Part 5

1K 182 4
                                    

'Bruggh!'

"Errol, kau menabraknya lagi!" Ron menghampiri burung hantu yang telah lama dipelihara oleh keluarga Weasley. Burung itu lagi-lagi menabrak benda yang dilewatinya, khususnya kaca jendela.

"Errol membawa surat dari Hogwarts!"

Setelah mengambil surat dari paruh Errol, Ron berlari menuju ketengah rumah, menghampiri Rose dan Molly Weasley yang sedang menikmati the mereka.

"Itu suratku, kan?" Rose menatap selembar surat lainnya yang dipegang Rose.

"Disini tertulis 'Untuk : Rosemary Potter' bukan Rose Weasley." Godanya.

Rose menatap Ron datar. "Baiklah ambil saja. Isinya pasti sama semua. Dengan ini kami memberitahukan anda diterima sebagai siswa Hogwarts dan "

"Hentikan, Rose." sergah Molly Weasley. "Kemarikan suratnya, Ron!"

Anak laki-laki itu kemudian mengulurkan surat milik Rose kepada ibunya. Molly menyerahkannya pada Rose dan memintanya membuka surat itu. "Bukalah!"

Rose menarik segel lilin merah bersimbol huruf H untuk membuka suratnya, kemudian dia mengeluarkan selembar kertas dan membacanya.

"Benar, kan?" Rose menatap ibunya.

"Sudah waktunya kalian juga pergi ya..." Molly menatap kedua anak didepannya. "Bersiaplah, besok kalian akan pergi ke Diagon Alley." Ujar wanita itu.

***

Riuh suara orang-orang berbisik-bisik, hingga suara anak-anak memenuhi Diagon Alley hari ini. Banyak anak-anak tahun pertama Hogwarts yang berbelanja di sana. Sama seperti Rose.

Dia memantapkan langkahnya menuju ke toko tongkat sihir Oliviander. Kali ini dia ditemani oleh Percy yang juga akan membeli tongkat baru.

Ya, tahun ini Percy menjadi prefect di asramanya, jadi, Tuan dan Nyonya Weasley membelikannya jubah baru, tongkat sihir baru, dan hewan peliharaan yang baru. Scabbers menjadi peliharaan Ron sekarang. Begitu pula jubah lama dan tongkat sihir Percy yang sebelumnya.

Setelah membuka pintu toko, Rose dan Percy memasuki ruangan yang penuh dengan rak lemari besar dan tinggi. Di masing-masing kolomnya, mereka melihat banyak sekali kotak Panjang yang Rose yakini berisi tongkat sihir.

"Selamat datang, Rosemary Potter!"

Suara Oliviander yang muncul dibalik mejanya membuat Rose terjengat karena kaget. Percy bergumam, "Dia selalu mengagetkan pelanggannya."

Rose menatap pria tua itu. "Kau mengenaliku?" tanyanya ragu.

Yang ditanya mengernyitkan keningnya. "Bukan, kurasa aku salah orang. Melihat kau datang bersama seorang Weasley, artinya kau adalah Rose Weasley."

Rose menatap Oliviander dan berkata datar. "Ya, aku adalah Rosemary Potter. Well, Rose Weasley."

Oliviander tertawa sejenak sebelum berlalu dari hadapan Rose dan Percy. "Harry Potter baru saja pergi beberapa menit yang lalu." Ujarnya. Percy langsung melirik Rose.

Rose menatap punggung Oliviander yang menghilang dibalik tumpukan tongkat di lemarinya. Sesaat kemudian, dia kembali dengan membawa sebuah kotak dan mendekati Rose. Dia membuka kotak tersebut.

"Kayu redwood dengan inti rambut unicorn dan fleksibilitas cukup lentur." Pria tua itu memberikan tongkat yang diambilnya tadi.

Rose mengulurkan tangan dan menerimanya. "Coba kau ayunkan!" ujar Oliviander.

Rose mengayunkan tongkatnya. Namun tak terjadi apa-apa. Oliviander kemudian mengambil kembali tongkat itu dan mengembalikannya ke dalam kotak.

"Tongkat sihir memilih tuannya, dan kurasa ini bukan milikmu." Ujarnya seraya kembali beranjak dan menghilang dibalik lemari-lemari tinggi itu lagi.

ROSEMARY POTTER and The Year She Found HerselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang