Hotel bintang lima yang berada disalah satu kota Jakarta sudah disulap, menjadi pemandangan yang memanjakan mata. banyak bunga, meja, kursi, dan pernak-pernik lainnya. Sederhana saja, tetapi cukup menguras kantong.
Pak Aska memang sudah pernah menikah dua kali, tetapi kali ini dirinya juga tetap harus memeriahkan acara pernikahannya dengan do'a menikah yang untuk terakhir kalinya.Tidak banyak memang yang diundang, hanya teman kerja dan kerabat-kerabat, itupun sudah membuat pengantin merasa pegal untuk sendiri tadi berdiri untuk menyalimi para tamu untuk mendo'a kan pengantin baru itu atau mengucapkan selamat untuk kedua insan yang sudah menjadi halal dari beberapa jam yang lalu.
"Kamu cantik banget, Ra."
Entah sudah beberapa Aska mengatakan demikian, sampai kaira bosan sendiri mendengarnya.
Kaira memutar mata bolanya malas. "Bapak tahu..."
Jujur, sendari tadi kaira juga deg-degan berdampingan dengan pak Aska yang kini sudah menjadi suaminya. menurutnya laki-laki itu tampak lebih handsome gitu.
"Kok bapak? Kita kan udah nikah, kali ini gak ada toleransi, Ra."
"Abang?"
"Aku bukan damar."
"Terus apa?"
"Kamu ini ya, nanya lagi, banyak loh panggilan buat suami istri."
Oke pak Aska mulai kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Kampret
Dla nastolatkówPerjalanan yang jauh dengan tidak adanya tujuan itulah yang dilakukan dan dirasakan oleh gadis yang mempunyai nama kaira Amelia. Dia terus saja berjalan entah mau kemana. Untung saja ada orang yang memanggilnya untuk menjaga cucunya secara mendadak...