Beberapa bulan setelahnya terlewati dan hari kelulusan pun tiba. Teman-teman Damian yang lain sudah asyik merencanakan liburan kesana-kemari, beberapa ada yang bersiap untuk melaksanakan UTBK dan yang lainnya hanya tinggal menunggu ospek dari universitas swasta yang mereka daftar.
Sementara Damian sibuk mengambil tahun tambahan atau Tahun Rohani untuk menyelesaikan tingkat pendidikan Seminari Menengah.
Damian memang sedikit terlambat ketika ia memutuskan untuk menjadi Pastor, tetapi itu bukan menjadi sebuah halangan baginya untuk tetap mengikuti panggilan hatinya.
"Sibuk Dam?" Sapa Pastor Deddy menghampiri Damian di ruang kelas khusus bagi yang mengikuti sekolah Seminari.
"Oh sore Pastor." Balasnya. "Engga sih cuman lagi rapih-rapihin ruang kelas aja, saya piket hari ini."
"Abis piket mau temani saya jalan-jalan sebentar? Sore-sore gini adem nih."
"Boleh Pastor, kebetulan saya juga sudah selesai."
Damian dan Pastor Deddy berjalan-jalan di taman Goa Maria sambil mengobrol tentang berbagai hal seperti pengalaman Seminari Pastor Deddy dahulu, apa saja tahap-tahapannya, dan hal-hal lainnya yang menyangkut panggilan hidup seseorang.
"Kewalahan engga ikut pelajarannya?" Tanya Pastor ke Damian. "Secara kamu kan telat gitu daftarnya jadi harus double usahanya buat ngejar yang lain."
"Capek sih, tapi aku enjoy-enjoy aja sih Pastor."
"Saya tahu kamu bakal jawab itu." Pastor Deddy Tersenyum. "Mungkin kamu terlambat sedikit ketika menyadari panggilan hidup kamu. Tapi tidak apa-apa, kamu tahu kenapa saya tidak khawatir sama kamu?"
"Karna saya ganteng?"
Lagi-lagi Pastor Deddy tersenyum. "Saya lebih ganteng."
"Tapi bukan itu," Lanjutnya. "Saya diberi karunia untuk mengetahui potensi seorang calon Pastor yang baik dan benar seperti apa. Dan karunia tersebut meyakinkan diri saya untuk percaya pada Potensi yang kamu miliki Dam. Saya dapat menjamin bahwa kamu kelak akan menjadi seorang hamba Tuhan yang saleh dan bisa melayani umat-Nya dengan penuh karunia serta sukacita. Oleh karena itu saya harap kamu tidak menyianyiakan talenta yang Tuhan beri ini."
"Amin Pastor. Saya selalu ingin melakukan yang terbaik dalam menjadi pelayan bagi umat Tuhan. Doakan saya selalu agar bisa menjadi gembala yang baik bagi domba-domba Allah kelak ya."
"Kalian semua, murid di sini, akan selalu saya bawa dalam doa saya." Sekali lagi Pastor Deddy tersenyum. Namun kali ini bukan senyuman manis yang ia berikan. Dalam hati Pastor Deddy mendoakan keberhasilan Damian secara lirih dan sungguh-sungguh.
'Semoga kamu berhasil ya Damian ketika kamu melewati ujian yang akanTuhan berikan. Karna ketahuilah, Tuhan tidak akan memberikan cobaan bagi mereka yang tidak bisa menanggungnya. Jangan sampai kamu menutup telinga dan matamu kembali akan panggilan Tuhan hanya karna godaan yang Tuhan berikan.'
🍀🍀🍀
4 tahun berlalu dengan damai, Damian kini sudah menempuh pendidikan di jenjang Seminari Tinggi. Sekarang tiba lah saatnya untuk menjalankan Tahun Orientasi Pastoral. Pada tahap ini para calon Imam akan diutus ke keuskupan mereka masing-masing untuk belajar berpastoral selama kurang lebih setahun.
"Damian!" Panggil Aaron, teman satu Seminarinya yang berhasil sampai pada tahap ini juga. "Mau ketemu Pastur Erick ya? Bareng dong."
"Yeh gue barusan udah ketemu doi. Buruan gih biar gak kesorean." Balasnya. Para Seminaris bergantian mengunjungi ruang kantor Pastor Erick untuk mengetahui di paroki mana mereka akan ditugaskan sebagai bentuk persyaratan Tahun Orientasi Pastoral.
"Dih gasolid." Erick merangkul Damian. "Bareng ah temenin."
Damian mendorong tangan Erick. "Idih ketemu Pastor Erick aja harus berdua kayak homo."
"Bodoamat doi kan cuman senyum kalau ada lo doang weh."
"Gak mau, gue mau ke ruang doa. Berdoa supaya Tahun Orientasi Pastoral gue lancar jaya."
"Oh iya," Celetuk Aaron. "Dapet dimana lo?"
"Paroki Santo Gabriel Bandung nih, deket rumah gue."
gue ngasal ye tempatnya. lemesin aja bor jangan dibawa serius banget. -author
Aaron memukul lengan damian. "Asyik banget lo, Paroki itu nyatu sama sekolah kan? Beuh bisa cengin dedek gemay dulu dong lo."
"DIh emang gue bejat laknat kayak lo." Damian balas mendorong Aaron. "Gue bilangin Pastor Erick nih."
"Najisun kan mainannya cepu."
Damian ketawa. "Udah sono buruan. Gue ke ruang doa ya, bye."
"Ih jangan kangen sama aku ya sayang." Ujar Erick dengan nada menjijikan yang kemudian dilempar sepatu sama Damian.
Heran kenapa sih temennya gak ada yang bener?
Damian berjalan menuju ruang doa. Sesampainya di sana dia berlutut dan berdoa dengan khusyuk. Dia sudah sejauh ini, jika gagal pada tahap terakhir entah akan jadi apa nantinya. Lebih baik kalau mau gagal dari tahap awal saja. Duh kenapa tiba-tiba hatinya khawatir ya?
Damian membuang jauh-jauh rasa khawatirnya. Dia akan berangkat 2 hari lagi. Selama 2 hari itu para Seminari diberikan waktu bebas untuk packing dan istirahat sebelum berangkat. Dengan tulus dan rendah hati dia memohon berkat Tuhan untuk menjalankan Tahun Orientasi Pastoral miliknya dengan baik dan lancar. Sesudahnya berdoa, Damian segera menuju ruang makan dan bergabung dengan para Seminaris lainnya untuk makan malam.
Mungkin Tahun Orientasi Pastoral yang lancar dan berjalan mulus adalah harapan semua Seminaris saat ini. Tapi bukankah tantangan dan godaan diperlukan juga untuk memantapkan hati dan keputusan mereka? Damian dan para Seminaris lainnya mungkin sekarang tidak memiliki firasat apapun tentang bagaimana mereka akan diuji di tahun-tahun terakhir, tapi siapa yang tahu? Yang terbaik untuk manusia belum tentu terbaik untuk Tuhan, tetapi yang terbaik bagi Tuhan sudah pasti merupakan hal yang paling baik untuk manusia, bukan kah begitu?
797 words.
2020, April 23.balik balik kuliah anjir. udah gila gue kacangin wattpad gue 2 tahun ckckckk.
masih ada yang baca gak yah bego bgtsi gue telantarin wattpad gue wokakakk. tapi serius semoga aja masih ada yang mau baca :(((
sedikit dulu dari gue, uda lama gak nulis mau lemesin dulu lagi wkwkwk btw kalau yang baca kira-kira ada 15 orang baru gue lanjutin yah huaa :(
the sinner,
mochijeo 😈🖤❗️❗️KEBIJAKSANAAN DAN TOLERANSI PEMBACA MASIH DIHARAPKAN DENGAN TINGGI.❗️❗️
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomancePastor. Begitu mereka menyebutnya. Pastor adalah sosok pemimpin Imam dalam Gereja Katolik. Seorang Pastor haruslah dekat dengan Tuhan, berbelas kasih, bijaksana dan memegang janji untuk hidup selibat, yaitu tidak menikah dengan wanita manapun. Menja...