Chapter 15

125 26 2
                                    

Dan, perang pun dimulai.

Dikatakan 'perang' pun terlalu berlebihan rasanya. Hanya sebuah candaan berlebihan dari seorang Joseph, seperti yang biasa para pembully lakukan.

'DIE YOU B*TCH'

Claire menatap tulisan besar menggunakan spidol permanen merah di mejanya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Hingga akhirnya dia tersenyum miris lalu berkata dengan nada penuh ancaman.

"Bocah"

Tapi, Claire tidak melakukan apapun. Dia hanya menutup tulisan itu dengan kertas karton. Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, dia hanya berkata. "Ada yang cat meja saya, pak. Masih basah"

Karena tidak mendapat respon sesuai yang dia inginkan, serangan Joseph meningkat.

Pagi ini, buku-buku Claire yang sengaja dia tinggal sudah tercerai berai dan berantakan di seluruh area kelas. Claire menghela nafas panjang dan melihat Joseph yang menanti reaksi di luar kelas.

"Kayaknya semalem ada tikus besar masuk" kata Claire santai dan meminta maaf pada teman sekelas sementara dia membereskan semuanya sendirian.

Awalnya.

Sampai Lino datang dan membuat kehebohan karena dia langsung membantu Claire. "Ini salah gue" bisiknya.

Claire menatap cowok itu kemudian menjatuhkan sapu di tangannya. "Yaudah, lo yang tanggung jawab" kata cewek itu santai dan pergi keluar kelas menemui Joseph.

"Gue udah nemu tikus nya kok" kata dia sengaja dengan suara keras sehingga semua mulai mendekat penasaran. Joseph mendengus, menunjuk Claire dengan penuh kesombongan.

"Ini baru permulaan"

"What a freak" komentar Claire melihat kepergian Joseph. Dia tidak tau saja semua sudah mulai merasa takut terhadapnya. Ternyata, bukan Lino yang memiliki kepribadian baik (bagi mereka) yang merupakan penguasa sekolah ini, bukan juga Joseph yang merupakan berandalan nomor 1 sekolah, melainkan Claire.

"Jangan cari masalah lebih dari ini" peringat Lino setelah membereskan kelas Claire.

Tidak terima, Claire menatap tajam Lino. "Siapa yang cari masalah sebenernya?"

"Claire"

"Semua jadi saksi, siapa yang mulai ini semua. Dan lo, yang juga saksi, bilang gue jangan cari masalah? Jadi lo mau gue apa? Diem?"

Setelah sekian lama perang antara keduanya mereda, kini perang dimulai lagi. Koridor depan kelas Claire semakin ramai oleh mereka yang khaus akan gosip sedangkan Claire masuk ke kelas, meninggalkan Lino yang merasa serba salah.

Dia ingin melindungi Claire, namun karena dia jugalah Claire menjadi seperti ini. Kenapa juga dia bisa masuk ke dalam dunia Joseph?

....

Kesabaran Claire habis setelah dua minggu dia menerima perlakuan tidak adil dari Joseph. Parahnya, tingkat perlakuan buruk Joseph padanya justru terus meningkat tiap harinya ketika Claire tidak terlalu peduli terhadapnya.

Siang ini, Joseph dengan sangat sengaja menumpahkan es teh milik Claire ke dalam mangkuk bakso favorit Claire.

"Ups, gue kira lo suka makan kayak gini" kata cowok itu penuh dengan rasa bangga.

Empat teman Claire sudah angkat tangan saat itu terjadi. Karena Claire paling tidak suka jika ada yang membuang-buang makanan seperti saat ini. Mereka hanya berharap keselamatan dunia akhirat Joseph setelah ini.

Claire bangun sambil membawa mangkuk bakso dicampur es teh ke tempat penjualnya. "Mang, saya minta maaf makanannya jadi gini"

"Gak apa-apa toh neng. Tapi neng gimana belum makan?"

"Saya mau jadi kanibal hari ini, mang" kata Claire sambil senyum tapi berefek buruk pada semua yang mendengar dan melihat.

Cewek itu berbalik, mendekati Joseph yang tampaknya sangat menantikan amarah Claire. Benar-benar kekanakan.

Dan, satu tinjuan penuh kekuatan didapatkan Joseph tepat di perutnya. Berefek dia merasakan perutnya sakit dan mual yang teramat sangat, bahkan sampai kepalanya terasa pusing.

"Gini keadaan orang kalo belum makan apapun seharian, apalagi kalo punya riwayat penyakit maag" kata Claire santai lalu berniat melayangkan satu tinju lagi.

"Claire!"

Ya namanya tipikal cerita novel, pasti pemeran utama bakal datang dan menghentikan semuanya.

Lino langsung narik tangan Claire biar cewek itu sembunyi di belakang Joseph yang masih kesakitan. "Lo mending ke UKS" saran Lino ke Joseph lalu menunduk untuk berbisik.

"Dan ini peringatan terakhir dari lo buat jangan ganggu Claire lagi"

"Hah! Pengecut kayak lo cuma bisa ngancem, gak ada takutnya gue" balas Joseph dan pergi ke UKS dibantu Haris dan Ben.

Lino berbalik untuk melihat keadaan Claire, tapi yang dia dapat justru sebuah tamparan keras dari cewek itu. "Gak usah ikut campur lo!"

"Lo harus tau batesan, Claire. Dia bukan lawan lo!" Balas Lino tidak peduli dengan pipinya yang terasa panas.

"Justru karena gue tau batesan makanya gue gak bales dia selama ini. Tapi ini udah kelewatan, gue gak bisa selamanya tenang ngadepin orang gila kayak dia"

"Claire, tapi lo cewek. Dia cowok, gimana-"

"Dan gue bisa jaga diri gue! Gue tau apa yang bisa dan gak bisa gue lakuin. Gak butuh bantuan dari lo!"

Claire pergi meninggalkan kantin diikuti empat temannya itu.

Dan, berkat itu, gosip di antara mereka yang udah padam itu kini muncul lagi.

.

....

.

To be continue...

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang