Chapter 22

125 27 3
                                    

Keesokannya, para perawat harus ngelus dada dan nahan marah tiap negur kamar Lino yang ramai oleh teman-teman Lino dan juga teman Claire yang ikut-ikut aja jenguk padahal udah disuruh Claire giliran aja biar gak rame.

"Gak seru kalo cuma gue sama Ben, gak ada yang bisa diliat" komen Haris sambil senyum-senyum genit ke Sarah yang diem aja responnya.

Ben juga ikut-ikut curi pandang ke si kembar. Gak tau sih dia naksirnya siapa, yang kakak apa yang adik, gak jelas.

Claire sama Chris yang bertugas buat jemput Haris sama Ben karena ada kerjaan lagi buat mereka cuma bisa senyum miris melihat lantai kamar Lino jadi tempat teman-teman mereka lasehan. Ide dari Haris pastinya. Ditambah banyak banget makanan yang ditata di tengah-tengah mereka yang bentuk formasi lingkaran kecil.

Lino udah pingsan duluan. Gak kuat sama bau makanan enak yang belum bisa dia makan di depan dia.

"Eh, si Joseph ganggu lo gak habis itu?" Tanya Haris tiba-tiba teringat akan si Joseph.

Lino yang tadi pingsan, langsung bangun lagi pas denger lagu itu. Yohanna menatap teman-temannya, kebingungan untuk menjawab bagaimana.

"Tapi kok dia rada aneh ya?" Gumam Sarah membuat semua orang menoleh padanya.

"Siapa yang aneh?" Tanya Cherly.

"Kita lagi bahas Joseph kan?" Tanya Sarah bingung.

"Dia mah emang aneh orangnya, cocok emang sama nih anak" sahut Claire menunjuk Lino dengan ujung matanya.

"Claire, lo dari kemaren belum natep mata gue lho..." kata Lino setengah merajuk setengah mengejek.

"Apanih? Apanih?" Goda Cherry langsung paham apa yang terjadi.

"Bacot doang dia mah" kata Claire menahan malu.

"Pantes duduknya gak deketan" sindir Haris yang melihat Claire duduk di samping kakaknya, di sofa yang berada di depan mereka semua.

"Udah. Si Joseph ngapain emang?" Tanya Claire mengubah topik. Semua mendesah kecewa, tapi juga penasaran dengan cerita Sarah.

"Kemaren kan Hanna nunggu gue di kelas sendirian, dia ketiduran kan. Terus, pas gue balik ke kelas, gue liat si Joseph duduk di depan Hanna, liatin dia, make acara ngehalangin sinar matahari pake tangan dia padahal di samping Hanna tuh ada gorden jendela. Jadi gue langsung tarik tuh gorden sampe Hanna kebangun dan Joseph kaget liat gue"

"Bentar. Gue mau ngakak dulu" jeda Claire tertawa puas. Lino juga ikut tertawa, tapi dikit-dikit meringis sakit, tapi nanti ketawa lagi.

Haris yang receh aja gak ketawa, nih dua orang kenapa malah ketawa kenceng banget? Seneng banget sama penderitaan Joseph kayaknya.

"Terus?" Tanya Cherry mulai mengabaikan dua sejoli yang ternyata lebih receh dari Haris itu.

"Ya gue tanya 'apa gunanya gorden coba? Sok romantis kayak drama Korea lo?'"

"BWAHAHAHAHA" barulah kali ini Haris ikut Lino dan Claire tertawa. Sarah sendiri yang baru sadar bahwa ceritanya tadi lucu ikut tertawa. Jadilah semua orang yang ada di ruangan itu ikut tertawa karena tawa Haris yang meledak dan juga menyadari kelucuan cerita Sarah tadi.

Mereka semua. Kecuali Yohanna yang mukanya merah karena malu. Dia gak tau cerita kemarin bagaimana. Dia cuma tau ada Joseph kemarin, terus pergi tanpa mengatakan apapun.

Is he like me?

....

Besoknya, kamar Lino kembali kedatangan tamu. Tidak lain tidak bukan adalah sepupunya yang paling manis, yaitu Felix. Cowok itu juga bawa dua temannya yang satu malaikat yang satu setan.

"Hai, kak" sapa Fahri sopan.

"Fahri, udah lama banget kita gak ketemu" sapa Lino balik ramah banget. Dia udah kenal Fahri, tentunya karena dia juga pernah main ke rumah Joseph dan bertemu Fahri di sana.

Terus, ternyata Fahri sekelas dengan Felix dan mereka langsung berteman. Emang kalo sama-sama gemesin bisa jadi temenan. Si Wisnu pengecualian (menurut Lino).

"Selamat juga lo" komentar Wisnu langsung.

"Ada lo, mau ngambil nyawa gue sekarang emang, malaikat kematian?"

"Ogah, suruh malaikat kematian yang lain aja. Gue gak mau ngotorin list gue" balas Wisnu kejam. Lino cuma bisa senyum, sambil ngelempar buah apel ke arah Wisnu. 

Sebenernya, Wisnu bukan benci atau gak hormat sama Lino. Dia cuma kurang suka aja sama orang yang bermuka dua, makanya dia gitu. Meskipun Lino gak ngelukain siapa, tapi tetep aja kalo punya sisi beda, ya bakal Wisnu cap sebagai orang muka dua. Beda cerita sama Joseph, Wisnu mah santai aja sama Joseph, hormat gak, tapi lebih sopan sih daripada ke Lino.

Itu juga yang jadi alasan dia gak suka sama Claire, karena tuh cewek dia pikir bego banget sampe bucin gitu ke Lino. Tapi Claire gak tau alasan ini, dia cuma tau Wisnu gak suka dia karena dia pacarnya Lino. Gak tau detailnya, gak peduli juga.

"Kak Joseph katanya mau besuk, boleh?" tanya Fahri setelah Felix melerai Wisnu dan Lino yang lempar-lemparan barang, persis pasangan suami-istri kalo lagi marahan, semua perabot rumah melayang.

"Kenapa gak? Kayaknya bentar lagi juga dia bakal tobat kayak gue" kata Lino santai. 

"Lo? Tobat? Berapa hari?" dan itu respon Wisnu. 

.

....

.

To be continue...

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang