Chapter 12

135 26 0
                                    

Yohanna, Sarah, Cherry, Cherly, dan semua yang menghabiskan penat mereka di kantin menyaksikan sebuah pemandangan langka. Yaitu begitu tenangnya Lino dan Claire yang biasanya udah siap sedia pistol dan meriam padahal baru liat orangnya dari ujung kantin, kini malah lewat aja tanpa bilang apapun.

"Kalian balikan?"

Pertanyaan itu lagi yang Claire dapat. "Baikan" ralatnya menyantap sisa kuah bakso dengan khidmat.

"Jadi...putus?" Tanya Sarah memastikan.

Claire mengangguk. "Dengan baik-baik" katanya dan tampak puas dapat menghabiskan bakso favoritnya tanpa beban. Biasanya, nafsu makan dia hilang ketika ada Lino, yang ada nafsu ingin membunuh Lino saat itu juga. Tapi sekarang, Claire sudah tidak peduli lagi. Semua pertanyaan dia sudah terjawab, dan dia sudah mengutarakan semua pikirannya ke Lino.

Mereka benar-benar sudah putus dengan baik.

"Tapi Claire..." Cherly melihat sekitar mereka yang beberapa diam-diam atau terang-terangan memperhatikan mereka sambil berbisik-bisik. "Kok gue ngerasa gak enak ya?"

"Salah makan lo?" Tanya Claire serius.

"Bukan itu. Kalian emang gak ngerasa kita diperhatiin?" Cherry yang juga menyadari ada yang aneh membantu saudara kembarnya menjelaskan.

Yohanna dan Sarah ikut memperhatikan sekitar dan memang ada yang janggal saat ini. Claire hanya memandang sekilas sekelilingnya kemudian berdiri.

"Claire?" Panggil empat temannya takut melihat ekspresi serius Claire saat ini.

"Bodo ah. Balik ke kelas aja, yuk" katanya meninggalkan kantin dengan santai.

.

Tidak perlu mencari apa yang sedang terjadi, karena sekarang Claire baru saja mengetahuinya dari teman sekelasnya.

"Claire, bener katanya lo jadi pelakor?"

Pensil yang ada di tangannya langsung patah begitu saja di tangannya. Yohanna sama Sarah langsung menahan Claire yang akan mengamuk sedangkan Cherry dan Cherly mewakili dia untuk bertanya.

"Maksud lo apa ngomong gitu?"

Teman sekelas mereka yang baru saja bertanya itu tampak ketakutan. Dia menatap Claire yang sudah siap melabrak dia lalu memberanikan diri untuk menjelaskan.

"Ya enggak. Kabarnya, kak Mina sama kak Lino putus gara-gara lo. Mereka bilang lo sengaja gitu buat cari perhatian Lino" jelasnya.

"SAY WHAT?!" Histeris Claire. Jika saja mereka semua tau apa yang terjadi antara dia dengan Lino, maka mereka pasti akan berkata Mina yang menjadi orang ketiga di sini.

"Te-terus, ada yang liat kemarin lo bawa Lino pulang ke rumah lo, terus besoknya kalian ke sekolah pagi-pagi buat ambil motor Lino"

Claire melepaskan diri dari Yohanna dan Sarah. Dia mendekati teman sekelasnya, dan dengan nada dingin bertanya.

"Boleh gue tau asal lo denger cerita ini?"

.

"NO! EMERGENCY!" Teriak Haris seperti orang kesetanan memasuki kelas Lino dan menghampiri temannya yang sibuk melamun.

"Apaan sih lo? Lagi enak-enak pose ganteng juga"

"Ini lebih penting. CLAIRE-"

"Kenapa dia? Ada yang ganggu dia?"

"Err...dia yang ngelabrak sih"

"Itu lebih gawat, dodol!" Sahut Ben yang baru datang menyimak dan berlari menyusul Lino yang sudah berlari duluan menuju suatu kelas tempat di mana Claire seorang diri berhadapan dengan tiga teman Mina di kelas mereka.

"Gue tanya sekali lagi, apa maksud lo ngasih hoax gitu?" Tanya Claire dengan kedua tangan di depan dada dia. Empat temannya di belakangnya sudah siap sedia menahannya jika dia mengamuk nanti.

Milla menyikut Mayang, sedangkan temannya itu sendiri juga takut melihat Claire saat ini. Selama ini, tidak ada yang berani melawan Claire meskipun dia baru kelas sepuluh. Selain karena kakaknya merupakan seorang yang disegani, tapi dia sendiri juga termasuk orang yang disegani di sekolah ini.

Hanya Wendy yang tampak tidak takut. Mungkin dia yang menyebarkan semua ini. Ketika melihat Lino datang, dia semakin berani.

"Oh? Lo marah? Berarti omongan gue bener, dong"

"BULLSHIT!" Amuk Claire. "Lo kalo gak tau apa-apa gak usah komen, deh"

Claire maju, namun Yohanna dan Sarah langsung menahan dua tangannya. "Claire" peringat mereka.

Claire mendengus. Dia kembali tenang dan baru menyadari kehadiran Lino di pintu kelas. "Lo, sini!" Perintahnya.

Lino tertawa kecil dan menuruti perintah Claire tanpa protes.

"Sama lo berdua juga!" Kata Claire menunjuk Haris dan Ben.

Ketika tiga cowok itu sudah ada di sampingnya, Claire menunjuk Haris dan Ben.

"Lo tau 'kan siapa kakak gue dan ada hubungan apa mereka berdua sama kakak gue?" Tanya Claire penuh emosi. "Jadi, gak aneh kalo gue kenal dan deket sama Lino. Ngerti, lo?!" Tambahnya menyempatkan diri mendorong Wendy hingga terjatuh.

Ketika semuanya panik, Mina datang dan membantu Claire menjelaskan semuanya.

"Memang bener gue sama Lino putus. Tapi bukan Claire alesannya"

"Na, kok lo bela Claire?" Tanya Mayang tidak terima.

Mina melihat Lino dan Claire yang masih emosi. "Gue gak bela siapa-siapa, emang gitu kenyataannya"

"Claire-"

"OH, SHUT THE HELL UP!"

Teriakan Claire barusan mengakhiri keributan siang itu dengan berakhir Claire dipanggil di guru BK.

"Lo kenapa emosian gini?" Tanya Lino ketika mereka selesai diberi wejangan oleh guru BK. Claire memandang sinis Lino.

"Thanks to you"

.

...

.

To be continue...

[✓] Lee Know | Ex (Extended ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang