23

978 52 1
                                    

*Kaira_

Pagi ini, tidak terlalu pagi sih, hanya saja sangat tidak pantas saja pagi-pagi bertamu kerumah orang.

Aku mencoba untuk tersenyum tipis ke mbak vinis, entah apa yang dia ingin lakukan pagi-pagi seperti ini.

"Diminum dulu mbak, ada apa? Pagi-pagi banget." Ujarku sedikit menyindir, entah mbak vinis merasa atau tidak.

"Aska masih tidur?"

"Iya."

"Kebiasaan, dari dulu selalu begitu, gak bisa bangun pagi dia."

Eh?

Maksudnya apa nih?

Aku tahu kok mereka pernah satu atap, tapi gak segini juga.

"Aku juga tahu mbak, pak Aska itu paling susah dibangunin, tapi pernah waktu itu pak Aska aku bangunin langsung bangun lhoh."

"Oh ya?"

Dih! Berlagak kaget.

"Iya, waktu itu saya habis pulang kampung, aku balik kesini gak bilang-bilang pak Aska, waktu itu pak Aska sakit karena rindu saya, eh tahu aku datang langsung dipeluk hahaha." Sombong sedikit gak papa kan?

Aku bisa melihat wajah mbak vinis yang menahan amarah, aku tahu sangat wanita dihadapan ku ini sangat masih mencintai pak Aska.

"Ehm...emm pak Aska itu suamiable banget gak sih mbak?"

Kali ini wajah mbak vinis berubah menjadi antusias.

"Banget! Aska itu suamiable banget kalau sama aku dulu, setiap baru bangun pasti minta cium."

Huek. Aku ingin muntah saat itu juga.

"Terus-terus?" Akting sedikit lah ya.

"Terus, dia gendong aku ke meja makan untuk sarapan pagi, saling menyuapi. Walaupun ada mama, papa tapi Aska sama sekali tidak malu mengumbar kemesraan kita. Itu baru hal-hal kecil, belum lagi yang lainnya, andai waktu bisa diputar kembali."

"Sayang banget gak bisa ya mbak? Hahahaha, dan itu semua hanya sementara. Semoga aku sama pak Aska bisa langgeng ya mbak? Sampai kakek nenek, semoga juga gak ada pelakor diantara kita, bagaimanapun pak Aska masih baby face, asa lucu banget gak sih mbak, apa lagi kalau senyum, mata ilang hahaha."

Mbak vinis tersenyum paksa.

"Eh! Aduh, sampai lupa, tadi ada keperluan apa ya?"

"Ada meeting sama claen, berhubung satu arah, aku ber inisiatif untuk mengajak Aska berangkat bersama."

"Aku bangunin aja kali ya?"

"Iya deh, takut cleannya usah nungguin."

Masa pagi-pagi banget gini meeting?

"Aku panggil pak as-"

"Sayang!" Teriak pak Aska entah dari mana asalnya, aku tersenyum puas dalam hati melihat raut wajah mbak vinis, waktu yang pas.

"Iya sayang, ada apa? Aku disini."

"Aku cariin juga, eh! Vinis? Ada apa? Pagi-pagi banget."

"Aku mau ngajak kamu berangkat bersama."

"Oh, gak perlu."

"Mumpung satu arah aja as."

"Udah gak papa, kasian mbak vinis kan udah nungguin dari tadi." Ujar ku ke pak Aska, yang tengah memasang wajah tidak terima.

"Kenapa manggil?"

"Ah iya! Ini pasangin." Aku tersenyum, sedetik kemudian senyuman ku luntur, aku masih tidak bisa memakaikan dasi.

Duda KampretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang