(Namakamu) terdiam dihalte menunggu angkutan umum agar ia bisa cepat pulang. (Namakamu) mendesah lesu menatap belanjaannya terlihat banyak tapi tak ada Iqbaal yang membantunya.
(Namakamu) menghentikan lamunannya saat seseorang menyenggol salah satu tas belanja ya hingga sedikit berserakan ditrotoar
"Sorri sorri mba, saya nggak sengaja" kata orang yang tak sengaja menyenggol seraya membereskan belanjaan (Namakamu) ke dalam tas kembali
"Iya gapapa mas" ucap (Namakamu) sambil ikut membereskan belanjaan nya sendiri
"Loh, (Namakamu)?"
(Namakamu) mendelik saat baru sadar siapa orang yang telah membuat barang belanjaannya berserakan
"kampret! Gue pikir siapa"
"emang lo pikir siapa? Superman? Diindonesia cuma punya gundala"
"becandaan lo kek kerupuk jengkol!"
"Alot ye?"
"garing onta!"
Pria itu terkekeh mendengar nada bicara (Namakamu) yang selalu ngegas
"kerupuk jengkol dirumah gue alot semua"
"gak nanya."
Lagi, lagi pria ber wajah blasteran Arab itu terkekeh entah apa yang lucu tapi menurutnya melihat wajah (Namakamu) yang tengah memberenggut itu lucu, membuatnya gemas
"gue tebak ni ye"
"gak usah. Lo pasti mau bilang 'laki lo kemana? Nggak bisa jemput lagi ya, ayo gue antar pulang' kwek!"
"dih. Ge'er lo kurma benyek. Gue kan ga bawa motor ga mungkin gue nawarin lo tumpangan"
(Namakamu) manatap Aron menyelidik. "kemana motor lo? Ditarik lising?"
"sembarang lo, gini-gini gue ta'at bayar pajak"
"Brisik lo"
"astaga, lo PMS tiap bulan apa tiap hari sih, maraj-marah mulu perasaan kalo sama gue, nggak kasian apa sama psikis gue"
"bodoamat. Pusing gue ngomong sama lo"
Aron terlihat merogoh sesuatu dari sakunya dan menyodorkannya pada (Namakamu)
Panadol?
"apaan nih?"
"tadi katanya pusing"
(Namakamu) menekuk wajahnya. Bodoh sekali temannya ini. (Namakamu) jadi ingin menangis karena kesal
"Huaaa!! "
"Eh eh ucup, eh maksud gue cup cup, kok lo jadi nangis sih (Nam), ini tempat umum tar disangka gue ngapa-ngapain lo lagi"
"Diam lo!"
"aduh! Sue bener gue. Udah dong nanti orang salah paham-- eh"
Prftttt!
Aron terkesiap saat (Namakamu) membersihkan ingusnya menggunakan kaos yang ia pakai
"iuh. Jorok lo ah"
"lebih jorokan juga otak lo"
Sial.
***
"Aron?"
"hm"
"nama lo kok kayak keremes daging sapi?"
"itu Abon bego! Ngelawak kok nggak lucu!"
(Namakamu) hampir saja menyemburkan tawanya jika tidak melihat wajah Aron yang masih ditekuk plus kusut setelah ia mengotori baju pria itu dengan ingusnya.
"anterin gue pulang yuk" pinta (Namakamu) sudah merasa bosan terduduk dikursi panjang Halte yang mulai sepi dan hanya bisa melihat wajah memberenggut teman sefakultasnya itu
"males. Mending gue nganterin penumpang Ojol aja, dapet duit plus ga berisik kayak lo"
Dahi (Namakamu) mengkerut. Ia seperti pernah mengatakan hal itu sebelumnya namun dalam artian terbalik dari kalimat Aron. Oh! Atau jangan-jangan pria ini mau balas dendam karna waktu itu.
"lo beneran mau jadi Ojol?"
"menurut lo?!"
"ya bagus sih, tampang lo cocok"
Aron mendelik menatap tidak suka pada (Namakamu) yang masih menatap kearah jalanan tenang seolah tidak ada bahaya yang akan mengintainya padahal alarm permusuhan sudah berbunyi didalam diri Aron mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐮𝐫 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞𝐬 [END]
Fiksi Penggemar"Kamu lebih pilih aku atau sahabatmu? " Siapa yang akan Iqbaal pilih? Yuk Baca