"Tumben" Claire melirik Chris yang baru saja memecah keheningan di dalam mobil dengan satu kata singkatnya.
"Biasanya lo cerita gimana ngeselinnya Lino hari ini, pake tambah semangat 45 pula" tambah Chris memastikan raut wajah Claire yang berubah. Kadang, melihat wajah kesal Claire menyenangkan juga. Wajar Lino suka mengganggunya.
Sayangnya, adeknya itu hanya mendelikkan bahu dan lanjut melamun. Dia tidak terlihat kesal sama sekali atas ucapan Chris.
Ini mengenai Lino, lho. Musuh nomor satu Claire yang biasanya hidup monoton tanpa musuh.
"Lo sakit?"
"..."
"Adek gue gak mungkin tiba-tiba jadi bisu 'kan?" Tanya Chris setengah bercanda setengah takut juga sama candaan dia itu.
"Lagi puasa ngomong aja, bang. Santai" balas Claire akhirnya membuka suara.
Berkat pertanyaan Sarah yang mengarah ke bahasan hubungan Claire dan Lino yang masih menggantung, Claire jadi lebih fokus memikirkan masalah itu dan bahkan sudah menentukan kapan dia akan bicara baik-baik dengan mantannya itu.
Yaitu saat Claire sudah menata hatinya menjadi lebih baik, sehingga dia lebih tenang jika berhadapan dengan Lino.
.
Sebelum mengenal dunia balap liar, Lino selalu berusaha menyakiti dirinya sendiri untuk melupakan rasa sakit hatinya. Dia hanyalah seorang remaja yang bernasib kurang bagus karena berasal dari keluarga kurang harmonis dan berujung menjadi keluarga broken home.
Dia ikut ibunya karena ibunya membutuhkan perlindungan seorang pria, meskipun Lino masih kecil, tapi setidaknya dia ingin melindungi ibunya. Dan sebagai seorang single parent, tentunya ibunya akan bekerja keras sehingga jarang di rumah.
Setiap Lino merasakan kekosongan, dia akan menyakiti tubuhnya. Tentunya dia tidak bodoh untuk menyakiti tubuhnya di tempat yang terlihat, tapi temannya yang bernama Chris itu lebih pintar.
Chris adalah temannya, meski lebih tepat dibilang sebagai kakak kelas. Tapi, Chris adalah orang yang pertama kali memperhatikan Lino dan menyadari luka-luka di tubuh Lino.
Kakak kelasnya itu akan terus berusaha membuat Lino berhenti menyakiti dirinya sendiri. Dia selalu menjadi tempat pertama Lino mencurahkan perasaannya.
Namun kemudian Lino sadar, bahwa dia tidak bisa selamanya bergantung dan membebani Chris. Apalagi setelah dia menjalin hubungan dengan Claire. Dia tidak ingin membuat dirinya sendiri berpikir bahwa semua yang dilakukan Claire dan Chris adalah karena rasa kasihan, jadi dia mulai menjaga jarak.
Hingga akhirnya dia mengenal dunia balap liar, dan mulai mengikutinya sampai sekarang. Dulu saat pertama kali dia mengatakan pada Claire bahwa dia mengikuti balap liar, dia dan Claire berkelahi hebat dan hampir saja putus. Meskipun mereka berbalikan, Claire sama sekali tidak bertanya alasannya mengikuti balap liar.
Karena dia pasti sudah tau.
Dan Lino semakin merasa dirinya rendah.
Dan dia benci itu.
Tapi dia tidak bisa melepaskan Claire yang mampu mengisi hatinya dengan kehangatan.
Tidak sampai hari itu tiba.
Tanpa dia sadari, dia sudah berada di garis finish sebagai pemenang. Lino memarkirkan motornya dan mendekati sang penyelenggara balap liar.
"Misterius seperti biasa" komentar orang tersebut karena Lino tidak pernah membuka helmnya. Motor yang dia gunakan juga merupakan motor yang dia pinjam dari temannya. Selain itu, dia tidak ikut kegiatan apapun lain seperti konvoi dan minum-minum, murni hanya ikut balap liar.
"Kapan sih lo kalah biar gue bisa liat muka asli lo" tambah orang itu.
"Not a chance in this life" kata seseorang yang merangkul bahu Lino. "Lagi-lagi lo menang"
"Nice race" komen Lino dan pamit pergi semuanya.
Dunia balap liar, sesuai namanya, liar. Kita bisa bebas saja melakukan semuanya sesuai kesepakatan bersama, dan Lino selalu bisa menenangkan pikirannya setelah melakukannya.
Ini memang tidak semenyakitkan apa yang dia lakukan dulu, tapi ini justru beresiko tinggi.
.
Sebuah perang akan terjadi.
Lino mendekati, bahkan duduk di hadapan Claire di kantin. Cewek yang sedang menikmati baksonya itu mendadak kehilangan selera makannya setelah melihat wajah Lino.
"Lho? Kenapa gak lanjut makannya? Udah kenyang? Biasanya juga makan lo banyak" cerocos Lino memulai.
Gak takut banget digosipin selingkuh terang-terangan.
(Maksudnya ya 'kan waktu itu Lino umumin dia sama Mina pacaran, tapi sekarang malah godain Claire)
"..."
"Oh! Atau ini mangkok ketiga lo, ya?" Tambah Lino semakin minta ditonjok muka gantengnya.
Eh.
"Hmm...tapi kok mendadak mual ya, kak?" balas Claire tenang namun mulai siap memberikan serangan.
Dan perang mental mereka dimulai lagi untuk kesekian kali.
"Iyalah, kebanyakan makan lo"
"Kalo gitu, kak. Bisa bantu habisin?" Tantang Claire mendorong mangkuk bakso yang sudah dia makan setengahnya.
Lino memandang ngeri mangkok berisi bakso dengan kuah yang sudah berubah warna menjadi hijau pekat. Kebiasaan Claire jika dia memakan makanan berkuah, maka dia akan memesan kuah bening dan memberikan banyak sambal di dalamnya hingga warna kuahnya tidak lagi bening tapi tidak juga berwarna yang menggugah selera.
"Gak boleh mubazir makanan" peringat Lino.
"Ya makanya saya minta kakak bantu habisin"
"Errr...pamali ngasih bekas makan lo ke orang lain. Ntar jodohnya diambil orang"
"Oh? Kok kakak tau kalo jodoh saya diambil orang?"
"...ehem. Tetep aja itu makanan sendiri, harus tanggung jawab sendiri"
"Kok kakak jahat sih, saya padahal niat baik bagi jodoh saya ke kakak. Tapi karena kakak gak mau, ya sudah"
Lino akan berdebat lagi, namun Haris menantangnya dengan menariknya pergi ke meja lain. Claire pun dengan setengah semangat setengah mual sungguhan menghabiskan makanannya.
Sebuah jus alpukat datang begitu dia selesai makan. "Saya gak pesen ini lho, bu"
"Itu... mas Lino tadi pesen buat mbak"
Claire melihat gelas berisi jus alpukat itu kemudian tersenyum sinis.
Sejak kecil sampai sekarang, Claire tidak begitu suka beberapa buah seperti bengkoang, pepaya, dan alpukat. Tapi waktu itu, dia memang penasaran dengan jus alpukat yang menjadi minuman favorit Lino.
Hanya sekali itu saja Claire mencobanya, setelahnya dia sedikit menyesal namun sedikit puas juga karena pernah mencobanya.
"Oke, bu. Makasih"
Claire membawa gelas berisi jus alpukat itu menuju meja Lino. "Ini ganti traktiran saya tadi, kak. Tenang aja, ini baru. Jadi kakak gak usah takut jodoh saya diambil orang"
Kemudian dia sedikit menunduk untuk berbisik pada Lino. "Cewek mana selain gue sama Mina yang suka jus alpukat?"
Dan Lino terdiam.
Sekali lagi kemenangan Claire.
.
...
.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)
Fanfiction"Orang gila yang suka ngajak ribut itu mantan gue"