16: sebenarnya kami tidak rela...

1.6K 239 4
                                    

Aaron pov.

Hari yang tidak diinginkan pun tiba. Hari ini aku dan Aeleen sedang menunggu keluarga kaisar di depan gerbang kami.

Dan kami sudah menunggu mereka selama 4 JAM!!!! kalian tau?!

Kami tidak tau seberapa banyak tingkat kesabaran yang kami miliki sampai-sampai kami masih rela menunggu mereka di depan gerbang ini.

Aku dan Aeleen sedari tadi menunggu sambil memainkan sihir kami. Jika cuacanya panas, kami akan memainkan sihir angin disekitar kami agar udara lebih sejuk.

"Sudah petang." Aeleen bergumam sambil melihat langit-langit.

"Hufh... Sampai kapan kalian akan berdiri disana?" Tanya ku tanpa menoleh.

Jujur, aku menyadari kalau keluarga kaisar sudah berdiri di sana sekitar 20 menit yang lalu. Tampak nya mereka menginginkan kami pergi dari sini dan akhirnya menyindir kami karena tidak berada pada tempatnya.

He, bahkan tanpa kami. Kalian semua tidak akan bisa melewati gerbang ini tau?

Aaron pov end.

3rd pov.

"Apa itu cara menyambut para tamu?" Tanya Ayla kepada Aaron yang tidak ada sedikitpun niat untuk melirik kearah keluarga kaisar ataupun menjawab pertanyaan sang tuan putri pertama itu.

"Jika untuk tamu seperti ini... Apa harus?" Tanya Aeleen yang kini berdiri dan mulai berjalan mengikuti Aaron.

Keluarga kaisar terkejut. Namun mereka tetap mengikuti si kembar untuk masuk.

"Ternyata benar-benar berkabut." Gumam Adanu sambil memperhatikan sekitar yang tertutupi oleh kabut tebal.

Si kembar berhenti tiba-tiba yang membuat keluarga kaisar mengernyit kebingungan, "biarkan mereka masuk."

Sedetik setelah perkataan Aeleen. Kabut seketika lenyap dan digantikan oleh pemandangan yang sangat indah di depan mata mereka semua.

"Te-tempat apa ini.." gumam Austyn tidak percaya dengan keindahan yang ada.

Padahal itu hanyalah sebuah jalan. Tapi mereka tidak menyangka bisa seindah ini.

Malam yang mulai menampakkan dirinya di ikuti kristal-kristal yang bermunculan dan mulai mengeluarkan sinarnya ... Di tambah dengan beberapa kunang-kunang biru yang ikut terbang di setiap jalan...

Membuat jalan yang sudah indah ini menjadi jauh lebih indah dari sebelumnya.

Aeleen dan Aaron terus berjalan tanpa mempedulikan mereka hingga akhirnya mereka semua sampai dirumah kaca si kembar.

Lagi-lagi mereka berdua merasakan tatapan tidak percaya dari para keluarga kaisar.

"Silahkan masuk yang mulia." Aeleen dan Aaron kompak membuka pintu masuk yang memperlihatkan keindahan yang ada di dalam rumah kaca.

Saat melihat tatapan berbinar di mata Ayla dan ratu dan tatapan terkejut di mata para pangeran dan kaisar. Aaron dan Aeleen tanpa sadar menyeringai.

Keduanya mengantar keluarga kaisar ke tempat yang sudah mereka sediakan. Karena hari sudah menjelang malam. Maka sudah di pastikan mereka pergi ke meja makan di rumah kaca ini.

("Kak, apa semuanya akan lancar?")

("Kita harus percaya kepada mereka.")

("Iya juga")

("Kalau gak lancar. Kita tinggal tendang mereka keluar aja.")

("Ih kakak! ... Bisa banget deh bikin aku senang.")

Si Kembar Antagonis || The Antagonistic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang