08: sebuah keinginan.

2.5K 359 44
                                    

Kali ini aku ingin mencoba memakai target

... Selama part baru yang aku publish tidak mencapai 25 vote.

Maka cerita ini tidak akan up sampai target terpenuhi

(Setiap part memiliki target yang berbeda dan sama.)

.
.

happy reading.

.
.

Aeolabi POV.

Sudah 1 Minggu sejak tuan putri Aeleen dan pangeran Aaron tak sadarkan diri. Aku dan (•name•) sempat marah kepada kaisar yang terlihat biasa-biasa saja saat melihat kedua anaknya tak sadarkan diri di depannya.

Tapi seberapapun marahnya kami kepada kaisar. Kamu hanya bisa menyimpannya di dalam hati dan memilih untuk segera membawa yang yang mulia pangeran dan tuan putri ke rumah kaca mereka.

Aku, sempat terkejut dengan semua kejadian ini. Karena, adegan ini sama sekali tidak ada di novel. Karena itulah kami benar-benar terkejut dan syok saat melihat si kembar tak sadarkan diri.

Aku dan (•name•) sudah berjanji sejak waktu itu. Kami tidak akan membiarkan si kembar terluka bahkan mati sekalipun.

Karena kami akan melakukan apa saja demi bisa membuat keduanya tetap tersenyum dan mendapatkan akhir bahagia.

Itu adalah tekad kami saat mengetahui fakta tentang Aeleen dan Aaron ...  juga saat kami terjatuh ke dunia ini.

Flashback on.

(Name) POV.

"(name)? Kenapa kamu cemberut kayak gitu?" Tanya seorang pemuda? Atau pria? Sambil berjalan menghampiri ku.

Aku yang sedang duduk lemas di meja hanya bisa menatap dirinya lemas, "siapa yang cemberut?" Tanya ku sedikit malas padanya.

"Lagian, tumben kamu ke sini." Lanjut ku begitu dia sudah sampai tepat di depan ku.

"Ini sudah jam pulang. Lagipula aku kesini buat jemput kamu." Jawabnya ringan sambil mengambil tempat di depan ku.

(•name•). Ia adalah teman masa kecil ku. Entah kenapa pertemanan kami bisa sampai selama ini. Ya, tapi itu adalah hal yang bagus bukan?

Walau pernah hilang kontak selama 4 tahun. Tapi, itu tidak membuat kami menjauh.

Dan kini. Teman masa kecil ku ini sudah kembali tinggal di dekat rumah ku. Sepertinya aku harus bersyukur karena pindah ke kota ini.

"Iya, iya." Aku menjawab dengan malas. Tidak ada niat sedikit pun dari ku untuk bangkit dari kursi ini.

"... Kau masih kepikiran dengan novel dan komik itu?" Tanyanya dengan suara pelan tanpa melihat kearah ku.

Yang sayangnya Tepat sasaran.

"Ya, aku tidak menyangka ... Selama ini karakter yang aku benci adalah karakter yang paling berjasa dan menderita di cerita itu."

Itu benar. Novel dan komik "Permata dan Pahlawan" adalah salah satu story  yang bahkan sudah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa karena kesuksesannya.

Awalnya, aku kira itu hanyalah kisah fantasi biasa yang banyak gadis-gadis cantik dan pemuda-pemuda tampan karena bahkan cerita itu populer di kalangan pria atau pemuda.

Si Kembar Antagonis || The Antagonistic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang