Pagi-pagi aku sudah kedatangan tamu.bahkan aku belum memasak untuk sarapan,belum lagi mengurus gabriel,untungnya Gabriel saat ini masih tidur dengan lelap.
Aku merasakan perutku begitu sakit,seperti biasa jika aku kedatang tamu pasti akan seperti ini,sudah tidak hal asing bagiku.
Aku hanya bisa tertidur diatas ranjang,dengan memegangi perutku yang terasa nyeri,aku sampai tidak bisa kemana-mana,yang bisa aku lakukan hanya gelisah,menggerakkan tubuh kesana-kemari mencoba untuk mencari gaya yang nyaman untuk membuat rasa nyeriku berkurang.
"Kaira"panggil pak Aska dari luar kamar,aku sudah menduga pak Aska akan mencariku,ini sudah waktunya untuk sarapan.aku tidak menjawab panggilan pak Aska,aku begitu lemas rasanya,biasanya memang nyeri tetapi tidak senyeri seperti saat ini,biasanya aku masih bisa berkegiatan walaupun sedikit tidak nyaman.
hari ini hari pertama ku merasakan nyeri yang begitu membuat tenagaku terkuras.
Pintu terbuka menampilkan pak Aska,aku bisa melihatnya.
"Ya ampun kaira,kamu ngapain seperti itu,kamu mau salto?"
Aku diam,aku benar-benar lemas.
Pak Aska mendekati ku dan duduk ditepi ranjang dengan pelan-pelan.
"Hei..kamu kenapa kaira"
"Datang bulan"lirihku.
"Aduh..gimana ya.."pak Aska merogoh saku celana dengan gerakan cepat,dirinya menelpon mang Koko untuk membawakan air hangat dan obat-obatan untuk wanita yang sedang datang bulan,semua dari kompres,air hangat.
*Aska____
Aku mencelupkan sapu tangan ke dalam air hangat yang didalam baskom kecil,dan memerasnya lalu memberikan ke kaira
"Kamu tempelkan sendiri ya,kamu bisa kan?" Aku bisa melihat kaira mengangguk lemah.
"Duduk dulu"titah ku dan kaira langsung menurut, dan bersandar di ranjang.
"Minum obat dulu.."
Kaira menggeleng."saya GK terbiasa minum obat pak"
"Minum air hangat saja kalau begitu ya"aku memang pernah disituasi seperti ini.tetapi aku baru pertama kali melihat,wanita datang bulan dengan keadaan parah seperti kaira,bahkan aku bisa melihat wajahnya yang cantik itu kini pucat.segitu sakitnya ?? Aku bertanya kepada diriku sendiri.. bagaimana tidak aku bertanya-tanya.wajah kaira yang pucat dengan tangan yang gemetar.
Aku menggenggam tangan kaira lembut, seolah-olah aku menyalurkan kekuatan ke kaira,entah itu akan berhasil atau tidak akupun tidak tahu.
"Masih sakit?" Kaira mengangguk.
"Biasanya diapain kalau sakit?"aku bertanya selembut mungkin.aku bisa melihat kaira yang menggeleng,kalau sudah seperti ini bagaimana?aku sendiri jadi bingung.
"Kamu tidur aja ya"
"Ya gak bisa tidur lah,kan sakit!"aku tersentak kaget kala kaira berbicara tegar ke arahku,memang ya hormon seorang wanita jika kedatangan bulan akan berubah.
Aku tersenyum,wajahnya yang pucat tidak membuat kecantikan dan kegemasannya luntur.
Dengan sekuat tenaga aku duduk dipinggiran ranjang
"Ini sudah saya pegang..."
"Pak sakit"aku bisa melihat kaira meneteskan air mata nya..oh ya tuhan..apa sesakit itu? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku yang mengantikan posisi kaira.
Aku yang tidak tahu harus berbuat apa,aku merengkuh tubuh kaira,aku memeluknya untuk pertama kalinya.
"Maaf"ucapku tak kala tanganku menyentuh perut rat dari kaira,aku mengelus-elus perut kaira,semoga ini akan membantu.
"Sudah mendingan?"aku bisa merasakan kepala kaira mengangguk di dadaku,bagus sepertinya yang aku lakukan ini berhasil.
Entah sudah berapa lama aku memeluk kaira yang diam, ternyata oh ternyata dia tertidur pulas disana.
Aku terkekeh pelan, bisa-bisanya dia tertidur.tetapi tidak apa setidaknya dengan begini akan mengurangi rasa nyerinya.
Gabriel memang sudah bersama mang Koko di depan.sengaja memang agar tidak mengganggu kaira,jangan sampai Gabriel menjadi mangsa hahaha.
Aku bisa melihat wajah kaira yang tenang walaupun sedikit seperti menahan sakit.entah dorong dari mana tangan ku sudah bertengger di atas kepala kaira dengan mengusapnya pelan-pelan.
Aku yakin,aku mempunyai rasa ke kaira,bukan rasa iba kala melihat gadis itu sakit,tetapi rasa yang timbul antara laki-laki dengan perempuan.memang ini terlalu cepat untuk aku menyukai wanita lain yang aku baru saja menceraikan mantan istri ku.bukan aku yang menceraikan tetapi mantan istriku yang bernama 'vinis'.dirinya lebih memilih karir di model.aku kenal vinis dikenalkan oleh rekan kerja ku,aku menilai vinis itu memang baik orangnya.entah alurnya bagaimana sampai-sampai aku bisa menikahi nya dengan waktu yang cukup cepat dari kita berkenalan.
Belum lama kita menikah vinis memintaku untuk menceraikannya,sebab dirinya tidak mau mempunyai anak untuk saat ini dan dirinya lebih memilih fokus ke karirnya.
Aku menyesal telah menikahi vinis dengan begitu cepat,dia bukanlah sosok wanita yang pantas untuk anakku gabriel.
Waktu itu mama aku sakit keras,ketika aku sudah menikahi vinis,vinis bukannya merawat mama tetapi malah keluyuran gak jelas.
Jika kalian bertanya apakah aku menyukai vinis? Tentu saja tidak,rasa itu hanya sementara dan kini sudah hilang digantikan seseorang yang mungkin saja bisa menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anakku.
Kaira..
Orang itu kaira,semoga saja kaira akan menjadi jodohku kelak, secepatnya..tidak apa terlalu cepat.
Jika harus mengingat istri ku yang sudah meninggal..sakit rasanya,dia rela berkorban nyawa untuk anakku..dia sosok wanita yang baik setelah mamaku.
Sakit hati rasanya ketika mama meninggal dan setelah itu vinis meminta ku untuk menceraikannya..aku stres aku gak tahu harus berbuat apa dan bagaimana,fikiranku kalut sampai akhirnya aku kecelakaan dijalan raya dengan menabrak pembatas jalan yang membuat ku lumpuh sementara.
Aku sempat tidak tahu harus bagaimana,tidak ada sosok wanita yang bisa menjagaku,menjaga papa dan Gabriel,aku lumpuh dan aku bisa apa?
Tidak bisa apa-apa.
Sampai akhirnya ada kaira yang datang dilingkungan kehidupan ku,aku bersyukur sangat.di saat aku terpuruk datanglah bidadari surga yang Allah datangkan kepada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Kampret
Teen FictionPerjalanan yang jauh dengan tidak adanya tujuan itulah yang dilakukan dan dirasakan oleh gadis yang mempunyai nama kaira Amelia. Dia terus saja berjalan entah mau kemana. Untung saja ada orang yang memanggilnya untuk menjaga cucunya secara mendadak...