Part 11

754 123 3
                                    

Harry, Ron dan Rose berjalan menaiki tangga di Menara sayap timur kastil. Mereka bertiga hendak menuju ke kelas mantra. Hermione sudah pergi pagi-pagi setelah sarapan, tadi karena ingin membaca buku di perpustakaan. Mungkin saat ini dia sudah di kelas.

"Kau lihat, kan, sapu baru Harry?" Ron berkata penuh semangat pada Rose.

"Nimbus 2000! Aku tak pernah membayangkan bisa melihatnya sedekat ini!" Ron masih menggebu-gebu.

"Mampus kau kali ini, Potter!"

Suara seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang mereka membuat ketiga anak itu menghentikan langkah dan menoleh.

"Apa sih maumu, Malfoy?" Rose bertanya dengan nada kesal.

Malfoy dan kedua anak buahnya tertawa mengejek. "Kami tahu kau dapat sapu. Anak kelas satu tidak diperbolehkan membawa sapu. Kali ini kau akan benar-benar pulang ke dunia muggle."

Ron segera maju mendekati Malfoy. "Sapu Harry bukan sapu biasa! Itu Nimbus 2000. Kalau tidak salah aku pernah dengar kau cerita kalau kau punya sapu di rumah. Sapumu apa, Malfoy? Komet 260?"

Ron tersenyum mengejek. "Komet 260 memang mentereng, sih. Tapi sayangnya itu tak selevel dengan Nimbus 2000!"

Malfoy kelihatan berang sekarang. "Kau tahu apa, Weasley? Beli separo tangkainya pun kau tak akan sanggup!" bentaknya.

"Kami bisa membelinya jika kami mau." Jawab Ron.

Lagi-lagi Malfoy dan kedua temannya tersenyum mengejek. "Kau dan kakak-kakakmu harus mengumpulkan ranting demi ranting!"

Rose baru akan menjawab ketika seseorang memotong pembicaraan mereka.

"Kuharap kalian tidak sedang bertengkar, anak-anak." Professor Flitwick muncul didepan mereka tanpa mereka sadari.

"Potter dapat sapu, Professor!" Menyadari seorang guru berdiri di situ, Malfoy cepat-cepat mengadu.

"Ya, ya. Professor McGonnagal sudah cerita. Ini kasus yang istimewa. Apa modelnya, Potter?" Professor Flitwick menjawab seraya berlalu. Rose dan Ron berusaha keras untuk tidak tertawa melihat wajah Malfoy yang kebingungan.

"Nimbus 2000, pak." Jawab Harry.

Sesampainya di ujung tangga, Malfoy berjalan mendahului mereka dengan wajah geram. Rose yang pertama tak bisa menahan tawanya. Kemudian tawa Ron dan Harry ikut meledak.

"Kau lihat wajahnya tadi?" tanya Rose disela tawanya.

"Ya. Seperti wajah bodoh Neil ketika kau jatuhkan dari lantai paling atas rumah kita." Ron tertawa.

Harry yang tak mengerti apa yang tengah dibicarakan kedua anak disebelahnya, hanya menggelengkan kepala. "Kalau bukan karena dia, aku tidak mungkin jadi seeker quidditch dan mendapatkan sapu itu, sih."

"Sore ini kau latihan lagi, ya?" tanya Ron.

Harry mengangguk. "Latihan terakhir sebelum pertandingan besok."

***

Malam itu, di meja Gryffindor, Ron dan Rose duduk berhadapan dengan Hermione yang duduk disebelah si kembar Patil. Mereka sedang asik menikmati makan malam saat Harry, Wood, dan si kembar Weasley berjalan masuk dan duduk bergabung dengan mereka.

"Oh, Harry! Kau sudah selesai?" Tanya Ron. Harry duduk disebelah Rose. Fred dan George menyusul disebelahnya.

"Ya. Rasanya aku gugup untuk besok." Harry menghela nafas panjang.

Fred dan George nyengir menatap Harry. Wajah jahilnya membuat perasaan mereka semua tak enak.

"Santai, Harry, kau hebat!"

ROSEMARY POTTER and The Year She Found HerselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang