19

1K 62 0
                                    

*Aksa_

Ini sudah ke tiga harinya kaira belum juga datang, aku sungguh kesal dengannya, bukankah kaira sudah berjanji untuk pulang lebih awal, kita saling bertukar kabar memang, tetapi itu hanya waktu pertama dia didesanya,selepas itu ponselnya tidak pernah aktif. Bahkan ini sudah hari ke empat sore hari dan kaira belum juga mengabariku ataupun datang kesini.

Aku menyuruh untuk Bik.Ijah tetap tinggal disini untuk mengurus gabriel jika sudah begini aku merasa kurang bergairah untuk hidup, ada apa denganku hanya LDR beberapa hari sudah lemah seperti ini.

Anak bik ijah belum sembuh, tetapi aku mengirim suster untuk merawat dirumah nya.

______

*Kaira_

Aku heran sangat terheran-heran bahkan,ini adalah hari ke 4 aku di desa tetapi pak Aska sudah menyuruhku untuk pulang dengan lewat chat dia menyuruhku, rindu katanya? Bahkan bunda sampai sakit.. aku baru saja melihat isi ponselku, selama aku disini benar-benar sibuk, mulai dari belanja ke pasar, mengurus restoran dan menjaga bunda aku sampai tidak sempat untuk membuka ponsel sebentar saja, bunda memang sudah baikkan hanya bertemu dengan ku beliau sudah mendingan.

"Habis ini minum obat dulu Bun, tinggal dua obatnya."

"Kamu juga dek, pulang ngapa betah banget dikota." Sungut Abang ku.

"Ya kalau pulang mah pengen kali bang, tapi ya gimana aku baru aja kerja ya kali kan harus izin gak tahu diri banget..lagian kerjaan aku ini juga gak sengaja."

"Gak sengaja gimana?"

"Jadi tuh kaira waktu itu jalan aja di sekitar komplek ,eh tau-tau dipanggil buat jaga in cucunya....."

"Beby sitter?"

"Bisa jadi.. orangnya baik..eh iya nih dari bos kaira." Aku merogoh tas selempangku.

"Uang?"

"Hek em..buat berobat bunda, padahal kaira udah nolak." Aku tersenyum sendiri mengingat kejadian aku dengan pak Aska.

"Kenapa kamu!"

"Gak papa."

"Nanti sore..kaira balik ya, gak enak juga."

"Ya gak papa, bunda juga sudah mendingan kan Bun?"

"Tapi jangan lupa pulang."

"Iya Bun..kaira usahain satu bulan sekali pulang, kalau gak ya kalau gak sibuk."

Beberapa jam yang lalu aku membantu sedikit-sedikit di restoran, akupun sempat tadi waktu hampir siang mengangkat ponsel dari ayahnya pak aska. Kalian tahu isinya apa? Pak Aska sakit rindu aku?

Gak salah?

Tapi jujur akupun mempunyai rasa khawatir terhadap dirinya.

Beberapa panggilan dan chatting dari pas Aksa saat ini sengaja aku abaikan, pengen saja membuat surprise untuk pak Aska tiba-tiba aku disana.

Tadi sore aku sudah berpamitan untuk balik ke kota, naik taksi seorang diri, tidak seorang diri dengan supir taksinya hahaha.

Mangkoko yang melihat ku bahkan terkejut, lalu menyambutku dengan hangat.

Aku masuk ke rumah dengan salam yang kalem. Aku langsung masuk ke kamarku untukenaruh barang-barang ku lalu pergi ke kamar pak aska. Aku mengetuk beberapa kali tetapi tidak sahutan, akhirnya aku memutuskan untuk langsung masuk. bisa aku lihat pak Aska yang tengah tertidur pulas dengan memunggungiku. aku mendekat lalu aku mencoba mengecek suhu badan pak Aska dengan telapak tanganku yang menempel secara langsung dengan dahi pak Aska.

Duda KampretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang