"Raraaaaaa!"
Elsyra yang sedang membacakan buku cerita ke anak-anak panti, mendongak ke arah suara tersebut. Sekarang ia sedang menemani beberapa anak makan snack dari goodybag mereka yang telah dibagikan.
"Frater gak usah sok akrab deh, main Rara-Rara aja panggilnya." Balasnya acuh kemudian lanjut membacakan buku cerita ke anak-anak panti tersebut.
Damian manyun. "Jutek banget gila."
"Anyway, aku gak tau loh Frater jago nyanyi."
"Cih, gini-gini gue banyak bisanya tau." Sombong Damian. "Kok lo sendirian sih? Temen-temen lo yang lain mana?"
"Pada main petak umpet tuh sama anak-anak yang lain." Elsyra memilih tidak menggubris omongan Damian yang sebelumnya.
"Frater, Frater mau makan coklat?" Seru salah satu anak panti secara tiba-tiba. Anak tersebut usianya kurang lebih 3 tahun.
"Engga usah, Frater udah kenyang tadi." Balas Damian halus sambil mengelus kepala anak tersebut.
"Tapi coklatnya enak, nih cobain." Secara tiba-tiba anak tersebut langsung mendorong paksa coklat di tangannya ke mulut Damian. Karena kaget, Damian reflek merapatkan bibirnya, membuat coklat tersebut jadi belepotan di wajahnya. "Enak kan?"
Elsyra tertawa melihat kejadian itu. "Adek gak boleh gitu, kalau yang ditawarin gak mau masa dipaksa sih." Ujarnya di sela-sela tertawanya. Elsyra kemudian mengambil tissue basah dari dalam tasnya dan mengelap mulut Damian. Mungkin karena seharian ini Elsyra menghabiskan waktunya dengan anak kecil, secara tidak sengaja ia memperlakukan Damian seperti anak kecil juga. Tanpa Elsyra sadari, tindakannya tersebut membuat wajahnya jadi berada cukup dekat dengan wajah Damian sekarang.
Pandangan mereka salin bertemu dan mengunci tatapan satu sama lain sampai beberapa detik. Elsyra yang hanyut ke dalam tatapan sendu milik Damian dan Damian yang merasa nyaman dengan sorot mata hangat yang dimiliki Elsyra. Keduanya tetap diam dalam posisi tersebut sampai salah satu anak panti menyadarkan lamunan mereka.
"Ih kakak sama Fraternya pacaran yaaaa? Cieee!!" Seru anak panti tersebut.
Elsyra yang sudah kembali tersadar akan perbuatannya reflek mendorong wajah Damian karena malu. "Eng-enggak kok!! Siapa yang mau sama cowo rese modelan kayak dia?! Lagian kan Frater gak boleh pacaran!"
"Sakit tau!" Protes Damian sambil mengelus wajahnya yang didorong pake tenaga gorila. "Gak ada juga yang mau sama cewe barbar macem lo!"
"Barbar?! Enak aja! Lagian aku juga punya banyak fans, jadi gak perlu ditambah fansnya sama modelan kayak Frater!"
"Bawel lo. Yang ada mah fans lo nihil gara-gara mantan lo yang psycho."
'Demi alek kalo gue gak inget dia Frater, dari tadi omongan jorok gue uda keluar semua nih.' -Elsyra
"Udah yuk adik-adik, jangan didengerin. Dia Frater gereja setan, ajarannya sesat."
Damian shock mendengarnya. Anak ini beneran kurangajar ya semakin lama dibiarin.
"Astaga, mulut lo bener-bener harus gue bilas pake rinso sih, asli. Sini lo." Damian bergerak ke arah belakang Elsyra, kemudian ia mengunci* leher Elsyra dengan lengannya.
"Anjrit!" Pekik Elsyra. Meskipun kunciannya tidak kencang tetapi cukup membuat Elsyra batuk-batuk. "Lepasin gak?!" Dengan sekali hentakan Elsyra menyikut rusuk Damian, membuat Damian reflek melepaskan kunciannya.
"Gila! Tenaga yang lo keluarin gak sebanding sama tenaga gue Ra!" Damian mengelus rusukknya yang ngilu sampai ia setengah membungkuk menahan sakit. "Argh sakit banget!! Gue ngunci lo juga pelan ya tadi!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomancePastor. Begitu mereka menyebutnya. Pastor adalah sosok pemimpin Imam dalam Gereja Katolik. Seorang Pastor haruslah dekat dengan Tuhan, berbelas kasih, bijaksana dan memegang janji untuk hidup selibat, yaitu tidak menikah dengan wanita manapun. Menja...