Chapter 14

838 126 42
                                    

FIVE POV

" Astaga, Luther" kataku lalu menggendong [Name] ke dalam mobil dan duduk di belakang tempat Diego memangku [Name] tadi.

Hal yang sama juga ku lakukan yaitu memangku [Name] dilanjutkan Luther yang menggendong Allison masuk dan duduk di sampingku. Klaus duduk di samping Diego yang sedang mengendarai mobil menuju akademi.

Sesampainya di akademi Luther dan Klaus segera menggendong Allison masuk, Diego membantu membukakan pintu sementara aku berjalan di belakang sambil menggendong [Name].

Ibu menyuruhku untuk membaringkan [Name] di samping Allison. Aku membaringkan [Name] di ranjang samping Allison, lalu berganti melihat Allison.

" Laringnya terluka sangat parah" kata ibu.

" Memang [Name] tak berguna" kata Luther.

" Tapi untungnya pendarahannya sudah mulai berhenti" kata ibu.

" Dan itu berkat [Name]" kata Diego.

" Salah satu dari kalian harus donor darah" kata ibu.

" Aku saja" kata kami semua serentak.

" Aku akan mendonorkannya" kata Luther.

" Aku khawatir tak bisa nak, darahmu lebih cocok denganku" kata Pogo.

" Hei, jangan khawatir aku bisa mengatasinya. Aku suka jarum" kata Klaus sambil memberikan lengannya.

" Master Klaus, darahmu, eum maaf, terlalu terkontaminasi" kata Pogo.

" Minggir." Kata Diego lalu mendekat ke ibu untuk mendonorkan darahnya.

" Akan aku donorkan" kata Diego.

Tapi baru saja ibu mengeluarkan jarum Diego langsung pingsan.

" Apa yang harus kita lakukan?" tanya Klaus.

" Darah [Name], darahnya tak terkontaminasi dan cocok dengan Allison" kata Luther.

" Kau gila Luther! Dia sudah rela menghabiskan tenaganya hanya untuk mengobati Allison dan saat dia beristirahat kau masih ingin mengambil darahnya" kataku.

" Tahan Diego" kata Pogo. Ibu lalu mengambil darah Diego.

" Five.. bawa [Name] ke kamarnya" kata ibu.

Aku segera mengangkat [Name] ke kamarnya dan meletakkannya sofanya.

Yap aku perlu membereskan buku buku yang berserakan di atas ranjangnya baru setelah itu meletakkan [Name] ke ranjangnya.

Aku mencium keningnya pelan lalu meninggalkannya.

FIVE POV END

[Name] POV

Paginya aku terbangun dan pikiranku langsung tertuju pada Allison.

" Kak! Kak!" panggilku dan langsung berlari menuju seluruh ruangan di akademi. Aku menemukan Allison terbaring tak berdaya dikelilingi Luther, ibu dan Pogo.

Aku sangat merasa bersalah karena tak bisa mengobati Allison malam itu. Aku juga mulai takut dengan Luther setelah ia memarahiku. Luther, Pogo dan ibu melihat ke arahku yang menyender di pintu.

" Maafkan aku" kataku lalu pergi.

AUTHOR

Oh ya jadi ini tuh si [Name] itu kayak pertama kalinya bener bener dimarahin sama Luther. Dia kan anak terakhir ya, jadi selalu disayang kalau dimarahin itu paling suruh diem atau di diemin sama kakak kakaknya. Si Luther tuh saking sayang nya sama Allison sampe bentak si [Name] dan buat name jadi takut semacem trauma gitu lah.

𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟖 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang