Chapter 1

495 46 0
                                    

六月の嘘 目の前の本当 セピアにしまいこむ
寄り添うとか 温もりとか わからなくなってた

"Kebohongan bulan Juni dan kebenaran di depanku memudar menjadi sepia
Aku sudah tak tahu lagi dengan dekapan dan juga kehangatan"

-Rain by SID-

.

.

.

Gerakan tangan Claire terhenti ketika mendengarkan lantunan lagu lama yang dia ketahui dari salah satu anime berjudul 'Fullmetal Alchemist Brotherhood'. Dulu, dia tidak terlalu memperdulikan lirik atau arti dari lagu tersebut. Tapi, setelah kejadian di bulan Juni kemarin, tiba-tiba dia teringat akan sebuah lagu yang memiliki gambaran yang hampir sama dengan yang dialaminya.

Sekarang sudah bulan oktober. Empat bulan telah berlalu. Tapi dia masih belum bisa melupakannya.

Terlalu banyak kenangan untuk dilupakan. Dan Claire sendiri sudah lelah dengan usahanya melupakan kenangan itu.

Claire menatap sketsa buatannya dan tersenyum pahit.

'Rasanya, gue pengen nangis'

Suara rintik hujan pelan-pelan terdengar. Cewek berumur 15 tahun itu menatap keluar cafè tempat dia biasa menghabiskan waktu sepulang sekolah sendirian dengan buku sketsanya, dan hujan memang perlahan turun membasahi bumi.

Anehnya, pikirannya yang ingin menangis tadi hilang begitu saja saat melihat hujan di luar sana.

"Biarlah hujan yang menggantikanku untuk menangis" gumamnya kemudian memejamkan mata sejenak, menikmati suara rintik hujan di luar sana sambil membiarkan kenangan lama kembali berputar di benaknya.

.

"Hujan" kata cowok kelas 9 yang baru aja gabung jadi anggota ekskul perpustakaan. Dia yang biasanya terlihat di ruang ekskul basket itu terlihat aneh berada di perpustakaan penuh buku.

"Ya, saya bisa lihat di luar sedang hujan" balas Claire yang tadi fokus menulis catatan peminjaman dan pengembalian buku hari ini yang merupakan tugas piketnya sebagai anggota ekskul perpustakaan.

Cowok itu tidak mengatakan apapun lagi. Dia hanya mengambil duduk di samping Claire dan membuka buku contoh soal-soal UN. Claire kira, dia sudah fokus dengan soal-soal di hadapannya, hingga cowok itu memberikan sebuah pertanyaan yang membuat Claire ketakutan.

"Menurut lo, gimana rasanya jatuh tiba-tiba?"

Claire melirik cowok itu. Tatapannya yang menatap hujan di luar sana mengingatkan Claire saat dia pertama kali melihatnya.

Cowok itu adalah salah satu teman Chris, kakak Claire yang lebih tua tiga tahun darinya. Jika tidak salah, saat itu juga sedang hujan deras dan Chris berteriak pada Claire untuk mengambilkan handuk dan baju ganti sementara Chris membawa cowok itu ke kamar mandi tamu.

Saat itu, penampilannya sungguh berantakan. Tapi bukan itu yang membuat Claire takut. Tatapan kosongnya yang seolah tidak ingin hidup lagi membuat Claire ketakutan dan tidak berani mendekatinya sementara Chris tampak berusaha kuat mengembalikan kehidupan di kedua mata itu.

'Benar-benar sebuah kesan pertama' batin Claire kemudian membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan cowok di sampingnya itu.

"Saya tidak tahu. Jika dari pengalaman, kita tidak menyadari saat jatuh, semuanya hitam, dan akhirnya sudah di bawah. Membuktikan teori kecepatan cahaya yang tidak bisa ditaklukan oleh manusia"

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang