Chapter 9

932 155 29
                                    

" Em, [ Name ].. aku tak suka noda noda di bajumu" kata Luther lalu menunjuk darah darah di bajuku.

" Trus aku harus kembali ke akademi?" tanya ku.

" Mungkin kau bisa memakai baju Dolores" kata Five.

" What?" tanya ku.

" Korek kupingmu" kata Five lalu melemparkan baju untukku.

" Thanks" aku segera berganti di kamar mandi.

" Thanks" aku segera berganti di kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Name ] Clothing

Aku kembali menemui Luther dan Five.

" Ayo [ Name ], kau ikut aku ke akademi" kata Five.

Aku segera mengambil tas selempang ku lalu mengikuti Five ke akademi.

" Untuk apa kau membawa baju baju untuk Dolores?" tanya ku.

" Dolores butuh berganti" kata Five.

Aku mengangguk memaklumi nya. Sesampainya di akademi aku berjalan menuju kamarku ingin meletakkan tasku.

" Oh, gosh.." kataku sambil menunjuk jejak darah dari arah kamar mandi ke kamar Klaus.

Five mengetuk pintu kamar Klaus yang terbuka.

" Kau tak apa apa?" tanya Five.

" Ya, hanya malam yang panjang" kata Klaus.

" Lebih dari sekali, kelihatannya" kata Five.

" Ya." Jawab Klaus

" Eum, [Name]. Kau balik dulu ke kamarmu" kata Five.

Aku berjalan menuju kamar, meletakkan tasku dan merebahkan diriku di ranjang. Hanya diam menatap langit langit kamar. Aku merasa lapar, aku pun menuju dapur namun tak menemukan roti satu pun. Aku hendak mencari ibu untuk dibuatkan bubur atau apalah. Aku pergi ke tempat biasanya ibu menjahit. Aku melihat ibu yang diam tak bergerak sedang di perbaiki oleh Pogo.

" Ibu?" tanyaku.

" Ibumu sedang di perbaiki nak" kata Pogo.

" Siapa yang melakukan ini?" tanya ku.

" Ibumu di temukan dalam keadaan seperti ini setelah penyerangan akademi" kata Pogo.

" [ Name ].. Jangan khawatir, Pogo akan memperbaiki ibu" kata Luther. Luther dan aku pergi ke kamar Five.

Terdengar Five sedang berbicara dan menulis rumus rumus di dinding kamarnya

" Kau berbicara dengan siapa?" tanya Luther.

" Dolores pastinya" jawabku.

" Dan apa semua ini?" tanya Luther.

" Mungkin peluang matematika" kata Five.

" Peluang apa?" tanya Luther.

" Kematian siapa yang selamatkan dunia. Sudah kujadikan empat" kata Five sambil menulis.

𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟖 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang