(Namakamu) termenung mendengar raungan tangis sang Putri. Tidakkah ada yang lebih menyakitkan saat hatiku sakit tapi putriku lebih sakit?
Mendorong Iqbaal yang menghalangi jalannnya (Namakamu) menghampiri Anya dan menggendong anak itu berjalan cepat menuruni tangga.
"(Namakamu)!" Iqbaal ikut mengejar Istrinya itu, meraih tangannya hingga menghentikan langkah (Namakamu)
"Kamu mau kemana?"
(Namakamu) menepis tangannya. Meski Anya masih menangis kencang ia akan tetap pergi dari sana. "Bukan urusan kamu!"
"Jangan bawa Anya!"
"Anya anakku!" Sentak (Namakamu)
Sepasang suami istri itu seolah tidak peduli pada raungan sang Putri mereka sibuk saling mengeratkan otot hingga tak sadar Anya meringsut kepojokan dengan menutup kedua telinganya dengan tangan mungilnya.
"Biar aku yang urus perceraian kita!"
"Pikirkan Anya, kamu nggak bisa egois gitu aja!"
"Kamu yang nggak mikirin Anya dengan selingkuh dari aku!"
"Aku nggak selingkuh!"
"Terus kenapa Zidny bisa hamil?!"
"Aku nggak tau, aku nggak pernah nyentuh wanita lain selain kamu!"
"Aku nggak peduli Zidny hamil anak kamu atau bukan aku tetap minta cerai!"
"(Namakamu)!!!"
"Apa?! Udah cukup Kak! Aku nggak bisa terus-terusan bertahan sama kamu! Aku capeekk.. hiks"
"Aku berusaha buat tetap bertahan demi Anya tapi kamu seolah nggak pernah liat aku sebagai seorang istri!"
"Aku mau kamu talak aku sekarang juga!"
Iqbaal menggeleng keras. Ia memberikan tatapan menusuknya pada wanita itu. "Enggak!"
"Brengsek! Aku benci kamu, aku bener-bener benci kamu Baal!"
"(Namakamu)!!"
"CUKUP!!!" Mereka menoleh pada Nadien yang berdiri diambang pintu. Wanita paruh baya itu berjalan dengan Raut amarah yang tak biasa menghampiri sepasang suami istri yang masih terkejut dengan kehadirannya.
"Ma..."
PLAAK!
Wanita itu menampar wajah menantu nya dengan sangat keras hingga wajah Iqbaal tertoleh. (Namakamu) ikut terkejut melihat hal itu. Nadien berganti menatap nyalang pada (Namakamu)
"Mama fikir kalian bisa lebih dewasa setelah punya Anya! Ternyata Mama salah. Kalian sama-sama egois bahkan nggak sekali pun kalian peduli gimana perasaan Anya! LIHAT!!" Nadien menunjuk Anya yang meringsut ketakutan dengan masih menutup telinganya. Anak itu begitu bergetar dan mungkin mengalami traumatis atas pertengkaran hebat yang ditunjukkan orangtuanya didepan matanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐮𝐫 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞𝐬 [END]
Fanfic"Kamu lebih pilih aku atau sahabatmu? " Siapa yang akan Iqbaal pilih? Yuk Baca