03

2.6K 150 5
                                    

🌼

Aku melihat kaira yang sedang telepon nan dengan seseorang,sesekali aku mendengar kaira berbicara 'sayang'. Entah dengan siapa dia bertelepon tetapi ucapannya membuat moodku menjadi hancur hari ini.

Dengan sengaja aku memanggilnya untuk dia berhenti bertelepon.tidak lama kemudian dia sudah berada di depanku.

"Habis telepon nan sama siapa kamu?"

"Kok bapak kepo"

"Ya saya harus tahu,ini waktu kerja kamu disini saya gaji bukan untuk bertelepon ria tetapi menjaga anak saya"

"Tapi kan anak bapak gak rewel"

"Kamu berani bantah saya?"

"Iya pak,maaf"

"Jangan diulangi"

"Iya"

"Kamu siap-siap sama gabriel,kita makan siang diluar hari ini"

*Kaira__

Disaat aku sedang bertelepon dengan Abang aku,pak Aska tiba-tiba memanggilku.orang itu tidak bisa membuatku beristirahat.

Abang ku ini sangat menyebalkan,tapi aku sayang,bahkan dia bertelepon dengan ku dia menanyakan bagaimana keadaan ku.disaat aku akur dengan dia aku akan memanggil nya dengan kasih sayang tetapi jika dia berbuat jahil aku tidak akan memanggilnya dengan kasih sayang melainkan dengan semua jenis nama yang menurut ku tidak bagus.

Aku langsung menghampiri pak Aska yang tidak jauh dariku,sorot matanya tajam yang membuat ku merinding,aku merasa sama sekali tidak melakukan kesalahan tetapi kenapa tatapnya seperti ini?.

Dia mengajak untuk makan siang hari ini,padahal ini masih jam 10 pagi.aku gak mau bertanya lebih,sudah pasti pas Aska akan menjawab yang tidak aku inginkan.

Aku bersiap-siap dengan memakai kaos polos putih dengan celana jeans hitam,rambutku yang ku biarkan tergerai,tidak lupa aku memakai sepatu sneaker ku dan yang paling penting Mike up tipisku.aku hanya memakai lip blam,dengan maskara untuk melentikkan bulu mataku,blas on di pipiku membuat ku lebih teelihat segar.

Jangan lupakan gabriel,aku bamakaikannya topi ala-ala anak kecil yang ada telinga beruang di atasnya,baju dan celananya pun beruang.

Sangat stylish banget anaknya pak Aska hahaha.

Aku menggendong gabriel keluar.pak Aska dibantu mang Koko untuk naik ke mobil.

Setelah tidak terlalu lama kita berhenti di depan rumah sakit.

Rumah sakit??mau ngapain pak Aska kerumah sakit.

"Bapak sakit?"

"Iya,kamu gak lihat saya pakek Kursi roda?"

Aku diam,aku gak mau merusak moodnya pak aska.

Aku berinisiatif untuk membantu mendorong kursi roda yang diduduki pak Aska,dan aku memberikan Gabriel ke pas aska.

Aku ditunjukkan ke arah mana oleh pak Aska,ternyata dia mau belajar berjalan.

Aku menunggu dari luar dengan gabriel yang tertidur digendonganku .aku bisa melihat dari jendela kalau pak Aska merasa lelah, capek,dan mungkin sedih.tetapi dia tidak ditunjukkan ke orang lain,dan mungkin orang lain tidak ada yang menyadarinya.

Aku tahu itu karena bundaku juga pernah mengalami nya.dengan adanya ayah yang selalu mensupport bunda,bunda lebih bersemangat lagi dan akhirnya Sampai saat ini.bunda sudah bisa berkegiatan di restoran.

"Anak saya tidur?"

"Eh..iya pak"kulihat pak Aska mengangguk.

"Bapak udah selesai?"

Duda KampretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang