Chapter 11

129 12 5
                                    

"Lo apain Elsyra, bangsat?!"

Elsyra terkejut setengah mampus ketika melihat badan Josep terhempas beberapa langkah karena ditendang Micah. Micah sendiri pun terlihat kehabisan napas dan terengah-engah.

"Mike?! Mike lo gila ya?!" Pekik Elsyra panik, kalau Micah berantem sama Josep di sini dia harus apa? Badan Elsyra terlalu mungil dan ramping buat melerai mereka.

Melihat Elsyra yang berusaha berdiri, Micah menunduk untuk membantunya. "Syr, lo gak apa-apa?" Ujarnya lembut.

"Anjing." Umpat Josep kepada Micah. Dengan emosi Josep mencengkram kerah baju Micah dan melayangkan satu pukulan telak ke wajahnya. "Ngapain lo pegang-pegang cewe gue hah?"

"Banyak bacot. Lo mau pukul Syra kan tadi?" Micah yang gak mau kalah berusaha membalas pukulan Josep. Tapi apa daya, badan yang sedikit lebih pendek ditambah pengalaman berantem yang nihil, membuat Josep dengan mudah menangkis pukulan Micah. Dengan cekatan Josep menarik Micah lalu menendang perut Micah dengan lututnya. 

"Banci kayak lo yang hobby nya pegang kamera doang gak usah sok-sok jagoan deh. Gue buat mampus sini biar congor lo mingkem." Maki Josep kepada Micah yang sedang merintih kesakitan. Josep kemudian melayangkan pukulan kembali ke wajah Micah hingga hidungnya patah dan mimisan. Melihat darah keluar dari hidung Micah, Josep menyeringai. Dia semakin bersemangat melampiaskan kekesalannya dengan terus melayangkan pukulan ke arah Micah, membuatnya setengah sadar.

"Banci! Banci! Banci! Hahahaha begini doang teler tapi congor lo bacot banget." Hujat Josep di sela-sela pukulannya.

Melihat hal tersebut Elsyra sekuat tenaga berusaha menahan lengan Josep untuk melerai mereka. "Sep udah please? Lo mau bikin anak orang masuk rumah sakit hah? Please... udah ya..?"

"Seriously Syra?? Kamu belain dia dari pada aku? Jelas-jelas tadi dia nendang aku, kamu gak lihat hah?!"

"Engga gitu.. tapi ini uda keterlaluan Sep.. kamu gak kenapa-kenapa tapi Micah udah sampe babak belur begini.. udah ya please?" Ujar Elsyra sambil terisak. Dia benar-benar merasa bersalah melihat Micah sampai kayak gini. Kalau dari awal dia gak cerita ke Micah pasti sekarang Micah bakal baik-baik aja.

Josep mendengus kemudian mencengkram wajah Elsyra. "Yang cowo kamu itu dia apa aku sih? Atau jangan-jangan selama ini kamu selingkuhin aku sama banci kayak dia, hah?"

"Eng.. engga, gak gitu Sep..." Elsyra susah payah menahan isakkannya.

"Terus kenapa kamu belain dia? KENAPA BELAIN DIA? JAWAB!" 

"Micah temen gue! Gue gak ingin temen gue kenapa-kenapa di tangan bajingan kayak lo!"

Josep tertawa mendengar jawaban Elsyra. "Kamu tau Ra apa yang baru aja kamu omongin?"

"Sep please..." Elsyra gemetar ketakutan sambil menangis. "I'm sorry. I didn't mean it..."

"Beneran mulai lancang ya sekarang?" Josep menarik kerah baju Elsyra kemudian mengangkat sebelah tangannya untuk menampar pipi Elsyra. Namun tiba-tiba ada yang menarik pelan pergelangan kakinya. Saat Josep menoleh, tampak lah Micah yang terkapar di tanah dan sedang berusaha menahan kaki Josep.

"Ra.. lari..." Ujar Micah susah payah. Mendengar itu tawa Josep meledak.

"Aduh banci bangsat." Josep menjambak rambut Micah untuk mengangkat kepalanya. "Belom cukup nih mancung lo gue buat pesek? Lo mau gue buat gegar otak sekalian hah?"

"Elsyra cepet lari!" Ujar Micah setengah teriak ke Elsyra, mengacuhkan kata-kata Josep.

Percayalah Elsyra ingin banget lari. Tapi dia gak bisa cabut dan ninggalin Micah begitu aja di sini. Dia bingung harus ngapain sekarang.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang