Chapter 8

613 105 0
                                    

Saat aku bangun kembali aku tak bisa melihat apa apa. Mataku tertutup, tapi aku merasa seperti diikat di sebuah tiang.

Aku hanya mendengar suara 2 orang yang sedang berkelahi dan aku tak tau siapa itu. Aku merasa sangat ketakutan. Sampai sampai salah satu orang itu membuka penutup mataku.

" Five!" teriakku.

" Shtt" kata Five sambil melepaskan ikatanku dari tiang lalu memelukku.

" Five, dibelakangmu!" teriakku sambil menunjuk Lila yang hendak menyerang Five dari belakang.

Five segera melawan Lila lalu menyengkat Lila hingga Lila jatuh. Leher Lila di injak oleh Five.

" Tutup matamu kalau kau tak kuat melihatnya [Name]" teriak Five

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tutup matamu kalau kau tak kuat melihatnya [Name]" teriak Five.

Note : Oke, ceritanya [Name] ini tuh terlalu baik. Jadi Lila musuhnya ato anggep aja yang udah menyakitin [Name]. [Name] itu gak pernah tega nyakitin orang sekali pun musuhnya. Gitu lah..

Namun aku tak menutup mataku sama sekali.

" Five, jangan lakukan itu. Dia bisa meninggal" kataku.

" Dia musuh kita [Name]" kata Five.

" Kau lebih hebat dari dugaanku Five" kata Lila pada Five.

" Dan kau sangat biasa" kata Five sambil lebih keras menginjak Lila.

" Five, ada orang lagi selain kita disini" kataku.

" Aku sudah tau. Kau bisa keluar sekarang" kata Five.

Lalu Handler keluar dari belakangku. Reflek aku langsung berlari ke belakang Five.

" Bagus, Kau mengetahuinya" kata Handler lalu berjalan mendekat ke arah kami.

" Well, tidak sesulit itu untuk mengetahuinya. Dia berkelahi seperti kalian, antek Commission." Kata Five sambil terus menginjak leher Lila.

" Tidak masalah, kita disini. Bersama lagi. Oh ya, aku harus bertanya apakah kau merindukanku, bocah tengik?" tanya Handler sambil tertawa.

" Jangan panggil saudara ku seperti itu" kataku.

" Ingat, suatu saat aku akan menangkapmu kembali, bahkan membunuhmu" kata Handler.

" Kalau bisa coba saja. Dia banyak melindungi. Terutama aku" kata Five lalu menginjak Lila lebih keras lagi.

Lila meronta ronta.

" Ini balasanku untuk perlakuanmu pada adikku. Kau memotong rambutnya, membiusnya, dan mengikatnya sangat kencang" kata Five.

" Instingmu bagus." Kata Handler.

" Kau tahu, menaruhnya di RSJ ( Rumah sakit jiwa ) memanfaatkan saudaraku yang bodoh ( Diego ). Itu cerdas." Kata Five.

" Ya, tapi buah tak jatuh jauh dari pohonnya." Kata Handler.

𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟖 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang