*Aska_
Setelah kepulangan vinis, aku melihat-lihat rumah terlihat sepi, dimana semua penghuni rumah ini?
Aku masuk kedalam kamar gabriel dan sudah mendapatkan kaira yang memeluk gabriel, keduanya tertidur dengan pulas, gabriel dengan nyaman berada dipelukkan kaira. aku mengeluarkan ponsel dan mengabadikan moment saat ini, hanya melihat situasi seperti ini saja membuat aku terbang.
Aku baru menyadari Gabriel yang hanya memakai Daleman kaos warna putih polos. seandainya kita menjadi pasangan kekasih, aku pasti akan mengikuti mereka ke alam bawah sadar, betapa kegiatan yang sangat sederhana tetapi membuat aku bahagia.
Setelah puas memandangi wajah damai kaira dengan anakku aku memilih untuk membuat kopi dan melanjutkan pekerjaan ku, beberapa hari kedepan aku mungkin akan melanjutkan kegiatan aku kembali seperti dulu, pagi harus ke kantor, pulang-pulang sudah malam. terkadang waktuku dengan gabriel hanya sebentar aku pulang dari kantor dia sudah tidur, sebelum mama meninggal memang mama yang menjaga gabriel, ketika mama sudah tiada bik Ijah lah yang mengurus gabriel.
______
*Kaira_
Sore hari ini aku dengan gabriel bermain ke taman hanya untuk berjalan-jalan saja tidak berniat kemanapun, pak Aska yang mulanya mengikuti kami tetapi harus balik lagi sendirian dikarenakan adanya mbak vinis.
Entahlah apa yang mereka lakukan, hanya saja aku merasa kasian dengan diriku sendiri.
Sendari tadi Gabriel hanya diam dengan melihat orang berlalu lalang, aku memakaikannya topi beruang agar tidak kepanasan.
Kita hanya duduk di kursi yang sudah disediakan disana. penjual pun banyak yang bertengger di bawah pohon, taman disini memang begitu jika malam pasti tambah ramai orang dan penjual pula, entah mereka ngapain yang pasti begitu banyak pasangan yang keluar malam, apa lagi kalau malam minggu, jangan ditanya lagi, jika kita keluar pasti iri melihatnya.
Aku hanya membawakan smoties untuk Gabriel dengan beberapa biscuit yang memang khusus untuk anak kecil, aku juga sempat membeli minuman untuk diriku.
"Hai." Sapa seseorang, ketika aku melihat ternyata resky.
"Eh! Hai res, ngapain disini?"
"Gak ngapa-ngapain sih. cuma lewat aja tadi kok rame ya. mampir eh tahu-tahu nya ketemu kamu di sini."
"Sendari an?"
"Iya..tadi pulang dari kantor."
"Gak capek pulang dari kantor langsung kesini?"
"Capek sih..andai saja punya istri sampai rumah minta pijet hahaha."
"Hahaha."
"Btw ini siapa? Anak kamu? Gak mungkin dong haha."
"Haha ya gak lah, ini anak dari bos aku res."
"Lucu banget si..boleh aku gendong?"
"Boleh sih kalau gak rewel."
Aku menyerahkan gabriel ke resky, Gabriel sangat nyaman berada digendongan resky, mungkin dia tidak menyadari siapa saat ini yang menggendongnya.
"Siapa namanya Ra?"
"Gabriel."
"Ganteng banget, matanya juga sipit ya Ra." Candaan Resky benar-benar membuatku tertawa, yang berat saja mata gabriel ini sipit jelas-jelas begitu lebar.
"Iya sipit banget hahaha."
Tangis Gabriel terdengar ketika Resky melepas topynya.
"Res jangan gitu dong."
"Hehe bercanda ra." aku melihat Resky yang berdiri dengan mencoba menangkan gabriel, Resky juga berusaha mencoba memberi minum susu untuk gabriel.
"Kita kayak keluarga kecil yang bahagia ya Ra?"
"Hah?!..haha." aku tidak tahu harus merespon apa, ini terdengar sangat.. ambigu.
"Udah cocok belum aku jadi sugar Daddy?"
"Hmm..cocok lah."
"Dipaksa banget kalau ngomong."
"Biar cepet."
______
*Aska_
Setelah kepulangan vinis aku kembali menyusul kaira dengan anakku di taman, sengaja memang dari pada dirumah tidak mengerjakan apapun, walaupun keadaan kakiku yang belum 100 persen sembuh tetapi masih bisa dibuat jalan. Pertama yang aku lihat tamannya ramai pengunjung, tidak seperti biasanya, biasanya juga ramai tetapi tidak seperti saat ini, bahkan aku sampai bingung bagaimana bisa aku mencari kaira dengan cepat.
Para pengunjung yang berlaku lalang membuat sedikit-sedikit aku bisa melihat kaira dengan gabriel dan seorang laki-laki yang sedang menggendong anakku, mereka terlihat sangat bahagia, aku tidak bisa melihat postur tubuh laki-laki itu dengan jelas dan bagaimana bentuk wajahnya, karena posisi dia yang memunggungi-ku.
Akupun memutuskan untuk kembali ke rumah tidak melanjutkan tujuan pertama ku untuk menyusul mereka, sesekali aku memainkan ponselku untuk mengirimkan pesan untuk kaira agar dia lebih cepat pulang, dan sengaja aku memberikan informasi genting tetapi aku tidak memberitahukannya ada apanya.
Beberapa menit dia kembali dengan diantarkan oleh laki-laki tadi, sekarang aku bisa melihat bagaimana wajahnya dengan aku melihat dibalik jendela rumah. jika dilihat umurnya mungkin tidak terlalu jauh dengan kaira.
______
*Kaira_
Waktu aku sedang asyik-asyiknya ditaman dengan Resky dan juga gabriel aku mendapatkan pesan dari Pak Aska.
Pak Aska
~kaira
~cepat pulang!!!
~urgent!Tanpa membalas aku pun langsung pamit ke Resky untuk pulang, tanpa pikir panjang, dan aku panik sebenarnya ada apa? Ada masalah apa?
Resky memang yang mengantarkan aku pulang, padahal aku sudah menolaknya tadi, tetapi dia memaksa, sebenarnya aku pun tidak enak, apakah dia tidak capek?
Akhirnya aku mengalah, semakin kita berdebat semakin lama pula aku ditaman.
Aku menawarkan Resky untuk masuk hanya untuk basa-basi sebenarnya, tetapi untungnya dia menolak, dan aku pun langsung masuk ke dalam rumah.
Baru saja hendak tanganku memegang kenop pintu tetapi sudah terleih dahulu pak Aska yang membukanya dari dalam, dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya. Tidak ketinggalan tatapannya yang tajam. kalau boleh jujur pak Aska itu bukan pria yang menakutkan jika dilihat dari wajahnya, aku akui bahkan wajah pak Aska itu sangat menggemaskan, imut sekali.
"Assalamu'alaikum pak."
"Waalaikumsalam..dari mana aja?"
"Ya dari taman lah pak, dari mana lagi?"
"Sama pacar kamu?!"
"Hah...ah tidak pak, dia hanya teman..."
"Teman dekat."
"Dibilang dekat juga gak juga pak..bapak kenapa sih."
"Kamu ini memang begini orangnya apa terlalu polos sih kaira!!" Ucap Aska dalam hati.
"Gak papa yaudah masuk."
"Hmm..katanya urgen kenapa pak? Ada apa?"
"Tidak, tadi ada semut jatuh."
"Hah!" Aku tidak habis pikir dengan pak aska.
"Pa pa pa."
"Iya ini papa..mau digendong papa hmm?"
"Pa pa pa pa."
"Iya..sini." Gabriel sudah berpindah tangan ke pak Aska.
_______
Bersambung
Thanks all 💋
See you next chapter 🔗
23-September-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Kampret
Teen FictionPerjalanan yang jauh dengan tidak adanya tujuan itulah yang dilakukan dan dirasakan oleh gadis yang mempunyai nama kaira Amelia. Dia terus saja berjalan entah mau kemana. Untung saja ada orang yang memanggilnya untuk menjaga cucunya secara mendadak...