Chapter 10

934 148 4
                                    

Mobil kami berhenti di sebuah jalan yang sepi.

" Kita sudah sampai?" tanyaku.

Five menghela napas pelan lalu melepaskan sabuk pengamannya.

" Asal kalian tau, aku tak pernah menikmatinya" kata Five.

" Menikmati apa?" tanya ku.

" Membunuh, maksudku aku ahli dalam pekerjaanku dan aku bangga akan hal itu. Tapi tak pernah menyenangkan. Bertahun tahun sendirian Kesepian hanya bisa melakukan hal lucu di pikiran" kata Five.

" Ya.. kau pergi cukup lama. Aku hanya menghabiskan empat tahun di bulan, tapi itu sudah cukup" kata Luther.

" Kesepian yang menghancurkanmu Five" kataku pada Five.

" Hey, kau menangis?" tanyaku pada Five.

Five langsung menghapus air mata nya yang sedikit menetes.

" Tak apa menangis,terkadang kita harus mengeluarkan semua tangisan kita supaya kita lega"kataku.

" Terima kasih saranmu adik kecilku" kata Five lalu mengacak acak rambutku.

" Menurutmu mereka akan percaya?" tanya Luther pada Five.

" Yang ku tahu adalah mereka putus asa. Seperti polisi yang kehilangan senjata. Jika commission tau, mereka dalam masalah besar. Belum lagi mereka harus terjebak di sini hingga mendapat kopernya" jawab Five.

" Aku harus mempercayainya" kata Luther

" Em?" tanya Five.

" Jika mereka mendekatimu" kata Luther.

" Oke luther. Tapi kau harus berhati hati maksudku aku.. aku sudah lama hidup, tapi kau masih muda masih ada masa depan yang menunggumu. Jangan sia sia kan. Terutama kau [ Name ], kau masih sangat muda dan kau akan selalu menjadi adik kecilku" kata Five.

" Lebih tepatnya... Cucu mu" kataku.

Five hanya menggelengkan kepalanya.

" Bolehkah aku bertanya satu hal?" tanya ku.

" Dia" kata Luther terpotong

" Diamlah.. aku tau jawaban mu" kataku.

" Apa?" tanya Five.

" Siapa yang akan kalian temui?" tanya ku polos.

" Hazel dan Chacha, oleh sebab itu kau harus selalu ada di samping Luther." Kata Five.

" Oh" jawabku pendek.

Kami diam sesaat sampai sampai ada mobil dari arah yang berlawanan.

" Ini dia.." kata Five.

Luther dan Five turun dilanjutkan aku.

" Luther, jaga [Name]!" kata Five.

" Aku tau" jawab Luther lalu merangkulku.

" Jika keadaan berbalik bantu aku dan katakan maafku untuk Dolores" kata Five.

Hazel dan chacha ke luar dari mobil menggunakan topeng mereka.

" Kenapa mereka harus memakai topeng mereka?" tanyaku.

" Tak tau.." jawab Luther yang masih merangkulku.

Five menghampiri Hazel dan Chacha. Setelah Five berbicara sesuatu Hazel dan Chacha melepas topeng mereka dan melemparnya.

Mereka berbicara agak lama.

" Apa yang mereka bicarakan?" tanya Luther.

" Tak tau" jawab ku.

Tiba tiba Chacha mengeluarkan pistolnya. Luther agak bergerak sedikit takut taku Chacha menembak Five. Mereka kembali berbicara agak lama baru Five kembali menghampiri kami sementara Chacha menelpon seseorang.

𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟖 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang