Chapter 21

90 8 12
                                    

Joseph menutup pintu kamar hotelnya perlahan kemudian berjalan ke arah kasur.

"Minggir lo." Tendangan pada bokong Ricko yang diberikan Joseph membuatnya berguling ke samping kasur. Umpatan kasar lolos begitu saja dari mulut Ricko yang pantatnya terasa ngilu akibat ulah Joseph. 

Setelah merasa berhasil merebut posisi Ricko, Joseph merebahkan dirinya di kasur. Dipejamkannya matanya erat-erat akibat lelah menangis.

"Udahan galaunya romeo?" Acel meletakan handphone nya. "Gimana jadinya?"

"Ya putus." Balas Joseph acuh.

"Terus lo terima begitu aja?" Ricko mengubah posisinya menjadi duduk. "Gak ada nego-negoan dulu?"

"Ya ada." 

Ricko berdecak. "Singkat banget anjing udah kayak cewe PMS."

"Kenapa sih lo segitunya maksa sama Elsyra?" Acel ikut mengubah posisinya. "Ya emang cakep sih dia, lucu gitu kayak anak-anak pembawaannya. Tapi kan banyak juga fans lo yang cakep-cakep. So why?"

"Gak ada yang bisa nerima gue selain Elsyra. Siapa yang tahan sama gue kalo bukan dia?"

Ricko mengernyit. "Just that?"

"Iya. Cuma itu alasannya." Joseph menyenderkan badannya ke kepala kasur. "Gak ada yang bisa milikin dia selain gue."

"Aneh lo." Ucap Ricko yang disambut anggukan persetujuan dari Acel. "Terus rencana lo kedepannya apa biar bisa balikan?"

"Lo tenang aja, gue punya 1.001 cara biar dia nyesel dan gak akan lepasin gue lagi." Joseph kembali merebahkan badannya. "Enough question. Let's sleep." Finalnya sembari menggulung dirinya dengan selimut.

✨✨✨

"Huaaaa panasnyaaaa!!!" Keluh Yovie saat menapakkan kaki di tempat wisata Candi Prambanan. Berada di bawah cuaca yang cukup terik barang sebentar saja sudah bisa membuat mata sipitnya mengernyit, ditambah dengan kulit wajahnya yang sudah memerah akibat terbakar matahari. 

"Guys kayaknya gue gak mau ikut masuk." Elsyra berusaha menghadang terik matahari dengan tangannya, walau hal tersebut tidak banyak berguna. "Jalannya jauh banget, gue takut gak kuat jalannya."

"Mau gue temenin?" Usul Echa yang segera disambut gelengan oleh Elsyra. 

"Lo sama yang lain masuk aja Cha. Gue mau tidur aja di bus."

"Lo gak apa-apa sendiri?" Kali ini Ribka yang membuka suara. "Sayang loh, nanti di analognya Nikki gak ada foto lo sama candi Prambanan."

"Dari pada gue gak kuat jalan? Ribka gendong ya?"

Ribka memasang tampang sebal. "Plis deh, badan lo aja lebih tinggi dari gue. Yang ada gue benyek kalo harus gendong lo."

"Hahaha, makanya kan." Elsyra mendorong bahu Ribka dari belakang. "Dah pada masuk sana. Nanti kasi liat gue foto-fotonya ya."

Selepas Elsyra mengantar teman-temannya ke gerbang masuk, dia segera meminta izin guru untuk tetap tinggal di dalam bus dengan alasan kakinya sakit. Tentu saja alasan tersebut diterima oleh guru yang berjaga.

Elsyra menghela napas lelah saat mendudukkan dirinya di bus. Segala masalah yang dialaminya membuat dirinya tidak cukup beristirahat. Saat Elsyra ingin memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang beranjak masuk ke dalam bus.

 Saat Elsyra ingin memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang beranjak masuk ke dalam bus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang