🌼
Setelah makan seblak sama pak Aska yang banyak drama.bahkan pak Aska memintaku untuk menyuapinya agar dirinya juga tidak mengganggu pekerjaan nya yang menumpuk,dasar..apa mungkin dirinya butuh kasih sayang?
Pak Aska bilang seblaknya enak,dia juga berkomentar layaknya chef terkenal Halah dasar orang kaya..siapa tadi yang bilang lidahnya tidak cocok masakan desa..bahkan dia juga bilang ini akan menjadi daftar makanan favoritnya.
Bicara tentang seblak memang siapa sih yang ga suka seblak? Ya gak?.
Alam sudah menunjukkan langit yang gelap pekat,memang malam hari ini mendung sehabis hujat lebat tadi sore,bahkan gabriel menangis hebat disaat hujan deras dengan petir yang membuat tidurnya terganggu.
Aku memeluknya erat,air mata Gabriel keluar mengalir sendari tadi,aku juga kasian sebenarnya.tetapi untungnya Gabriel tidak rewel bahkan suaranya sampai menggema dirumah ini.
Aku mengelus dan berkali-kali mengecup bibir Gabriel mencoba untuk membuatnya tenang.
"Kaira"
Aku menoleh ke arah samping "ya?"
"Emm..gak usah cium-cium bibir anak saya"
Aku mengerutkan dahi ku "why?"
"Pokoknya gak boleh kaira jangan bantah saya,kamu boleh cium dimana pun wajah anak saya kecuali bibir... karena bibir kamu hanya boleh untuk saya" lanjut Aska dalam hati.
"Terserah saya Dong"
"Kamu bantah saya,uang gaji taruhannya"
"Bapak gak asik,ngancemnya gaji"
"Terserah saya Dong"
"Dihh"
Gabriel terus saja merengek,ah gak tahu lagi harus melakukan apa.
"Hi boy,kenapa kamu rewel banget sih? Takut hmm,gak usah takut kan udah ada papa sama kakak"pas Aska bertanya kepada gabriel yang berada di pangkuanku.
Pak Aska meraih Gabriel dan dia pindahkan ke pangkuannya.
Bahkan aku bisa melihat raut wajah pak Aska yang ketara banget kalau dia lelah, frustasi dengan gabriel yang rewel.
"Apa gabriel rindu dengan mamanya ya pak?"
"Mungkin"aku melihat raut kesedihan dari wajah pak aska.
Kondisi seperti ini lah yang membuat jiwa kepo ku meronta-ronta.
"Emm...kalau boleh tahu nih ya pak..gak dijawab juga gak papa kok..ee itu anu emm mamanya gabriel dimana? Sibuk ya?"aku bertanya kepada pak Aska takut..takut kena semprot, takut terlalu mencari informasi tentang rumah tangganya padahal aku orang baru yang baru saja menginjakkan kaki kemarin.
Aku bisa melihat pak Aska menarik nafasnya dalam-dalam lalu dihembuskan pelan-pelan lalu memejamkan matanya.
"Istri saya sudah meninggal waktu ngelahirin gabriel"
Aku melotot kaget
"Maaf pak"aku sendiri pun merasa tidak enak.
"Yah gak papa..Semua sudah takdir mau gimana lagi"
"Sabar ya pak"aku mengelus tangan pak Aska tanpa sadar,sampai sang empunya sadar akupun secara reflek menarik tanganku kembali.
"Terimakasih..kalau kamu mengasihani saya mungkin kamu salah,bahkan saya kasihan dengan gabriel dia masih teramat sangat kecil untuk di tinggal ibunya,gabriel masih membutuhkan sosok ibu di sampingnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Kampret
Teen FictionPerjalanan yang jauh dengan tidak adanya tujuan itulah yang dilakukan dan dirasakan oleh gadis yang mempunyai nama kaira Amelia. Dia terus saja berjalan entah mau kemana. Untung saja ada orang yang memanggilnya untuk menjaga cucunya secara mendadak...