Pintu Lift tertutup. Aku melihat wajah Luther yang tegang.
" Ada masalah apa kak?" tanya ku.
Tapi Luther tetap tegang seperti menahan sesuatu sampai sampai keluarlah bau tak sedap dari bokong Luther. Dan sialnya lagi aku berada di belakang Luther.
[ Name ] Gak keliatan ya.. Di belakang Luther.
" Hoek" keluhku.
Five segera menarikku untuk menjauh dari belakang Luther.
" Astaga Luther" keluh Five.
" Maaf, aku gugup." Kata Luther.
Lift berbunyi dan pintu terbuka. Aku segera keluar dari lift dilanjutkan yang lain.
" Menjijikkan. Rasanya seperti tercekik" keluh Allison.
" Baiklah, saat ayah tiba, aku yang berbicara." Kata Five.
" Aku punya beberapa pertanyaan untuknya" kata Diego.
" Ya tapi Jangan menakutinya. Dia bisa bantu hentikan kiamat dan membawa kita pulang" kata Five.
" Tidak Five, kita harus cari tau alasan kenapa ayah ingin membunuh presiden" kata Diego.
" Fokus saja untuk pulang. Waktu kita hidup bukan di tahun ini" kataku.
" Dan ini masalah hidup dan mati, bodoh" kata Five pada Diego.
" Baiklah, mungkin kita harus bergantian bicara, Okay?" Kata Vanya.
Kami duduk di meja makan yang sudah disediakan.
" Gini, siapa pun yang pegang cangkakng keong ini bisa bicara." Kata Vanya.
" Vanya, kita tak punya waktu untuk berdebat" kata Five.
" Coba aku yang pimpin. Aku pembicara publik yang lebih baik dari kalian" kata Allison sambil mengambil cangkang keong tersebut.
" Baik, putri kesayangan ayah." Kata Diego.
" Cemburu, Number two?" tanya Allison.
" Bukankah [Name] lebih disayang ayah?" tanya Klaus.
" Tidak, [Name] lebih disayang ibu" kata Luther.
" Lebih tepatnya [Name] lebih disayang kakak kakaknya dan Diego lebih disayang ibu" kata Allison.
" Tunggu, kenapa kita jadi mempermasalahkan siapa yang lebih disayang?" tanya ku.
" Sudah sudah, diam number eight" kata Luther.
Nyesek lagi ya disuruh diem. Btw kalo kata kata di bold ini berarti author yang komen ya.
" Hei, kita sudah tak ada nomor nomor lagi. Tak ada omong kosong lagi. Kita team zero." kata Diego.
" Ah, diego.. kau tak pegang cangkang kerangnya. Kau tak berhak berbicara" kata Luther.
Diego terseyum lalu mengambil kerang itu dari tangan Allison dan melemparnya hingga pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟖 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞
Fanfiction[Menunggu The Umbrella Academy Season 3] ※ TUA X reader (by palmer.ensley) Kisah seorang adik perempuan yang sangat disayang oleh kakak kakaknya. Adik perempuan ini bernama [ Name ] Hargreeves. Anak yang suka membaca buku dan membantu orang. Anak y...