15: tradisi lagi?!

1.8K 257 7
                                    

Aaron pov.

Hari ini adalah hari yang menyenangkan. Sudah 1 bulan berlalu dari pertandingan itu dan kehidupan kami di istana kami menjadi lebih baik.

Aku tidak tau bagaimana caranya kita bisa mendapatkan sayuran, buah-buahan dan juga daging untuk makan. Tapi kurasa itu berkat semuanya yang berhasil membawa ketiga bahan baku itu untuk kami semua konsumsi.

Terkadang kami merasa bersalah. Tapi mereka bilang bisa melayani kami dengan baik sudah membuat mereka bahagia.

Apakah melayani dua anak kembar yang entah dari mana itu bisa membuat orang lain bahagia?

Aku karena itulah, kami mengganti hari-hari kami menjadi belajar, berlatih, bahkan kalau ada waktu luang. Kami menyempatkan diri kami untuk berkebun.

Dan hari ini kami sedang menikmati teh di bagian depan rumah kaca kami.

Bagian depan ini kami mengfungsikannya sebagai ruang tamu, ruang santai dan juga tempat tinggal untuk Aoi dan Akari.

Karena di bagian ini terdapat banyak bunga, semak-semak, juga pohon yang membuat suasana sejuk dan indah.

Ah apalagi saat malam hari. Karena bukan hanya di luar saja kunang-kunang berada. Tapi di dalam rumah kaca juga.

Ya walau jumlahnya tidak banyak.

Tapi kunang-kunang hanya ada pada bagian depan saja. Percayalah, bahkan disini ada jendela.

"Rasanya sangat damai ya." Aeleen melihat sekelilingnya sambil mengusap Akari.

Aku juga melakukan hal yang sama pada Aoi, "benar."

Kami bisa mendengar suara pedang yang saling berbenturan dari sini. Tampaknya Aeolabi dan (•name•) sedang berlatih.

"Baiklah, hari ini apa yang akan kita lakukan ya?" Aeleen bertanya pada dirinya sendiri sementara aku masih sibuk membaca buku sambil mengelus surai Aoi yang sangat halus dan lembut.

"Yang mulia."

Kami menoleh dan mendapatkan Tia di samping kami, "ada apa?"

"Yang mulia permaisuri ingin bertemu dengan anda berdua yang mulia."

"... Apa?"

.
.
.

"Bagaimana keadaan kalian?" Pertanyaan bernada lembut itu justru semakin meningkatkan kewaspadaan ku.

"Kami baik-baik saja yang mulia. Bagaimana dengan yang mulia?" Tanya Aeleen dengan ramah namun terkesan sekali kaku.

"Saya baik-baik saja."

Keadaan seketika hening. Aku dan Aeleen yang duduk dengan canggung sementara sang permaisuri yang memperhatikan kami dengan cukup teliti.

"Maaf soal kejadian waktu itu."

Aku dan Aeleen segera melihat kearah permaisuri dengan tatapan yang datar namun sedikit kebingungan.

"Tidak apa-apa yang mulia." Jawab kami secara bersamaan.

"Seharusnya Austyn tidak melakukan hal seperti itu. Begitupun para bangsawan yang ada di acara."

"Tidak apa-apa yang mulia. Saya dan kakak saya baik-baik saja. Yang mulia tidak perlu merasa bersalah."

Sang permaisuri tersenyum, "syukurlah."

Sang permaisuri meminum teh nya sejenak sebelum kembali berucap, "apa kalian tau? Sebentar lagi akan di adakan tradisi khusus keluarga kekaisaran."

"Tradisi lain?" Aku dan Aeleen bertanya dengan bingung. Seingat kami tradisi keluarga kekaisaran hanya ada 1.

Apa... Ini benar tradisi atau hanya akal-akalan mereka saja?

Si Kembar Antagonis || The Antagonistic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang