Anya. Gadis kecil itu hanya duduk memperhatikan teman-temannya yang lain yang tengah bermain. Ia tak ingin ikut main, ia hanya sedang merindukan Ayah Bunda yang kadang tak ada waktu untuknya.
Sudah dua minggu ini keadaan tak ada yang berubah sedikitpun. (Namakamu) dan Iqbaal sama-sama sibuk. Itu membuat Anya kadang lebih sering dititipkan dirumah Nadien.
"Anya! Ayo main!" Pekik Jesslyn bersama Aqila yang tengah bermain Ayunan. Anya hanya menoleh lalu menggeleng.
Bel pulang berbunyi. Seperti biasa anak-anak berhamburan dari kelas. Anya memperhatikan gerbang yang dipenuhi orangtua teman-temannya, tapi dari semua itu Bunda ataupun Ayah masih tak ada. Anya terduduk diAyunan, ia tak berani keluar gerbang atas nasihat sang Bunda.
Selama menunggu dijemput, Anya memperhatikan satu anak laki-laki yang langsung digendong Ayahnya setelah keluar dari gerbang, juga mendapat ciuman dari ibunya. Anya Rindu... Ayah, Bunda.
"Anya!" Anya bangkit saat ada yang memanggil namanya. Uncle Danis berdiri didepan gerbang sambil melambaikan tangan padanya. Ia segera menghampiri pria itu.
"Bunda mana?" Tanya Anya.
"Bunda sama Ayah, sibuk. Anya pulang sama Uncle aja ya, nanti Uncle beliin ice krim," Ucap Danis
Anya tak menjawab, anak itu malah menunduk dengan wajah murung. Jika bisa, ia ingin menghapuskan kata 'sibuk' didunia ini.
"Hey.. Kok putri Anya murung, nanti hujan lho," Kata Danis lirih seraya menunduk menyamakan tingginya dengan Anya.
Danis sedikit kaget saat Anya meneteskan airmata nya dan terisak pilu, Anak itu pasti sangat menahan kerinduan dan kekesalannnya. Danis harus bisa, menjadi tempat untuk Anya mengadu.
Membawa Anya kepelukannya, Danis ikut merasakan sakit, harusnya anak sekecil Anya tak merasakan ini, (Namakamu) dan Iqbaal sama-sama mematahkan hati Putrinya untuk yang pertama kali.
***
(Namakamu) memijat kepalanya yang terasa berat, ia sudah meminta tolong Danis untuk menjemput Anya disekolah. Mendekati sidang skripsi nya (Namakamu) jadi tidak punya waktu untuk bersama (Namakamu), Iqbaal juga tampaknya dipusingkan dengan perusahaannya yang sedang diambang kejayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐮𝐫 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞𝐬 [END]
أدب الهواة"Kamu lebih pilih aku atau sahabatmu? " Siapa yang akan Iqbaal pilih? Yuk Baca