Chapter 11

137 27 1
                                    

"Kalian balikan?" Sambutan Chris ketika Claire baru masuk rumah. Adiknya itu menatap Chris tanpa minat lalu duduk di sampingnya.

"Lo gak lanjut kerja?"

"Gak usah ganti topik, deh" desak Chris tidak terima.

"Kepo banget sih jadi kakak"

"Eh, justru karena gue kakak lo makanya gue kepo"

Claire mendengus, tapi masih memberikan jawaban atas pertanyaan Chris tadi. "Baikan, bukan balikan"

"Ohh...tinggal nunggu waktu aja buat balikan"

"Lo kakak gue kok malah gabung ke tim Lino?"

"Halah, situ sendiri juga pastinya diem-diem masuk tim Lino" ejek Chris.

"Terserah deh terserah" kali ini, Claire mengalah saja. Dia sudah cukup pusing setelah percakapannya dengan Lino tadi.

Chris menoleh ketika mendengar suara tutup botol jus mangga kesukaannya terdengar dari samping. Dan memang benar, Claire sedang minum jus mangga favoritnya itu.

"Lo cuma beli satu?"

"...gue kira lo keluar lagi" kata Claire kemudian pergi meninggalkan Chris yang tengah mengumpat.

Kata siapa Claire akan mengalah dengan mudah?

.

Lino melihat mobil mamanya terparkir di depan pagar rumah mereka. Mama Claire pasti memberikan kabar Lino sakit ke mamanya.

"Lino" panggil mamanya yang menunggu sejak tadi di dapur. Lebih tepatnya, menyiapkan makanan di dapur.

Lino mendekati mamanya tersebut. "Gimana kamu? Udah mendingan?" Tanya beliau sambil memegang kedua pipi Lino yang masih terasa hangat.

"Hmmm...."

"Kamu istirahat aja lagi, nanti mama bangunin waktu jam makan siang"

"Mama gak pergi?"

"...Claire telpon mama, minta buat jaga kamu. Mana mungkin mama pergi kalo gitu? Kamu, kalo ada apa-apa, bilang aja ke mama harusnya, jangan kamu pendam sendiri"

Lino melihat raut lelah di wajah mamanya dan teringat lagi akan kata-kata Claire. Mereka semua tulus peduli padanya, kenapa dia merasa mereka terpaksa melakukannya.

"Lino?" Panik mamanya melihat airmata jatuh di mata Lino.

"Ma..." Lino hanya mengatakan itu, kemudian dia menyembunyikan dirinya di pelukan hangat mamanya.

"Tumben kamu manja gini" komentar mamanya namun menerima pelukan itu dengan senang hati. Sudah lama anaknya tidak berbuat seperti ini, kalau tidak salah, terakhir dia begini adalah ketika dia mengatakan dia putus dengan Claire. Saat itu, Lino sama sekali tidak bersemangat dan nafsu makannya berkurang.

Ketika ditanya alasan mereka putus, Lino hanya berkata bahwa dia yang mengakhiri hubungan. Tapi raut wajah sedihnya menunjukkan dia tidak ingin perpisahan itu terjadi.

Jika masih sayang, kenapa mereka bisa putus?

Namun dia tidak bertanya apapun kala itu dan membiarkan waktu yang menjawab. Lagipula, hal ini merupakan satu proses mereka menjadi lebih dewasa.

"Kalo kamu udah nginep di rumah Claire, apa itu artinya kamu sama Claire udah balikan?"

"Baikan" ralat Lino.

"Oh...udah official ex ya?"

"Mama tau dari mana kalimat itu?" Kata Lino tersenyum tipis dan melepas pelukan mereka.

"Mama 'kan gaul"

"Oh ya?"

Lino memejamkan mata ketika mamanya memberikan ciuman di kedua pipinya. "It's gonna be okay, son"

"Ma"

"Ya?"

"Kalo aku bilang aku mau balikan sama Claire, apa pendapat mama?"

"Ya bagus, dong. Claire 'kan mantu idaman mama"

Lino tertawa mendengarnya. "Kalo gitu, tunggu ya ma. Lino bakal ngajak balikan Claire"

"Gak langsung aja tadi minta balikan?"

"Ma, kami baru aja baikan, masa iya langsung ngajak balikan?"

"Ya bisa aja. Kamu 'kan random orangnya"

"Mom, I'm your son"

"Jujur aja sama mama. Tadi kamu pasti ngajak balikan 'kan?" Lino terdiam. Karena itu setengah kenyataannya.

"Tapi Claire pasti nolak" tambah mamanya tersenyum puas melihat raut kesal Lino. Pasti tebakannya ini benar.

.

...

.

To be continue...

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang