tiba banting hpnya ke tembok di belakang Elsyra. Hpnya hancur dan layarnya pecah berantakan. Melihat itu Elsyra menelan salivanya sendiri, menahan rasa paniknya.

"Gue gak terima!! Lo gak bisa ambil keputusan sendiri!!" Bentak Josep dengan emosi yang sudah memuncak. "Ini kan hubungan dua orang Ra! Kamu perlu pendapat aku untuk ambil keputusan!!"

"Pendapat lo gimana kalau selalu lo yang mau didenger?! Lo bilang gue gak boleh ambil keputusan sendiri, tapi lo sadar gak sih kalo lo samanya aja!!" Dengan keberanian yang entah dari mana Elsyra ikut meninggikan suaranya. Pokoknya dia harus kasih paham ke Josep kalau hubungan mereka uda benar-benar selesai dan gak akan ada kelanjutannya.

"Oh? Sekarang uda mulai berani ya talking back ke aku?" Josep maju selangkah demi selangkah, membuat Elsyra tersudut di dinding. "Belajar dari siapa hah? JAWAB!"

"Semua gak akan jadi begini kalau dari awal lo gak berubah!!"

Josep mendengus. "Berubah? Apanya berubah? Lo yang jadi gak bisa diatur, lo yang jadi seenaknya, lo juga yang jadi lebih keras kepala! Sekarang apa? Lo nyalahin gue yang berubah Ra? Jangan bikin gue ketawa deh."

"Lo gila! Coba lo liat sekarang prilaku lo kayak apa Sep. Dengan cara lo yang main tangan begini lo pikir gue bisa tahan sama sikap lo? Well, engga! Itu sebabnya gue minta udahan!"

"YA SEMUA JUGA GAK BAKAL JADI BEGINI KALO LO DARI AWAL NURUT DENGERIN GUE RA!"

Bugh! Josep memukul dinding di samping wajah Elsyra hingga tangannya berdarah. Lagi-lagi Elsyra hanya bisa memekik ketakutan.

"Nah kan. Nangis kamu sekarang?" Ujar Josep ketika melihat Elsyra menahan tangisannya. Josep kemudian mencengkram wajah Elsyra dan mendorongnya ke samping hingga jatuh. "Liat Ra, semua yang aku lakuin sekarang itu salah kamu. Semua gak bakal jadi begini kalau dari awal kita bisa kompak balik ke tujuan awal kita."

Josep berjongkok kemudian menarik kerah baju Elsyra, memaksa Elsyra untuk menatap wajahnya. "Aku gak mau tau Ra. Aku gak terima status kita yang sekarang. Pokoknya sampai kapan pun itu, you're mine and always be mine. Paham?"

"Gak, Josep. Aku gak bisa, please dengerin aku dulu." Elsyra meraih tangan Josep yang mencengkram kerahnya sambil terisak pelan. Berharap Josep mau melepaskan cengkramannya.

"Aku gak terima bantahan."

"Josep.. please.. at least dengerin alasan aku dulu, please.."

"Banyak bacot. Kalo gue uda bilang gak ada bantahan, ya artinya lo harus diem!" 

"Josep.. jangan gini... a-aku.. aku gak bisa Sep lanjut sama kamu kayak gini.."

"ARGH!" Erang Josep frustasi bercampur kesal. Tangan kiri Josep naik untuk menampar wajah Elsyra sementara tangan yang satunya masih mencengkram kerah baju Elsyra agar dia tidak bisa menghindar. 

Elsyra memejamkan mata dengan pasrah, bersiap menerima tamparan Josep di wajahnya. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menendang Josep dari samping hingga badannya Josep terhempas cukup jauh. Dan ketika Elsyra membuka matanya, betapa terkejutnya dia melihat sosok Micah disebelahnya. Micah terlihat lelah dan terengah-engah seperti habis berlari.

"Lo apain Elsyra, bangsat?!" Umpat Micah kepada Josep.

✨✨✨

1016 Words
Sunday, 07 Februari 2021

happy sunday y'all jangan lupa misa onlen atau kalo ada yang boleh ke gereja, jangan lupa ke gereja!!

the sinner,
Mochijeo😈🖤
 

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang