Duda Kampret

14

🌼

*Aska_

Belakangan ini, aku bisa melihat kaira selalu keluar dengan resky Resky itu, entah apa saja yang mereka lakukan diluar sana. hati aku memang sakit melihatnya tetapi aku bisa apa? Bahkan disini aku saja yang memiliki rasa ke kaira tidak dengan kaira yang menaruh hati kepadaku.

Tanpa aku tanya aku sudah tahu kaira keluar dengan siapa, dia tidak ada kenalan disini. Semenjak kejadian aku mogok makan, aku lebih banyak diam dengan kaira, aku mencoba untuk meredakan rasa cinta ini kepadanya. Sudah memang tetapi ini yang terbaik, Aku tidak mau sakit hati terlampau jauh, walaupun ada rasa cemburuku sedikit dengan kaira yang dekat dengan cowok lain.

Seperti saat ini kaira baru saja pulang dari luar, sudah pasti dirinya keluar dengan resky.

Tak sampai disitu sampai akhirnya ada seseorang yang datang dari belakang kaira.

"Aska.." Panggilnya. kairapun melihat kebelakang siapa yang datang. perempuan itu vinis itu mantan istriku. aku risih sebenarnya dengan dia menggandeng tanganku dan bergelayut manja ditubuhku.

*Kaira_

Entah aku kenapa saat melihat pak Aska dengan perempuan itu, aku merasa sesak didada ku. Aku berlaku begitu saja dengan menahan air mata yang ingin sekali keluar, jadi aku ini kenapa?, aku membasahi tubuhku dengan shower, mencoba untuk menghilangkan fikiran yang terlintas di benakku.

"Apa aku cemburu?" Gumamku.

Tetapi tidak mungkin!

______

"As, aku rindu tau."

"Jangan begitu vinis, kita sudah mengakhiri semuanya."

"Yayaya. Tanpa kamu bilang pun aku ingat Aska, tetapi bukan kah aku dulu meminta mu untuk menceraikan ku sementara? Bisa lah kita rujuk as."

"Tidak bisa."

"Kamu kan udah bilang waktu itu kamu ingin menungguku."

"Sekarang sudah beda, aku sudah ada penggantimu."

"Siapa? Perempuan tadi?"

"Iya." Jawabku tanpa ragu.

"Bohong, tadi aku liat dia mesra-mesraan di mall."

Aku kaget, sangat kaget tetapi aku langsung menatap vinis datar.

"Dia kakaknya."

"Kamu bohong, ayo lah as, aku juga sudah selesai kontrak kerjaku dengan perusaan vanssrop group, aku udah menyelesaikan semua kontrak kerja di semua perusahaan, bahkan sampai luar negeri, aku tidak ada lagi pemotretan."

"Tidak bisa vinis, dan bukankah kita juga sudah bercerai secara baik-baik, kamu telat juga kan ngomong kalau hanya cerai sementara, ya walaupun aku tidak suka dengan cara kamu, kamu seolah-olah mempermainkan pernikahan kita. jadi tolong jangan ganggu kehidupan aku lagi."

"As kamu kok gitu sih."

"Kalau tidak ada apa-apa, kamu bisa pulang."

"As."

"Vinis!"

"Iya-iya, aku pulang, cepat sembuh ya."

"Makasih!"

_____

Setelah kepulangan vinis aku kembali untuk menonton tv yang sudah ada kaira dengan Gabriel, tapi anehnya aku melihat mata kaira yang memerah, hidungnya pun sama.

"Kamu kenapa? Sakit?"

"Ah..tidak pak."

"Habis nangis?"

"Hah! Emm...enggak kok"

"Kenapa nangis?"

"Dibilangin enggak."

"Kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa pak!"

"Jawab!"

"T.tadi liat tv, ikut baper."

"Dasar cewek."

"Emangnya kenapa kalau cewek"

"Coba duduk sini dulu..saya mau cerita."

Aku  melihat kaira menurut saja, mungkin dia melihat raut wajahku yang serius.

"Saya mau cerita, penting atau tidaknya terserah." Dia mengangguk. "Waktu itu saya pernahkan cerita ke kamu tentang masa lalu saya?" Dia mengangguk kembali. "Sadar tidak sadar, kamu pasti tidak menyadarinya. Kamu pernah bertanya kepada saya dimana mamanya Gabriel, Tetapi jawaban saya berbeda, pertama saya jawab karena bercerai, yang kedua karena meninggal dunia waktu melahirkan gabriel."aku melihat wajah kaira yang cukup terkejut.

"Ya, saya pernah menikah dua kali, pertama saya di jodohin sama orang tua saya, saya sempat menolak tetapi melihat mama saya, saya berubah fikiran, selama satu Minggu setelah pernikahan memang tidak masalah apa pun, tetapi tiba-tiba istri saya meminta agar saya menyentuhnya, jelas saja saya menolak, saya tidak ada rasa kepadanya, tetapi dia memaksa saya untuk melakukannya agar dia bisa mempunyai anak dari saya, karena dia begitu mencintai saya, sampai akhirnya Gabriel lahir dan dia meninggal meninggalkan kita, selama pernikahan sampai hamil pun saya tidak ada rasa ke istri saya, jahat banget ya? tetapi saya tetap memperlakukannya selayaknya istri pada umumnya. Gabriel yang sudah berumur 10 bulan aku mengenal vinis, di kenalkan dari teman saya, saya bisa melihat kalau dia baik, entah alurnya bagaimana, kita menikah tidak sampai 2 bulan vinis meminta saya untuk menceraikannya, alasannya kamu sudah tahu kan? Dia lebih mementingkan karirnya, waktu itu perusahaannya mencari model yang belum menikah, dan vinis menceraikan saya, ya singkat cerita saja."

"Dan ini adalah salah satu alasan mengapa saya menjauhi mu kaira." Ucap ku dalam hati

"Udah, kamu bisa balik lagi ke Gabriel, saya mau kedalam."

"Eh tapi bentar,"

"Apa."

"Bapak sok-sok gak mau nyentuh istri sendiri, terus yang lakuin ke saya apa kabar, bahkan kita gak ada hubungan apapun."

"Beda cerita kaira, karena saya gak cinta sama dia..gak mungkin saya sentuh dia tanpa saya cinta, kalau ke kamu pasti kamu akan mencari orang untuk tanggung jawab, saya pelakunya ya saya yang akan bertanggung jawab..kenapa kamu mau saya cicil?"

Astaghfirullah 99×

"Astaghfirullah pak!"

"Gabriel sayang,papa kedalam duluan ya." Ucapku menghiraukan ucapan kaira.

"Pa.papa."

"Iya ini papa..papa kedalam ya." aku mengecup puncak kepala Gabriel.

"Saya kedalam."

"Iya pak."

*Kaira_

Akhir-akhir ini aku merasakan bahwa pak aska menjauh dari ku, sikapnya seperti awal mula kita bertemu, aku merasa orang asing disini. aku beberapa kali menepis fikiran ini tetapi selalu saja tidak pernah bisa. Bahkan pak Aska sekarang jarang berinteraksi lagi dengan ku, hanya obrolan penting yang dia bicarakan. Tadi adalah obrolan terpanjang setelah kejadian pak Aska mogok makan, aku bahkan tidak tahu kenapa aku seperti ini. yaa walaupun aku sedikit kesal dengannya jika dia berbuat lebih kepadaku.

🌷🌷🌷

Bersambung

Thanks all💋
See you next chapter 🔗
16-September-2021