Chapter 8

157 29 1
                                    

Sejak sebelum mereka pacaran, Lino emang kadang suka nginep di rumah Claire karena Chris suka gak tega liat Lino nyiksa diri sendiri karena kesepian. Sampe Lino punya kamar untuk dia sendiri di rumah itu.

Dan bener kata Chris, datengnya Lino setelah sekian lama disambut baik sama mama mereka. "Ini anak mama kenapa?"

"Emang udah diterima keluarga jadi mantu" bisik Chris.

"Bisa juga jadi anak angkat, gantiin lo. Gak denger mama tadi bilang 'anakku'?" balas Claire dan berbalik ke kamarnya sementara Chris dan mama mereka masuk ke kamar Lino yang ada tepat di depan kamar Claire.

"Keringetan dia. Coba kamu lap dia, Chris" perintah sang mama setelah Lino dibaringkan di atas kasur. Perlu Chris akui, mamanya sangat cepat membereskan kamar Lino padahal baru ditelpon setengah jam yang lalu.

"Kok aku sih ma?" Protes Chris padahal ingin segera pergi ke studio sekarang.

"Terus? Mama gitu? Ntar dibilang pedofil lagi" balas mama mereka.

"Tuh! Istrinya dateng!" Kata Chris menunjuk Claire yang udah ganti baju dan bawa baskom isi air plus handuk kecil.

"Enak aja gue yang lap. Lo lah" balas Claire tidak terima dan taruh baskom tadi di atas meja sedangkan dia ambilin baju ganti untuk Lino di lemari.

"Claire, gue mesti pergi ah. Lagian, 'kan lo istrinya" rengek Chris.

"Lo makin lama di sini kalo protes mulu, Chris. Nih, bajunya" Claire kasih baju ganti itu ke Chris dan dia pergi keluar sama mama mereka.

Setengah jam kemudian, Chris keluar dari kamar. "Gue pergi kerja dulu" pamitnya pada Claire di ruang tamu. Dia tidak menemukan mama mereka, pastinya beliau sudah balik lagi ke toko kuenya.

"Jam berapa balik?"

"Mending mesen online aja kalo mau beli makanan"

"Hm...ok"

"Jagain suami lo, jangan ntar gue balik malah makin parah sakitnya"

"Bacot"

"Cih. Untung masih adek gue, lo" umpat Chris berlalu pergi.

.

Kapan pertama kali dia bermimpi ini?

Sebuah suara benturan keras, bayangan hitam yang mengerikan, dan kemudian pemandangan langit malam yang gelap masuk ke dalam indra penglihatannya. Benar kata Claire, bahwa saat kita tiba-tiba jatuh, kita tidak akan sadar. Hanya bayangan hitam menyelimuti.

Ah, akhirnya dia mengetahui rasanya. Itu terlalu menakutkan. Dia akan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri dengan cara jatuh dari ketinggian. Tapi, kata orang, saat di ambang kematian, kita akan bisa melihat kenangan-kenangan indah kita agar kita bisa mati dengan tenang namun penuh penyesalan pula.

Tapi, untuk apa dia masih ingin bunuh diri?

Claire ada memberikannya alasan untuk tetap hidup. Kenapa dia masih ingin bunuh diri? Inikah alasan sebenarnya dia ikut balap liar?

"...Lino..."

Suara lemah itu memaksa Lino membuka kembali matanya. Dia masih melihat langit malam, namun tubuhnya terasa sakit dan sulit digerakkan.

"Claire?" Panggilnya lemah.

"...Lino..." suara itu semakin melemah. Lino dengan ketakutan besarnya memaksakan tubuhnya untuk bergerak. Tidak apa jika dia merasakan sakit, asal dia dapat menemukan di mana Claire berada.

"...."

Di sana dia menemukan Claire terbaring tidak jauh darinya, dan darah terus keluar dari tubuhnya.

"Claire..."

"...Lino...udah...gue bilang..."

"Gak, Claire. Lo gak usah ngomong dulu" Lino udah lupa rasa sakit dia. Sekarang yang dia pikirin adalah gimana nolong Claire yang cuma diam menatap Lino.

.

Lino bergerak gelisah dalam tidurnya. Keringat dingin membasahi tubuh dan kasur tempat dia berbaring. Claire yang datang mengecek keadaan Lino langsung panik dan goyang-goyang tubuh Lino biar cowok itu bangun.

"No, bangun. No!"

Namun Lino seperti terjebak di alam mimpi. Dia sama sekali tidak membuka matanya, namun mulutnya memanggil Claire dengan suara putus asa.

"Claire...Claire...Tolong..."

Mimpi apa yang Lino dapat sampe dia kayak gini?

"No...bangun, No..."

Claire kehabisan akal. Lino udah dia goyang-goyang, pukul, tampar, masih aja gak bangun-bangun. Gak mungkin 'kan dia sirem pake aer? Yang ada malah sakit lagi nih orang.

Akhirnya, dengan sekuat tenaga, Claire angkat badan Lino biar bisa duduk dan-

'Tunggu. Gue mau ngapain? Peluk Lino gitu?'

-Claire dalam dilema.

!

Lagi sibuk mikir, Lino langsung narik tangan Claire dan meluk cewek itu erat. "Claire..."

"Gue di sini..."

"Claire, tolongin gue..."

"Iya, gue ada di sini sekarang"

"Claire"

"No, lo udah bangun 'kan?"

Lino tidak menyahut. Claire menghela nafas pelan. Dia biarin Lino meluk dia, bahkan Claire balas pelukan Lino. "Karena lo lagi sakit, gue biarin" bisiknya.

.

...

.

To be continue...

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang